Chereads / PERNIKAHAN KELAM / Chapter 16 - 16. WANITA YANG MENGANGKAT TELFON

Chapter 16 - 16. WANITA YANG MENGANGKAT TELFON

"Go food ma maksudnya?"

"Iya itulah pokonya. Udah kamu istirahat ya," kata mama sambil menutupi tubuhku dengan selimut

Sungguh aku merasa nyaman sekali sekarang.

"Tapi ma,aku belum nyuci baju ma," ucapku spontan karena mengingat tumpukan baju kotor di belakang.

"Udah itu biar mama aja,"kata mama dengan gampangnya. Kini mama sudah pergi dari kamarku dan pintu pun di tutup.

Ya Allah kebahagiaan yang sangat sederhana sekali. Dulu mama mertuaku tidak seperti ini. Dan ketika mama berubah baik sekali seperti ini. Aku benar benar merasa sangat bahagia sekali. Aku sungguh sangat senang ya Allah. Semoga saja ini mama berubahnya untuk selamanya. Maksudku semoga mama menyayangi aku selamanya.

***

Jam setengah enam tiba dan mas vino sudah pulang dari kantornya. Aku langsung saja menyiapkan teh hangat untuk mas vino. Setelahnya aku masuk ke kamar lagi dengan memegang gelas.

"Mas ini teh hangatnya," ucapku dengan lembut.

"Oke, baiklah terimakasih, jadi gimana kamu udah mulai sehat?" tanya mas vino dengan melihatku. Dia juga menyeruput dulu teh hangatnya.

"Ya, Alhamdulillah mas. Aku udah merasa baik baik aja. Tapi aku punya kejutan buat kamu mas," ucapku dengan penuh kebahagiaan.

"Hah? Kejutan? Kejutan apa sih? Ini kan belum ulang tahun aku," kata mas vino dengan bingung.

"Ini mas kejutannya," kataku dengan mengeluarkan kotak kecil panjang.

Kini mas vino memegangnya dan kulihat mas vino berwajah heran

"Apaan sih ini? Cincin? Kalung?" tanya mas vino dengan melihat kotaknya.

"Ih bukan mas. Buka aja dulu," kata ku dengan tidak sabar.

Kini mas vino membuka kotak itu dan terlihatlah tespek yang menunjukan positif. Mas vino melihatku heran. Matanya melihat lebih jelas tespek yang dia pegang. Sementara keningnya mengerut melihat benda putih itu.

"kamu serius ini, Mecca?" tanya Mas vino dengan melihatku matanya terbuka lebar.

Aku meyakinkan dia dengan lebih mendekatkan wajahku.

"Iya mas serius, aku hamil," ucapku dengan percaya diri dan yakin.

"Alhamdulillah kalau begitu," seru Mas Vino dengan senyum manisnya dan dia melihatku. Tapi kenapa hanya itu saja? Dia tidak menangis bahagia atau loncat loncat atau memeluk aku? Sepertinya mas vino memang menyimpan sesuatu dariku. Respon mas vino kali ini benar benar membuat aku bingung.

"Iya mas Alhamdulillah aku bersyukur banget sekarang," ucapku dengan lembut kepada mas vino.

Aku berusaha bersikap santai. Karena aku tidak mau malah mas vino yang menaruh kecurigaan kepadaku.

"Oh, ya mas. Aku lagi pengin eskrim nih. Di kulkas udah habis stoknya. Kamu mau nggak beliin es krim sekarang," ucapku dengan memohon.

"tapi ini setengah jam lagi mau Maghrib loh. Habis Maghrib aja ya?" tanya mas vino.

Aku menggeleng dengan wajah manyun.

"Yaudah deh, iya. Mau eskrim rasa apa?" tanya mas vino.

"Rasa stroberinya mas. Kalau coklat nanti aku takut mual," jawabku dnegan wajah berpikir.

"Hah? Bukannya kamu dulu suka yang eskrim coklat. Kenapa jadi suka stirberry? Tanya mas vino penasaran.

"Ya mungkin karen bawaan bayi kali mas," jawabku seadanya.

