"Gas, Bagas temenin mbakmu dulu yah.. "Pinta Sang Ibu kepada anak lelakinya.
"Iya bu, Nih aku udah siap "Sahut bagas kepada Ibunya.
"Semangat donk jagoan ibu ,Mana senyumnya ?"Ibunya terpaksa harus membujuk anak lelakinya itu. Karena bagas nampak kurang ceria.
"Mbak tuh bu, ngagetin aku aja tadi.."Bagas nampak kesal dengan mukanya.
"Aah sudah, sudah, keburu sore nih"Tukas Ibunya lagi memotong ucapannya bagas.
"Siapa yang mau nyetir ? Reynaldi apa bagas?
Hati-hati kalau bawa mobilnya" Pak priyo mengingatkan putra-putrinya .
"Bagas yah, kan sekarang jadi ajudannya aku dulu hihi "Celoteh Viona sambil tertawa kecil.
"Iya dah gak apa-apa, Biar Mbak senang"Bagas pasrah sambil bergegas melangkahkan kakinya ke arah pintu dan menuju garasi untuk mengambil mobilnya.
Begitu juga dengan Viona dan Reynaldi. Mereka berpamitan melangkahkan kakinya mengikuti adiknya yaitu bagas.
Bagas memang sudah mahir menyetir mobil. Ia sejak SMP belajar menyetir secara otodidak dihalaman rumahnya.Terkadang saat pergi keluar dengan ayahnya. Ketika dirinya ada waktu untuk bermain. Maka waktunya itu sering digunakan untuk yang lebih bermanfaat,Seperti belajar menyetir atau olah raga.
Mereka bertiga menaiki mobil mewah yang berwarna silver. Reynaldi duduk didepan bersama bagas yang menyetir. Sedangkan Viona duduk dibelakang mereka berdua.
Pak Priyo dan isterinya mengantarkan kepergian mereka sampai mobil tersebut hilang dari pandangan.
Reynaldi sebenarnya bisa menyetir. Namun ia sangat berhati-hati untuk tidak berani menggunakan mobil dengan semena-mena. Meskipun calon mertuanya tadi menawarkan kepada dirinya. Apalagi mobil tersebut yang sering dipakai adiknya Viona yaitu Bagas.
Dipertigaan jalan Reynaldi mengarahkan Bagas untuk membelokan mobilnya ke arah kontrakannya.Ia bertujuan untuk menjemput ibunya. Bagaspun mengikuti jalan yang ditunjuk oleh calon iparnya yaitu Reynaldi.
Sampai gerbang kotrakan, Nampak Wanita paruh baya sedang berdiri tegak tepat disamping pintu gerbang.Beliau adalah ibunya Reynaldi yang sedang menunggu jemputannya. Seperti yang telah dijanjikan sama anaknya siang tadi.
Rupanya, Ibunya Reynaldi belum mengenal mobil milik keluarga Priyo Hadi Wicaksono itu. Sehingga sampai dihadapannya beliau masih diam terpaku dengan pandangan jauh ke arah datangnya kendaraan.
Bagaspun membunyikan klakson mobilnya. Ibunya Reynaldi menatapnya dengan penuh pertanyaan .Beliau belum sadar. Kalau yang didepannya itu adalah mobil yang akan menjemputnya. Keningnya berkerut. pandangan matanya berpindah ke dalam mobil. Bagas membuka kaca mobilnya.
"Selamat sore tante... "Bagas yang posisinya lebih dekat dengan ibunya Reynaldi menyapa duluan dengan senyuman yang ramah .
"Selamat sore..."Ibunya Reynaldi kembali menyapa ramah sambil tersenyum lebar. Ia nampak senang ketika tatapan matanya menangkap salah seorang yang tak asing baginya. Ia adalah Reynaldi anak laki-laki kesayangannya.
"Mah, ayo naik "Ajak Reynaldi seraya membuka pintu mobil. Ia bergegas keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil bagian belakang untuk ibunya. Ibunya pun bergegas naik ke dalam mobil. Beliau duduk dibelakang. Tepatnya disamping calon menantunya yaitu Viona.
Viona menyapa dan menyalami calon ibu mertuanya penuh hormat.
"Selamat sore tante.. Ma'af ya menunggu lama "Ucap Viona kepada calon mertuanya.
"Enggak koq, Tante baru 10 menit berdiri disana "Tukas Calon mertuanya seraya mendaratkan pantatnya disamping Viona.
"Udah siap semuanya ? "Tanya Bagas sambil menoleh ke arah belakang.
"Udah, Ayo gas kita cabut "Jawab Viona dengan cepat.
