Chereads / Sepupuku Cintaku / Chapter 9 - Kezia Mendekati Sebastian

Chapter 9 - Kezia Mendekati Sebastian

Keesokan hari kemudian saat di sekolahan para siswi sudah mempersiapkan sesuatu untuk mengerjai Reina. Reina sama sekali tidak menyangka kalau para gadis di sekolahan sungguh tidak menyukai kehadiran dirinya. Bahkan Sebastian yang sudah diberitahu oleh Kezia juga tidak menyangka kalau para siswi bertindak nekat. Memang para siswi tidak bisa melukai Reina secara langsung di kelas karena duduk semeja dengan Lee Jackie. Namun mereka sudah merencanakan sesuatu yang tidak akan diduga. Mereka akan menunggu saat Reina pergi ke kamar mandi khusus perempuan.

"Kita tunggu sampai Reina ke kamar mandi. Sebastian tidak akan mengikuti ke sana."

"Iya, benar. Aku sudah kesal dengan Reina."

"Betul! Aku juga muak! Sudah mengambil perhatian Lee Jackie, mendapatkan dukungan dari Kezia karena Reina itu sepupunya Sebastian. Tahu sendiri Kezia suka dengan Sebastian selama ini." Para siswi di sekolah sudah merencanakan hal buruk untuk Reina.

Reina yang baru saja masuk ke dalam kelas pun membuat para siswi terdiam. Tepat saat Reina duduk, Lee pun masuk kelas. Para siswi tidak bisa mengganggu Reina jika di kelas karena ada Lee.

"Selamat pagi, Reina." Lee menyapa Reina dengan senyum manis.

"Selamat pagi juga, Lee."

"Bagaimana kabarmu hari ini?"

"Baik. Lee, tolong jangan terlalu dekat denganku. Aku merasa tidak enak dengan para siswi di kelas ini. Mereka sepertinya terlalu menyukaimu sehingga tidak suka kalau kamu dekat denganku." Reina terpaksa mengatakan hal itu karena merasa tidak enak dengan para siswi lain di kelas dan sekolah.

"Kenapa kamu memikirkan hal itu? Aku senang dekat denganmu."

"Aku merasa tidak nyaman, Lee." Reina mengatakan dengan tegas perasaan yang membuat tidak nyaman karena Lee terus mendekati sejak kemarin.

"Maaf kalau membuatmu tidak nyaman. Aku hanya ingin dekat denganmu."

Reina memilih tidak menjawab karena malas dengan Lee. Namun para gadis di kelas itu masih menganggap Reina bersalah dan mengira Reina yang mengganggu Lee terlebih dahulu. Padahal Lee Jackie murni terlebih dahulu yang mendekati Reina.

Kezia yang menjadi teman sekelas Sebastian memanfaatkan kesempatan ini untuk pindah tempat duduk menjadi bersebelahan dengan Sebastian. "Sebastian, apakah kamu membaca pesanku kemarin? Kenapa tidak dibalas?" Kezia bertanya sambil duduk di samping Sebastian tanpa rasa malu.

Padahal Sebastian biasanya langsung marah kepada siapa pun yang mencoba duduk di sampingnya. Kali ini Kezia sedikit beruntung karena Sebastian mau menjawab. "Oh, iya. Terima kasih sudah membela Reina. Aku harap kamu tidak memperlakukan Reina dengan buruk karena Reina adalah sepupuku."

"Tentu saja aku akan bersikap baik kepada sepupumu. Lagi pula, semua gadis di sekolahan ini pasti akan menurut perkataanku." Kezia dengan yakin mengatakan hal itu karena gadis itu merupakan pimpinan dari para gadis populer di sekolahan.

Sebastian berpikir kalau Kezia bisa menjadi teman untuk Reina. Setidaknya agar Reina aman tidak mendapatkan masalah dari siswi lainnya. "Terima kasih, Kezia. Kalau begitu, jadilah teman Reina. Aku akan merasa bahagia jika Reina memiliki teman."

"Tentu saja aku mau. Lagi pula Reina cantik. Pasti akan menjadi bagian gadis populer di sekolahan ini. Tenang saja, Sebastian."

Kezia tersenyum senang karena mendapatkan kesempatan bisa lebih dekat dengan Sebastian. Kezia juga berbunga-bunga merasakan baru kali ini Sebastian mau berbicara dengan ramah pada Kezia. Kezia merasa kalau Reina akan menjadi alat untuk mendekati Sebastian.