"Oh gitu ya, yaudah deh. Sekarang aja aku mau beli es krimnya," kata mas vino langsung saja beranjak dari kasurnya.

Aku menunggu mas Hino di kamar. Hem pasti enak banget nih eskrim yang di belikan mas vino .aku nggak sabar nunggu mas vino pulang bawa kresek yang di dalamnya ada es krim.

Sambil menunggu mas vino. Aku juga bermain ponsel melihat lihat info soal kehamilan ku. Kadang aku juga sering bertanya lewat wa dengan dokter kandungku. Semoga saja kehamilan ini Tidka sulit ya kalau harus sulit semoga aja aku bisa mengatasinya. Karena menurut yang aku baca di internet orang yang hamil itu sebenarnya rentan sekali dengan stress. Ya, memang benar sih. Aku aja yang mual mual terus kaya gini.

Aku sudah menunggu mas vino sampai tiga puluh menit dan bahkan adzan Maghrib sudah terdengar.ya Allah mas vino kemana sih?

"Mah mas vino kok belum pulang ya?" tanyaku kepada mama yang ada di dapur .

"Hah? Bukannya tadi udah pulang ya? Apa dia pergi lagi?"

"Iya, ma tadi Mecca minta di beliin es krim. Tapi kok udah magrib gini kok nggak pulang pulang ya," kataku dengan cemas.

"Yaudah nanti juga pulang. Lagian kan Cuma beli eskrim doang. Mungkin lagi rame kali mini marketnya. Yaudah mending kita solat Maghrib aja dulu ya," kata mama membuatku terenyuh.

Sejak kapan mama baik sekali seperti ini? Sejak aku hamil sepertinya. Mama bahkan mensollat maghrib. gajak aku untuk solla. Ya allah aku seneng banget pokoknya. Semoga aja sikapnya akan seperti ini terus.

"Kamu pasti nggak nyangka ya mama berubah kaya gini?" tanya mama kepadaku.

Kami berdua sudah selesai solat Maghrib berjamaah.

"Soalnya mama tuh di minpiin tau. Kalau mama tiba-tiba jadi gembel dan mama nggak mau itu. Ya itu sebabnya mama mencoba untuk lebih dekat lagi sama Allah dan saat mama berdoa waktu itu untuk agar kamu hamil ternyata Allah kabulkan. Ya jadi mama tambah semangat untuk hijrah. Semoga bayinya sehat terus ya Mecca," kata mama dengan tersneyum manis kepadaku.

Aku memegang lengan mama dengan lembut.

"Alhamdulillah ya ma. Mecca senang sekali mama bisa hijrah seperti ini. Semoga saja kelak mama juga akan memakai keru dung ya," ucapku dengan genit sambil mencolek pipi mama.

"Hehehe iya sayang. Doain mama terus ya," kata mama dengan wajah bercahaya.

Di tempat ruangan yang tidak terlalu besar ini mama dan aku bercerita. Apa sja kami ceritakan. Karena mas vino belum pulang jadi sambil menunggu. Aku juga tetap duduk di musolla kecil bersama mama yang ada di rumah ini.

Mana bercerita panjang lebar dan aku melirik ke arah jam dinding. Hati aku benar benar merasa tidak enak sekali.

"Yaudah kamu telfon aja vino. Mungkin dia ada urusan penting," kata mama dengan terus membuat aku tenang.

"Yaudah kalau gitu aku ke kamar dulu ya ma, aku akan telfon mas vino," ucapku dan aku langsung saja membuka mukena dan melipatnya dengan rapi.

Kini aku menuju ke kamarku yang luas. Aku mencari ponsel dan ternyata ada di meja lampu. Aku duduk dengan tenang di sisi kasur. Aku adalah wanita yang sedang hamil dan tidak baik memikirkan hal yang negatif seperti ini. Semoga mas vino baik baik aja.

"Halo mas?" panggilku saat telfon sudah di angkat oleh mas vino di sana.

"ini siapa ya?" tanya seorang perempuan. Suara itu membuat aku snagat kaget sekali. Aku merinding seketika.