"Apa yang sudah kau lakukan kepada Kellie?" tanya Elma.
"Dia yang berselingkuh dari Jonathan, aku tidak melakukan apa pun," ucap Merlin dengan santainya.
"Aku tidak bertanya tentang perselingkuhan yang Kellie lakukan, aku bertanya apa yang sudah kau lakukan kepada Kellie, semua yang terjadi kepadanya pasti kau ikut andil!" ucap Elma dengan tatapan tajamnya.
"Sudah aku katakan aku tidak melakukan apa-apa, Mom. Mungkin ini balasan yang Tuhan berikan karena Kellie sudah membohongi kita semua," jawab Merlin.
"Simpan omong kosongmu, jika saatnya tiba, aku yang akan mendepakmu dari mansion ini," ucapan Elma membuat rahang Merlin semakin mengeras.
"Ayo Cristie, bawa aku pergi," ucap Elma, lalu Cristie mendorong kursi roda Elma lagi.
"Oma ingin istirahat?" tanya Cristie.
"Ya, temani Oma di kamar," jawab Elma, Cristie pun segera membawa Elma ke kamar dan membantu Elma untuk duduk di ranjang.
"Oma ingin sesuatu?" tanya Cristie.
"Tidak, Oma hanya ingin bicara denganmu," jawab Elma.
"Boleh, Oma," ucap Cristie.
"Dulu, mansion ini penuh dengan kebahagian saat orang tua Darren menikah, apalagi setelah Darren lahir, tapi kebahagiaan itu hilang dalam sekejap mata kerena kehadiran dia," ucap Elma dengan tatapan sendu.
"Maksud Oma, Nyonya Merlin?" tanya Cristie dengan hati-hati.
"Jangan memanggil dia Nyonya, sebutan itu hanya berhak untuk Kellie," jawab Elma.
"Kellie siapa, Oma?" tanya Cristie.
"Dia adalah ibu kandung Zyan dan sekarang dia berada di rumah sakit jiwa," jawab Elma.
"Maaf Oma, aku tidak bermaksud untuk membuat Oma sedih," ucap Cristie.
"Tak apa, Oma hanya ingin kebahagiaan hadir lagi di mansion ini, setidaknya sebelum Oma mati, Oma ingin melihat Zyan menikah lagi dan hidup bahagia," ucapan Elma membuat Cristie terkejut.
"Zyan pernah menikah, Oma?" tanya Cristie.
"Ya, istrinya meninggal karena ...." Elma bahkan tidak sanggup lagi untuk melanjutkan ucapannya saat dia mengingat kejadian itu.
"Kehidupan Zyan semakin berubah setelah istrinya meninggal, hidupnya semakin kesepian, dia menjadi semakin dingin kepada semua orang, apalagi kepada wanita, dia hanya bersikap hangat kepada Oma dan Kellie selebihnya Oma tidak tau lagi." lanjut Elma.
"Dulu dia sangat mudah untuk tersenyum, dia ramah kepada siapa saja, ya memang dia sedikit acuh kepada wanita, tapi hatinya baik, semenjak dia mengetahui kenyataan tentang Kellie, dia sedikit berubah, sampai sering sekali bertengkar dengan ayahnya, bahkan Zyan pergi dari mansion ini dan menyembunyikan identitas dia sebagai anggota keluarga Harisson. Zyan berubah menjadi hangat lagi setelah menikah dengan Liona, walaupun dia memiliki kekurangan Liona sangat istimewa untuk Zyan, maka dari itu, Oma dan opa sangat setuju Zyan menikah dengan Liona," ucap Elma.
"Sekarang, opa dan Zyan sedang berusaha untuk mencari siapa dalang dari setiap kekacauan yang terjadi di keluarga ini, jika kau melihat Zyan yang sangat angkuh dan menyebalkan, itu hanya apa yang orang lain lihat dari luar, di dalam hatinya Zyan menyimpan banyak luka yang sulit untuk disembuhkan," ucap Elma lagi.
Cristie melihat begitu banyak kesedihan yang mendalam dari mata Elma yang berkaca-kaca saat menceritakan tentang masa lalu Zyan, Cristie pun tidak menyangka jika Zyan mempunyai beban dan masalah yang begitu berat. Cristie pikir, kehidupan Zyan sangat sempurna dan jauh dari masalah. Tapi ternyata, Zyan pun seseorang yang selalu menyembunyikan apa yang dia rasa di balik sikap acuhnya.
