Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 52 - Bab 52

Chapter 52 - Bab 52

"Rey.. "Panggil Viona ketika ia berjalan menuju pintu masuk rumah. Langkahnya terhenti sebelum sampai ambang pintu. Matanya menatap sendu lelaki yang ada didepannya.

Kenapa lagi sayang..? "Reynaldi menyahuti panggilannya dengan lembut. Ia membalas tatapan viona penuh arti.Ia sangat mengerti apa yang dimaksud Viona saat itu.Ia pun sama, ingin rasanya memeluk bahkan mencium viona sebelum berpisah.

Perlahan, diraihnya kedua tangan Viona. Kemudian ia mencium mesra kedua tangan itu. Ditatapnya lagi wajah Viona yang cantik. Nampak semakin manis ,didalam keremangan malam.Di atas rembulan bersinar. Didekatkannya bibirnya ke wajah viona. Sepertinya ia terlena dengan bisikan -bisikan dihatinya.

Namun, Ia sengaja tidak membiarkan hawa nafsunya untuk melakukan hal itu. Ia sayang sekali dengan kesucian Viona. Biarkan waktu yang akan menjawab semuanya. Semuanya akan indah pada waktunya.pada saat waktu yang ditentukan.

"Sabar yah sayang.. Aku sangat mencintai kamu. Aku tidak mau menodaimu meskipun hanya mencium pipi saja. Semuanya akan indah pada waktunya. Di malam pengantin nanti. Aku inginkan kamu bagaikan baju yang baru aku pakai.Masih bersih dari kotoran, Aku ingin membuka segel baju itu ketika sudah jadi miliku seutuhnya."Ucapan Reynaldi benar-benar sangat menyentuh hati Viona .Ingin rasanya ia menubruk menjatuhkan dirinya pada Lelaki yang kini tengah berada didepannya. Yang tidak akan lama lagi akan menjadi suaminya. Entah satu bulan entah beberapa bulan lagi. Karena proses pernikahannya belum ditentukan tanggal dan hari H nya.

Seketika Renynaldi terperanjat saat matanya tertuju ke satu benda yang ada persis di atas kepalanya. Menempel didinding rumah bagian atas. Menyorot ke arah mereka yang sedang berduaan dan lingkungan sekitarnya

Benda itu adalah CCTV yang sengaja dipasang untuk membantu keamanan dirumah itu.

"Sejak kapan ada CCTV disini ?"Bisiknya pada Viona. Expresi Reynaldi berubah jadi menciut. Posisi badannya agak merenggang dari Viona. Secepat kilat ia melepaskan tangan Viona dari genggamannya.

"Sudah lama koq, kenapa ?"Tanya Viona dengan nada tenang.

"Aku takut, kita terjebak "Ucapan Reynaldi terlihat sangat cemas. Sementara Viona malah tertawa kecil.

"Tenang aja Rey.. kita tidak akan pernah terekam CCTV. Operatornya ada disini koq. Aku udah menonaktifkannya sejak tadi pagi"Ujar Viona lagi"Aku yakin koq, tidak akan ada orang jahat yang masuk mau mencuri ke rumah ini, kecuali mencuri hatiku"Lanjutnya seraya mengembangkan senyumnya lebar. Matanya menatap ke langit dengan kepala agak menengadah ke atas. Menatap rembulan yang indah bersinar di malam itu.

"Bintangnya indah banget ya Rey... bulan juga makin malam makin terang"Viona mengacungkan jari telunjuknya ke atas langit .

"Kamu suka vi ? "Tanya Reynaldi ikut menengadah ke atas langit. Menatap bintang yang mulai menerangi alam sekitarnya.

"Kamu tahu kan,kalau aku sejak kecil suka sekali melihat bintang .Aku berharap, barangkali ada yang jatuh ke hadapanku, ke hadapan kita"Ucapan Viona lirih. Samar-samar terbawa angin malam. Kedua tangannya dilipatkannya di dada.

"Seandainya aku bisa, Aku akan mengambilkannya buat kamu sayang, sebisa mungkin untuk menemanimu disaat aku tidak ada disisimu"Ucapan Reynaldi terdengar mesra.Tidak ada duanya indah di malam itu.Romantisnya luar biasa terasa oleh mereka berdua.

Viona merogoh tas kecilnya. Ia membuka handphone miliknya.Dan menunjukan pada Reynaldi bukti CCTV di nonaktifkan melalui handphonenya.