Kezia pun mengirimkan pesan di grup gadis populer sekolah. "Saat ini aku sudah dekat dengan Sebastian. Lalu soal sepupu dari Sebastian, aku harap tidak ada yang mengganggu Reina. Reina mulai hari ini akan menjadi temanku dan siapa yang berurusan dengan Reina berarti berurusan denganku juga."

Melihat pernyataan Kezia di grup gadis populer di sekolah jelas membuat para siswi yang berada satu kelas dengan Reina menjadi geram. Mereka sudah merencanakan untuk membuat perhitungan dengan Reina agar menjauhi Lee Jackie, tetapi akhirnya mereka mengurungkan niat dengan terpaksa. Hal ini membuat mereka makin membenci Reina yang dianggap memanfaatkan nama Sebastian untuk mendapatkan kemudahan.

"Menyebalkan sekali Reina! Kezia sudah mengatakan hal itu, jadi kita tidak bisa mengganggu Reina."

"Iya, benar! Aku jadi makin benci dengan Reina karena kesal dengan tingkah laku Reina."

"Pasti Reina yang memohon Sebastian untuk membujuk Kezia mengatakan hal itu di grup gadis populer sekolah."

"Nah, bisa jadi seperti itu!"

Para siswi di kelas duduk di pojok kanan belakang untuk membicarakan tentang Reina. Mereka makin membenci Reina karena Kezia membela Reina. Semua orang di sekolah tahu kalau Kezia menyukai Sebastian. Namun Sebastian memang tidak suka dengan siapa pun di sekolah dan termasuk lelaki yang dingin dan tidak banyak bicara, tetapi berprestasi dan tampan. Banyak gadis di sekolahan menyukai Sebastian tetapi hanya memendam saja di hati karena takut dengan Kezia. Kezia mengklaim kalau Sebastian hanya untuk Kezia saja.

Hari kedua Reina di sekolah sama sekali tidak ada hal yang spesial. Hanya saja, saat pulang sekolah Kezia menghampiri Reina. "Hai, Reina!" Kezia berseru sambil berlari menghampiri gadis yang baru dua hari bersekolah di sana.

"Hallo juga." Reina terkejut melihat Kezia yang kemarin marah-marah di jalan.

"Reina, maaf kalau kemarin aku marah-marah. Aku tak tahu kalau kamu sepupunya Sebastian. Perkenalkan aku ini Kezia. Aku teman satu kelas Sebastian dan sekarang duduk bersebelahan di kelas." Kezia tersenyum dan memperkenalkan diri dengan baik.

"Salam kenal juga, Kezia."

Reina merasa sedikit tak nyaman mendengar Kezia dekat dengan Sebastian. Seperti ada jarum yang menusuk hatinya. Nyeri yang tidak bisa diutarakan karena hal itu terasa begitu saja. Reina sebenarnya tidak keberatan kalau Sebastian dekat dengan siapa pun itu, hanya saja Kezia itu bukan gadis yang baik. Reina tahu sejak pertama bertemu apalagi Kezia marah-marah tak jelas. Reina tak ingin Sebastian memiliki teman dekat seperti Kezia.

"Apakah kamu mau aku antar pulang?" Kezia bertanya basa basi karena ingin pulang bersama dengan Sebastian.

"Maaf, Kezia. Aku pulang dengan Sebastian."

"Tak apa. Aku membawa mobil jadi bisa bersama kalian berdua. Tenang saja!" Kezia memaksa karena ingin pulang bersama Sebastian. Kalau Reina mau, pasti Sebastian juga tidak bisa menolak.

"Baiklah, tetapi tunggu Sebastian, ya?"

Reina yang sebenarnya tidak mau, tak kuasa menolak. Pasti Kezia akan marah kalau Reina menolak. Oleh karena itu, Reina memilih bertanya pada Sebastian. Reina yakin kalau Sebastian tidak akan mau pulang bersama Kezia. Terlihat kalau Sebastian dari awal tidak suka dengan Kezia.

"Reina, ayo pulang!" Sebastian memanggil Reina untuk segera pulang.

"Sebastian! Kebetulan sekali. Aku ingin mengajakmu dan Reina pulang bersama dengan mobil. Reina sudah mengatakan mau." Kezia langsung memanfaatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan Sebastian.

"Oh, baiklah. Tak apa." Sebastian menjawab berbeda dengan pemikiran Reina. Mereka justru pulang diantar oleh Kezia. Reina hanya terdiam dan tidak habis pikir apa yang ada dalam pemikiran Sebastian saat ini.