Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 54 - Bab 54

Chapter 54 - Bab 54

"Woi bangun.. Jam segini masih tiduran, mandi sana..baunya ke cium sampai kesini"Reynaldi pura-pura sambil mendenguskan hidungnya ke arah samping. Sehingga membuat viona semakin jengkel dari tadi dipojokin terus.

"Enak aja, wajah secantik bidadari ini dikatain bau. Kamu tuh yang bangun ,joging sana biar gak kaya babon "balas Viona sambil mencebikan bibirnya. Membuat Reynaldi semakin gemes.

"Eh... Ngatain suami babon lagi, Awas yah nanti kalau ketemu,tak gigit loh bibirnya "Sergah Reynaldi sambil terus mengancam calon isterinya itu.

"Kenapa kalau ketemu ? Mau apa hah ...? Mau gigit? Emangnya berani? "Viona semakin ngeyel .Ia tak henti-hentinya mencebikan bibir. Dan memanggil babon pada Reynladi.

Setelah cukup lama mereka bercengkerama akhirnya terpaksa harus terhenti karena handhphone milik Viona sepertinya lowbet.Dan akhirnya mati sendiri.

Reynaldi beranjak bangun dari tempat tidur. Ia berjalan perlahan menemui ibunya yang sedang membuatkan sarapan .

"Bikin apa mah ?"Tanyanya seraya mendekat dan mengendus-enduskan hidungnya ke arah masakan. "Baunya harum banget mah"

"Ini mau bikin nasi goreng kesukaanmu de "Jawab ibunya sambil terus mengaduk-aduk bumbu yang tengah ditumiskan diatas wajan yang berukuran kecil.

"Hm,pasti enak "Ujarnya sambil terus menciumkan hidungnya. Aroma yang sangat menggugah selera. Masakan ibu tercinta yang selalu bikin kangen disaat ia jauh dari ibunya.

"Sayang itu nasi kalau tidak digoreng pasti ke buang.Tidak boleh buang-buang makanan sembarangan"Ujar ibunya lagi.

"Mah, Rey hari ini mau keluar lagi yah. Mau survey lokasi buat acara nanti.Mamah gak apa-apa kan ditinggal lagi? "Reynaldi merengek minta ijin sama ibunya.

"Iya gak apa-apa. beresin dulu urusan kalian semuanya biar tenang "Jawab ibunya kemudian.

"Ok Mah... Nanti ,Seandainya urusan yang satu ini sudah beres, kita ke mall bareng Viona "Ucap Reynaldi meyakinkan ibunya.

"Ke mall mau ngapain ? jalan-jalan ?"Tanya ibunya seraya mengernyitkan dahi.

"Mau pilih-pilih barang yang harus dibeli mah ,buat keperluan nanti" jawab Reynaldi lagi.

"Oh iya kita sambil jalan-jalan hehehe "Ibunya tertawa senang. Reynaldi tersenyum melihat sang ibu terkekeh -kekeh. Kemudian ia pamit mau lanjut mandi, sekedar untuk membersihkan badannya. Karena sebentar lagi Viona pasti menghubunginya.

"Yasudah mandi sana.Berangkat,biar semuanya cepat kelar.

****

Reynaldi Berdandan mengenakan Celana jeans dan atasan baju kemeja tangan pendek.Dilengkapi sepatu dan jaket.Nampak rapi dan terlihat sangat tampan. Tidak salah kalau Viona memilih dirinya.

Dengan mengendarai motor, Ia menyusuri jalan yang sudah mulai ramai dillalui orang .Ia bertujuan untuk menjemput Viona .Nampak Viona sudah menunggu dihalaman rumahnya. Viona duduk dikursi taman yang terbuat dari besi.

Tanpa membunyikan klakson.Reynaldi berhenti depan gerbang yang sudah terbuka pintunya. Seketika Viona datang menghampirinya. Viona memasang expresi tomboy. Namun sama sekali tidak mengurangi cantik diwajahnya.Justru dia makin lincah dan lucu. Membuat Reynaldi semakin gemas dibuatnya.

"Hallo bray... kita langsung cabut yuk !"Ajaknya terhadap Reynaldi seraya menyunggingkan senyuman dan sedikit memiringkan kepala.Reynaldi cukup terperangah mendengar ucapan Viona dengan panggilan yang berbeda terhadapnya. Viona langsung naik ke atas motor dibelakang reynaldi. Ia nampak ceria banget dipagi itu.

"Oke bray.. Mari kita cabut..." Reynaldi tidak mau kalah. Ia membalas Viona dengan sebutan bray juga. Sungguh,pasangan itu benar-benar aneh. Kalau pasangan lain,Mungkin begitu ketemu keduanya cipika cipiki. Ini malah saling mencibirkan bibir. Meskipun demikian mereka berdua nampak lebih asyik.