"Aah kenapa gak bilang dari tadi? Kamu bikin aku cemas sayang"Tukas Reynaldi seraya mendekatkan kembali tubuhnya.Kemudian ia mengangkatkan tangan kanannya untuk menggapai kembali tangan Viona. Lalu tangan itu berpindah ke pipi mungilnya Viona. Reynaldi mengusap lembut pipi Viona yang cantik.Seraya berbisik pelan.

"Aku sayang kamu "Meskipun tidak ada yang namanya CCTV. Reynaldi hanya bisa melakukan menurut kata hatinya. Kendatipun hati kecilnya ingin sekali memeluk wanita cantik yang ada dihadapannya. yang sebentar lagi akan menjadi isterinya. Ingin memeluk dari belakang sambil menikmati indahnya bulan. Namun, Ia tidak membiarkan hawa nafsu menguasai dirinya. Ia tetap tidak akan berbuat macam-macam dengan Viona. Sebelum Viona syah menjadi miliknya seutuhnya dan halal baginya.

"Aku pulang dulu yah sayang, besok atau lusa kita kan bertemu lagi"Sambil berpamitan, Reynaldi terpaksa harus pintar-pintar membujuk calon isterinya itu.

Viona hanya tertegun. Mau tidak mau ia harus menuruti kata-kata calon suaminya itu. meskipun berat untuk berpisah. Terpaksa ia harus menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis.Tatapan matanya sendu sekali.

Reynaldi melangkah mundur dua langkah dari hadapan Viona. Matanya tak berkedip sedikitpun memandangi Viona yang sedang menatap kepergiannya.Sambil terus tersenyum meyakinkan calon isterinya itu. Kian menjauh dan semakin jauh Reynaldi melangkahkan kakinya.

"Bye... hati-hati Rey...! "Akhirnya terdengar juga oleh telinga Reynaldi.Viona menyerukan kata-kata dan melambaikan tangannya tinggi-tinggi. Setelah menaiki motornya.Reynaldi belum juga beranjak dan pergi dari halaman rumah Viona yang cukup luas itu.

Reynaldi membunyikan klakson. Viona sangat mengerti dengan isyarat dari calon suaminya. Bahwa ia harus terlebih dahulu masuk ke dalam rumahnya sebelum Reynaldi pergi.

Viona pun perlahan memasuki rumahnya. Saat diambang pintu, Viona tampak menolehkan pandangannya dengan memutar kepala ke belakang. Sepertinya Viona memastikan apakah Reynaldi masih ada ditempatnya?

Reynaldi memang sedang memperhatikan dirinya. Secepat kilat Viona masuk ke dalam rumah. Sampai hilang dari pandangan. barulah Reynaldi melajukan kendaraan motornya beranjak pergi.

****

Reynaldi memilih jalan alternatif. Hanya sekedar untuk menghindari kemacetan dijalan raya. Disamping itu, lewat jalan belakang lebih dekat daripada jalan raya utama.

Alhasil ,hanya sebentar saja ia sudah sampai dirumah kontrakannya. Nampak ibunya sudah menunggu di depan pintu seraya bertanya.

"Viona gak diajak mampir ?"Tanyanya sambil mengernyitkan dahi.

"Enggak mah kasihan sudah malam, Takut dimarahin orang tuanya. Lagian, gak baik buat cewek keluar malam-malam"Tukas Reynaldi seraya memasukan motornya ke dalam Rumah.

"Tadi acaranya habis dari mana aja ?"Tanya ibunya lagi penasaran.

"Habis dari kantor Rey.Lanjut lagi mencari Wedding Organizer mah "Jawab Reynaldi menjelaskan.

"Apa itu Wedding Organik de ?Mamah kagak ngerti "Desak Ibunya. Rasa ingin tahu tapi untuk menyebutkan namanya aja susah. Karena benar -benar tidak tahu. Maklum, Ibunya Reynaldi tidak begitu tahu bahasa modern.Sekolahnya aja hanya tamatan SD.

"Hahaha... Wedding Organik, Wedding Organik. Wedding Organizer Mamah... Itu tuh Tukang Dekor "Reynaldi Ngetawain Ibunya.

"Da kamu ngomongnya weding weding lagi.Bilang dari tadi tukang rias gituh hehehe "Bantah ibunya sambil terkekeh -kekeh.

"Itu lagi tukang rias, kan Rey bilang tadi ,tukang dekor"Sergah Reynaldi pada ibunya sambil terus ngikik mentertawakan ibunya. pun ibunya tertawa terkekeh. Sehingga hanya ada dua orang saja di rumah itu sudah ramai.disaat ada yang lucu, suasana menjadi hangat.