Banyak orang berlalu lalang masuk ke dalam mansion kediaman Smith. Tentunya mereka masuk setelah lolos pemeriksaan, menunjukkan undangan pesta serta beberapa pemeriksaan lainnya.
Sedangkan pemilik acara terlihat terburu-buru keluar ke gerbang utama mansionnya.
Tak lama kemudian ia sampai di sana, matanya mengedar ke sana kemari sepertinya menunggu seseorang. Tak berselang lama, akhirnya si empu terlihat turun dari mobil.
Bara Smith langsung menghampiri mereka, "Suatu kehormatan yang besar bagi saya, Anda bisa datang Tuannya."
Pragma menatap tuan Smith, "Sebenarnya saya tidak ingin datang. Tapi ayah dan istri saya yang memaksa."
Tuan Smith tersenyum maklum, ia telah tahu tabiat Pragma sejak lama. Bukan setahun dua tahun ia mengenal anak itu, tapi sudah bertahun-tahun saat ia menjadi kolega bisnis ayahnya.