Mereka tersenyum bahagia saat tatapan matanya saling beradu pandang. Lalu keduanya saling berpegangan tangan berjalan menuju bagian pelayanan.
Reynaldi langsung memboxing tempat itu untuk empat bulan yang akan datang. Karena acaranya akan dilaksanakan empat bulan lagi. Namun, terlebih dahulu ia memesan makanan dan minuman.Karena hari telah menunjukan waktunya makan siang.
Tanpa banyak berkomentar dan berbasa -basi. Mereka makan dengan lahapnya. Karena berkeliling disekitar area lokasi taman tersebut cukup melelahkan.
Setelah selesai bertransaksi dengan kasier, Mereka pun berpamitan.
"Baiklah Mbak... kalau begitu, kami pamit dulu. Selanjutnya,nanti keluarga kami akan menyusul ke lokasi ini" Ucap Reynaldi seraya berdiri. Di ikuti oleh Viona berdiri pula. Lalu keduanya beranjak meninggalkan lokasi tersebut.
Dengan menaiki kendaraan motornya. Kedua pasangan itu akhirnya merasa lega. Karena telah menemukan lokasi yang sangat cocok untuk dijadikan tempat berlangsungnya akad dan pesta pernikahannya nanti.
Reynaldi sengaja mengantarkan Viona ke rumahnya lebih cepat. Karena mereka berdua tidak sabar ingin segera menyampaikan kabar bagus itu terutama kepada kedua orang tua Viona.
Sesampainya dirumah Viona. Mereka disambut oleh ibunya Viona dengan penuh kehangatan. Reynaldi, seperti sudah tidak asing lagi dirumah itu. Ia bagaikan anak pertama dari keluarga tersebut. Calon mertua yaitu ibunya Viona,Sudah menganggapnya anak. Beliau bertanya bertubi-tubi kepada calon menantunya. Tentang hasil usahanya mencari lokasi yang cocok untuk dijadikan tempat acara tersebut.
Ternyata jawabannya sangat memuaskan terdengar oleh Calon mertuanya Reynaldi. Apalagi setelah melihat beberapa foto yang sempat Dia ambil saat dilokasi tadi.
Reynaldi menjawab dan menjelaskan tentang letak dan keindahan taman tadi. Termasuk harga yang di tawarkan oleh pemiliknya. Ibunya Viona menyimak semua cerita calon menantunya itu. Beliau manggut-manggut. Beliau menyetujui permintaan putrinya. Dan Beliau menyerahkan semuanya pada Reynaldi.
Viona, yang justru anak kandungnya, hanya ikut menyimak dan mendengarkan pertanyaan dari ibunya. Dan penjelasan dari calon suaminya. Ia sesekali ikut membenarkan penjelasan dari calon Reynaldi.
"Ibu percaya sama Rey. Ibu percaya sama kalian. Kalau memang menurut kalian sudah cocok, yasudah kita ambil lokasi itu. Nanti kita survey bareng-bareng sambil membicarakan rencana pernikahan nanti" Jelas ibunya. Sesekali beliau menoleh ke belakang ,seakan ada yang ditunggu.
"Makasih bu. Aku senang sekali "Sahut Viona dengan expresi manjanya. Ibunya terkekeh senang. Mereka berdua tersenyum saling berpandangan.
"Kalian sudah pada makan ?"Tanya ibunya kemudian. Saat itu sekitar jam 15'30 .Sudah waktunya solat ashar.
"Kami sudah makan siang koq bu,Disana menunya banyak. Masakannya selera aku banget "Ujar Reynaldi seraya menjelaskan bahwa disana menunya khas sunda. Begitu juga Viona. Ia membenarkan apa yang diucapkan calon suaminya tadi.
"Betul tuh bu,banyak makanan kesukaan ibu disana ,tempatnya enak bu sejuk "kata Viona menambahkan.
"Oh gitu yah... Asyik tuh, Nanti weekend kita akan makan siang disana. Sambil membicarakan rencana pernikahan kalian. Ajak tuh keluarga terdekat dari bandung"Ucap ibunya Viona kepada calon menantunya. "Sekali -sekali kita sambil jalan -jalan di hari libur"imbuhnya lagi.
"Oh iya bu ,terimakasih sebelumnya. Saya gak enak jadi banyak merepotkan ibu "kata Reynaldi lagi.
"Gak apa-apa, gak apa-apa. Memang harus repot dulu. Ini moment yang langka lho. Hanya satu kali seumur hidup "Ucapan ibunya Viona betul-betul sangat melegakan hati Reynaldi saat itu.
