Cipeng yang mengerti kode dari Frans segera mengambil tindakan. Dia mendekati Pak Arif, penghulu malang yang dibawa paksa oleh anak buah Frans. Untuk dibawa ke hutan tempatnya menyekap Ratu.
Sebuah senjata api di acungkan oleh Cipeng hingga moncongnya menempel di pelipis Pak Arif. Membuat pria yang berprofesi sebagai penghulu itu kehilangan rona di wajahnya. Tubuhnya membeku dengan muka menatap penuh kengerian.
Pun sama halnya dengan Ratu. Gadis itu memekik keras. Takut jika ada pistol itu meletus tepat di hadapannya.
"Bagaimana Pak penghulu? Saya akan merasa sangat kecewa jika bapak tidak bersedia menikahkan kami. Saya merasa sedih, sudah sejauh ini tapi harus berakhir dengan ... kesia-siaan?" Frans menekankan kata sia-sia pada kalimatnya.
Ratu sadar, itu adalah ancaman yang nyata kepada penghulu itu. Bahkan penghulu itu menyadarinya. Akan berbahaya menolak keinginan Frans.
"Bagaimana Pak? kita mau lanjut atau ...." Frans menggantung kalimatnya.