Lalu kemudian, Bagas kembali memutar mobilnya ke jalan raya utama menuju sebuah mall besar ternama yang berada di kota metropolitan .Jarak tempuhnya memerlukan sekitar 40 menit dari rumah Viona menuju mall tersebut.
Mobil melaju dengan kecepatan sedikit kencang. Karena jalanan terbilang lancar.Namun ,dipertigaan jalan, tepatnya dibawah dilampu merah. Terpaksa mobil harus terhenti. Seketika, bermacam kendaraan pun nampak padat.
Terdengar disekelilingnya ,bunyi klakson saling menjerit bersahutan .Bagas mendecakan lidah dan menarik napas lalu mendenguskannya. Tidak ada seorangpun yang melontarkan kata-kata. Semuanya diam ,dengan mata tertuju ke depan.
Lampu hijau tiba-tiba menyala .Secepat kilat Bagas mengendalikan setirnya. Begitupun dengan yang lain. Bagaikan ditiup angin .Semua kendaraan berlomba -lomba lari meninggalkan lampu merah .Mengambil jalan sesuai tujuan masing-masing.
Kurang lebih 45 menit, akhirnya mereka tiba disebuah mall yang dituju. Bangunan yang terdiri dari sembilan lantai itu nampak begitu megah.
Bagas memasuki area parkir yang terletak dilantai atas gedung tersebut. Setelah beberapa putaran mengelilingi lantai demi lantai. Akhirnya Bagas mendapat posisi parkir dilantai lima.
Bagas menghentikan mobilnya. Semuanya keluar dari dalam mobil dengan perlahan. Ibunya Reynaldi yang mungkin baru pertama kali menginjakan kakinya di mall tersebut. Beliau sangat terpukau melihat kemewahannya.
Terlebih lagi ketika melihat keindahan kota jakarta dari atas gedung tersebut. Suasana sore yang hampir malam.Gedung-gedung yang tinggi menjulang.Dihiasi cahaya lampu yang gemerlapan.Menambah indahnya kota bagaikan di negeri impian.
Sontak matanya terbelalak dan mengucapkan kalimah syukur berulang-ulang. Viona dan Reynaldi saling bertatapan. Mereka nampak tersenyum melihat ibunya yang terlihat senang .
"Ayo mah kita masuk ke dalam "Ajak Reynaldi. Pun Viona, ia meraih tangan calon mertuanya dan menggandengnya dengan erat masuk ke dalam mall tersebut. Diikuti Reynaldi dan bagas dari belakang.
Mereka berjalan beriringan diatas lantai yang mengkilap. Lantai yang terbuat dari granit berukuran besar.Langkah demi langkah hampir bersamaan.Beberapa anak tangga eskalator dilaluinya. Mengelilingi area dalam mall.Dan melewati beberapa toko yang menjual aneka macam dagangan serba mewah yang di tata rapi terpajang.di lemari-lemari kaca.Sehingga ,para pengunjung yang datang ke mall itu semakin tertarik dan penasaran ingin memiliki barang tersebut.
Sampailah mereka disebuah toko yang bernuansa glamour. Ditoko tersebut nampak berbagai aksesoris perhiasan yang gemerlapan .Dari mulai yang kecil hingga yang besar. Semua barang ditoko tersebut barang lux semua. Kesannya sangat glamour.
"Mah,kita akan lihat-lihat disini dulu " Reynaldi berbisik ditelinga ibunya.
"Apa tidak sebaiknya mencari toko yang lain saja? "Ibunya balik bertanya. "Pasti mahal -mahal semua"sambungnya lagi.
Reynaldi mengernyitkan dahi.Ia bingung harus menjawab apa. Meskipun ia berniat membeli barang yang mahal buat calon isterinya. Namun, ia juga tak ingin mengecewakan ibunya. Ia mengikuti kata-kata ibunya. Dan melangkah maju lagi mencari toko yang lain.
Setelah cukup lama mereka berputar-putar berkeliling mencari toko yang disarankan ibunya. Namun tak satupun ada yang cocok selain toko yang tadi dijumpainya.
"Mah, kita kembali lagi ke toko yang tadi yuk! " Ajak Reynaldi kepada ibunya.
"Oh iya kita balik lagi kesana "Jawab ibunya kemudian."Tapi Mamah mau solat dulu. Sepertinya sudah adzan magrib "pinta ibunya lagi.
"Baiklah tante, kita akan ke mushola dulu, kebetulan mushola ada dilantai ini "ujar Viona menimpali.
"Hayu cepetan, Tante sudah kebelet nih "Ibunya Reynaldi bergegas mengikuti langkah calon menantunya.