"Oh iya bu, Saya mohon ijin, sore ini Saya mau ajak Viona lagi keluar rumah,sekedar untuk jalan-jalan di sore hari bersama ibu saya"Pinta Reynaldi kepada calon mertuanya dengan sangat hati-hati sekali mengucapkannya.
Saat itu, tiba-tiba Tuan priyo datang menghampiri mereka yang tengah asyik berbincang -bincang. Beliau berjalan sambil bersiul menyanyikan lagu jawanya.
"Boleh,boleh...Sekali-sekali kalian harus happy keluar rumah. Ajak bagas buat menemani kalian jalan-jalan "Ujar pak priyo menimpali percakapan mereka bertiga.
"Eh bapak, Selamat siang pak "Ujar Reynaldi seraya berdiri dan menyalami beliau.
"Reynaldi, bagaimana kabar kamu sehat? " Sambut tuan priyo seraya mendaratkan pantatnya dikursi yang masih kosong.
"Alhamdulillah pak, Bapak sendiri gimana? "Sahut Reynaldi. kemudian ia balik menyapa calon mertuanya.
"Alhamdulillah sehat juga. Apalagi mau menjadi wali untuk pertama kalinya .Rasanya berdebar-debar sekali"
"Ah bapak ,udah kebelet aja pengen jadi wali "Celoteh Ibunya Viona sambil mengubah posisi duduk ke arah samping kanan.
Suasana jadi makin hangat setelah Pak Priyo berada diruangan itu.Pak.priyo sangat pintar bercanda dan mengubah suasana. Beliau Ikut bergabung sama mereka. Membicarakan tentang rencana pernikahan Reynaldi dan Viona. Pasti canda tawa pun tercipta. Saat gurauan yang menggoda kedua pasangan muda. Yang sebentar lagi akan menjadi pengantin.
Bi ijah datang membawa secangkir kopi buat tuannya. Dan minuman segar dingin yang dihidangkan diteko yang berukuran sedang berbentuk lonjong dan berbahan kaca.Ijah juga membawakan satu piring kacang edamame rebus kesukaan keluarga tersebut sebagai snack favorit disaat santai.
Sementara Reynaldi yang baru saja meminta ijin untuk keluar membawa viona. Ia jadi merasa bimbang untuk beranjak dari tempat itu. Seketika kepalanya menoleh ke arah Viona.
Demikian pula dengan viona. Ia mau mengajak calon suaminya untuk segera pergi. Karena hari semakin sore. Namun, apa boleh dikata. Ayahnya Viona baru saja bergabung sama mereka.Tidak enak kalau langsung ditinggal begitu saja.
Jarum jam berdenting empat kali. Tanda waktu sudah menjelang senja. Reynaldi dan Viona terpaksa harus segera pergi meninggalkan Ruangan itu. Namun sebelum Reynaldi berpamitan. Ibunya sudah terlebih dahulu menyuruhnya segera berangkat.
"Kalau kalian mau keluar, segeralah berangkat sekarang juga. Takut keburu malam" Ujar sang Ibu sambil menoleh ke arah suaminya yaitu tuan Priyo.
"Oh iya bu ,aku mau ke belakang dulu sebentar "Secepat kilat Viona bangkit dan beranjak pergi ke belakang. Sepertinya ia lari kecil ke kamarnya. Entah apa yang mau dilakukannya.
Tuan Priyo manggut-manggut menyetujui ucapan Isterinya. Sementara Reynaldi diam sejenak. Ia tidak banyak lagi mengeluarkan kata-kata.Selain menunggu calon isterinya muncul kembali.
"Panggil bagas untuk menemani mereka jalan-jalan. Biar enak bawa mobil sendiri daripada naik angkot"Perintah Pak Priyo sambil menoleh ke arah isterinya.
Rupanya ucapan ayahnya terdengar oleh Viona.Sehingga Viona langsung yang menyahut dari arah belakang.
"Sudah koq yah ,aku udah bujuk bagas, biar jadi supirnya aku dulu hehe "Teriaknya dari belakang. Lalu seketika ia muncul dengan tersenyum lebar.Entah apa yang bikin Viona begitu senang saat itu.
Lalu tak lama kemudian. Bagas muncul dibelakangnya. Ia nampak mengenakan celana jeans dan atasan kemeja tangan pendek. Tas kecil melingkar dileher hingga menjuntai ke pinggang. Ia meraih kunci mobil yang tergantung di belakang lemari hias. Bibirnya nampak sedikit manyun.