Tak henti-hentinya kata syukur itu terucap di bibirnya. Pria itu terlihat sangat bahagia, dia sama sekali tak pernah melepaskan genggaman tangan istrinya.
Dia masih tak percaya jika istrinya sedang mengandung buah cinta mereka.
"Nyonya sangat banyak pikiran sehingga kondisinya drop. Dimohon Tuan, agar memperhatikan kondisi Nyonya, jangan buat dia stres karena itu akan mempengaruhi kandungannya," jelas dokter itu panjang lebar saat telah selesai memeriksa kondisi Gelora.
"Kenapa istri saya belum sadar juga?" tanya Pragma kembali cemas.
Dokter itu tersenyum maklum, "Nyonya sangat kecapean, maka dari itu dia belum sadar. Tuan tidak perlu khawatir, kondisinya juga sudah membaik."
"Membaik bagaimana kalau istriku, masih belum membuka matanya. Bagaimana saya tahu keadaannya, apalagi saat ini dia di infus. Apakah kau tidak membohongiku?" Alis Pragma menukik tajam menyorot dokter di depannya.