"Cristie!" panggil Elma.
"Ya Oma," sahut Cristie.
"Maukah kau membantu Oma untuk mengembalikan cinta dan kebahagiaan dalam hidup Zyan?" tanya Elma.
***
Zyan kembali menatap Valencia yang tersenyum melihat bunga-bunga yang tumbuh dengan sangat cantik di sekitar danau. Tempat ini adalah tempat impian Liona, yang belum sempat Zyan wujudkan dan ini pertama kalinya Zyan mengajak seorang wanita ke tempat ini.
"Kau belum menjawab pertanyaanku," ucap Zyan.
"Yang mana?" tanya Valencia.
"Kenapa kau tidak memikirkan dia lagi, bukankah kau sangat mencintai pria itu?" tanya Zyan.
"Itu karena aku mencintaimu." tapi nyatanya ungkapan itu hanya Valencia pendam di dalam hatinya.
Rasanya, Valencia ingin sekali meloloskan kalimat itu dari bibirnya, tapi Valencia tidak ingin merusak hubungan pernikahan Zyan dengan Cristie.
"Haiish ... kau sangat lambat, sudahlah aku tidak ingin mendengar lagi jawabanmu," ucap Zyan lalu beranjak dari tempatnya.
"Kau mau ke mana?" tanya Valencia.
"Pulang," jawab Zyan dengan singkat.
"Lalu aku bagaimana?" tanya Valencia.
"Dasar bodoh, jika kau ingin pulang tinggal ikuti saja aku," jawab Zyan.
"ZYAN, PRIA SIALAN, DASAR MANUSIA KUTUB," maki Valencia, sambil menghentakkan kakinya Valencia pergi mengikuti Zyan.
"Baru saja aku kagum dengan sikapnya hari ini, tapi dengan sekejap manusia kutub itu menghancurkan semuanya," ucap Valencia menggerutu.
"Hentikan makianmu itu," ucap Zyan saat mereka sudah berada di dalam mobil.
"Apa kau selalu bersikap sangat menyebalkan seperti ini?" tanya Valencia dengan gemas.
"Hmm!" Zyan bergumam.
"Oh God, kenapa aku harus mengenal manusia kutub sepertimu," ucap Valencia yang semakin merasa kesal.
Zyan hanya menyunggingkan senyuman tipisnya, entah kenapa dia sangat suka mendengar Valencia terus mengumpat dirinya, selama ini tidak ada wanita yang berani melakukan itu kepada Zyan, kebanyakan dari mereka selalu bersikap sopan dan terkadang tebar pesona kepada Zyan karena mereka berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan hati Zyan.
Ayolah! Walaupun mereka tidak tau Zyan adalah anggota keluarga Harisson, tapi mereka tetap berusaha untuk mendekati Zyan karena Zyan memiliki segalanya, bukan itu saja menurut mereka Zyan sangat sempurna dengan tinggi badan seratus delapan puluh centimeter, tubuh yang atletis, dengan pahatan wajah tampan, ditambah aura Zyan yang sangat berkharisma, membuat para kaum hawa bertekuk lutut di hadapannya.
Dan satu lagi, jangan lupakan tatapan mata yang tajam, dengan manik mata berwarna hazel. Hanya lima persen populasi di dunia yang memiliki mata berwarna hazel dan Zyan adalah salah satu dari mereka. Sungguh, ciptaan Tuhan yang sangat sempurna bukan?
Tapi sayangnya, Zyan terlalu terbelenggu dengan masa lalu dan ambisi yang belum tercapai, hingga membuat Zyan sulit menerima kehadiran orang baru di sekitarnya, apalagi kepada wanita asing.
Zyan memarkirkan mobilnya dengan sempurna di basement kantor, dia hanya ingin mengambil beberapa berkas, bukan itu saja, tas milik Valencia pun masih ada di laci meja kerja wanita itu.
"Kau mau ke mana?" tanya Zyan saat Valencia melangkahkan kakinya berlawanan arah dengannya.
"Lewat lobby," jawab Valencia, namun dengan cepat Zyan menarik lengan Valencia. Kerena merasa sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Zyan keseimbangan tubuh Valencia menjadi goyah hingga ...
BRUUK
"ASTAGA!" pekik Arthur yang baru saja keluar dari lift namun langsung disuguhkan dengan pemandangan Valencia yang berada di atas Zyan.