Terpaksa Gelora menghentikan suapannya ke dalam mulut. Dia menatap jengah ke arah Pragma yang tak kunjung makan.
"Makanannya higinis Rama, kau tak perlu jijik seperti itu," tegurnya menarik mangkuk kacang hijau Pragma, lalu memindahkan bubur kacang hijau itu ke dalam mangkuknya.
Pragma diam tak protes sama sekali, ia malah menggeser kursinya agar merapat pada istrinya itu.
"Aaa," ucap Gelora menyuruh Pragma membuka mulutnya. Awalnya pria itu ragu namun melihat tatapan menyakinkan istrinya, akhirnya ia menuruti.
Gelora tersenyum melihat Pragma mengunyah dengan pelan, "Bagaimana rasanya?"
"Enak," ucap Pragma berbinar. Rasa bubur kacang hijau itu tak mengecewakan seperti dipikirannya.
"Jajanan kaki lima memang enak, meskipun tempatnya sederhana tidak seperti di restauran bintang lima tempat kamu makan selalu. Tapi jajanan disini boleh bersaing soal rasanya," tuturnya panjang lebar.
"Lainkali kamu harus mencoba jajanan yang lain," tambahnya lagi diangguki oleh Pragma.