"Bray koq tangannya hilang"kata Reynaldi ketika mereka telah melaju ditengah jalan. Ia sedikit memperlambat jalannya.

"Sorry, sorry bray, Aku tuh tadi lagi ngetik pesan buat nyokap. So'alnya aku belum pamit sama nyokap. Beliau masih berada dikamarnya solat dluha "Jelas Viona seraya melingkarkan tangannya dipinggang reynaldi.

"Pegangan yang kuat bray,kita akan mempercepat langkah nih "Pinta Reynaldi seraya menambah kecepatan jalannya.

Viona semakin erat memeluk tubuh Calon suaminya dari belakang.pegangan tangannya semakin kuat melingkar dipinggang Reynaldi.

"Nah gitu donk, biar gk terbang"Celotehnya Reynaldi.

"Apanya yang terbang ?"Teriak Viona Seraya merapatkan tubuhnya ke punggung Reynaldi.

"Badan kamu yang kerempeng bray.. Takut terbang kebawa angin"Ujar Reynaldi sambil tertawa cekikikan .

"Iih kamu ada -ada saja deh.. ngeledek terus, Nanti aku cubit nih "Viona mencubit kecil tangan Reynaldi yang terhalang lapisan jaketnya.

"Aauw... "Reynaldi pura-pura teriak dan meringis kesakitan. Padahal Viona nyubitnya hanya kecil saja.

"Kenapa? Koq teriak ? "Tanyanya lagi.

"Enggak kenapa kenapa, hanya saja barusan ada semut lewat.Sepertinya itu semut rangrang nakal. " Reynaldi semakin senang bercanda.Viona semakin ngeyel sambil terus tertawa -tawa kecil.

"Makanya kalau ada semut lewat jangan suka dibiarin. Tangkap aja semutnya jangan disuruh berkeliaran. "Canda Viona tidak mau kalah dengan gurauan Calon suaminya.

"Ia nanti akan aku tangkap dan tidak aku lepasin lagi selamanya"Sahut Reynaldi setengah berteriak.Karena posisi mereka berada di atas kendaraan. Suaranya terhalang helm dan sayup-sayup terbawa angin.

Begitulah, sepanjang jalan kedua pasangan itu bersenda gurau hingga sampai ke tempat yang dituju. Disitu adalah terdapat sebuah rumah makan yang berbentuk seperti pendopo.

Seorang penjaga nampak menghampirinya.Ia menyapa terlebih dahulu kepada setiap tamu yang datang. Kemudian ia menemani kedua pasangan tersebut berjalan mengelilingi lokasi itu.

Di sekeliling halaman rumah nampak tanaman-tanaman hias. Dan bangunan yang membentuk kayu ukiran terbuat dari beton.Sengaja dibentuk seperti pohon -pohon kayu yang ada di taman-taman wisata.

Dibelakang bangunan terdapat taman yang cukup luas. Sangat cocok untuk dipake buat acara resepsi atau acara family gathering.

Disamping kanan taman terdapat bangunan yang isinya adalah barang-barang antik yang dipajang seperti museum.

Disamping kiri ada mushola plus kamar mandi dan toiletnya. Yang terbuat dari kayu-kayu ukiran seperti bungalow. Uniknya lagi ,Lantai kamar mandi terbuat dari batu alam dan dihiasi batu kerikil kecil-kecil.

Sungguh menarik hati orang yang berkunjung kesana. Reynaldi dan Viona tidak henti-hentinya memuji arsitektur dengan interior yang sangat menyejukan hati para pengunjung.

Hanya satu kali survey. Ia langsung jatuh hati dengan semua pemandangan yang indah disana. Viona langsung merengek ingin melangsungkan akad dan pesta pernikahannya disitu. Reynaldi menggeleng-gelengkan kepala dan medecakan lidahnya pertanda kagum dengan semua pemandangan yang sangat menakjubkan itu.

"Bray... Aku mau langsung menemui pemilik taman ini. Aku pengen banget acara kita berlangsung ditempat ini" Rengeknya terhadap Reynaldi. Seraya memegang pergelangan tangan calon suaminya itu. Ucapannya sangat memelas.

"Ia sayang... kita akan melangsungkan acara kita disini. Kita akan segera boxing sebelum keduluan orang lain "Reynaldi meraih kedua telapak tangan Viona. Ia menggenggamnya dengan erat. Matanya menatap Viona penuh kepastian. Mereka berdua tersenyum bahagia saat tatapannya saling beradu pandang.

"