Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 51 - Bab 51

Chapter 51 - Bab 51

Hari sudah semakin sore.Setelah Viona dan Reynaldi menemukan gambar yang cocok dengan selera mereka. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk mengambilnya. Meskipun sedikit mahal.Namun ,Viona tidak menyerah. Ia tetap mengikuti kata hatinya.

Reynaldi cukup tercengang ketika pihak management wedding organizer mengatakan harganya. Ia membelalakan mata ke arah Viona dan menahan nafasnya dalam-dalam.

"Biasa aja Rey...malu "Bisik Viona sedikit mendekatkan kepalanya ke telinga Reynaldi. Reynaldi pun menutupi mulutnya dengan telapak tangan kanannya.

"Baiklah tante,Aku ambil paket yang ini"Ujar Viona sambil menunjuk salah satu gambar yang ia sukai. "Iya kan Rey ?"Tanyanya kepada pria calon suaminya.

"Hmm, Iya... "jawab Reynaldi singkat. Dengan expresi yang meyakinkan. Tentu saja mau tidak mau harus ia paksakan.Agar tidak membuat kecewa calon isterinya.

"Aku Deposite dulu ya tante"Ucap Viona lagi seraya merogoh handphone miliknya dari dalam tas.

Kemudian ia membuka aplikasi Mobile banking di benda pipih tersebut. Didekatkannya lagi benda pipih itu ke arah mukanya.Lalu ia menekan satu demi satu tombol yang bersipat rahasia. Dengan maksud untuk membayar Deposite melalui transfer dari mobile bangking miliknya.

"Aku boleh minta nomer rekeningnya tante? " Pintanya kepada pemilik Wedding organizer. Yaitu Tante Lily. Secepat kilat Tante Lily memberikan nomer rekening dengan mengucapkan satu persatu angkanya pada bank yang sama kepada Viona.

"Atas nama Lily Listanti yah " Ucap Tante Lily menyebutkan namanya.

Hanya satu klik saja, maka transaksi Via Mobil banking pun berhasil sukses. Viona yang cukup pendiam. Namun, jikalau melakukan hal-hal yang penting,tidak pernah bertele-tele. Ia serius dan pasti.Ia sangat gesit dengan pekerjaannya. Salah satu sipat yang disukai Reynaldi dari dirinya.

"Sudah sukses ya tante.. Aku transfer setengahnya dulu ya "Ujar Viona seraya menunjukan layar handphone kepada tante Lily. Lalu dia mengirimkan bukti transfer tersebut melalui whatssapp.

"Oke... Nanti dibuatkan nota nya yah, Atas nama siapa " Ujar Tante Lily si pemilik wedding organizer. Seraya menolehkan pandangannya ke arah Viona.

"Atas nama Reynaldi aja tante"Pinta Viona lirih. Sambil menoleh ke arah Reynaldi dan menganggukan kepalanya tanda meminta setuju.Reynaldi pun menganggukan kepalanya.

"I iya tante"Reynaldi menyahutinya secara singkat. Ia paham tanpa Viona melontarkan lagi ucapan permintaannya.

Setelah selesai bertransaksi. dan berbincang cukup lama dengan pemilik wedding organizer yang akan ia boxing. Mereka pun berpamitan unjuk diri dari tempat itu.

"Baiklah kalau begitu kami permisi dulu ya tante, sampai ketemu di lain waktu"Ujar Viona seraya berpamitan.Ia mengembangkan senyumnya ke arah Tante Lily dan dua wanita yang ada di belakang Tante Lily .

Disusul oleh Reynaldi dengan merapatkan kedua telapak tangan. Lalu diacungkannya ke atas sambil membungkuk. Ia menyalami semua yang ada disitu tanpa menjabat tangan mereka.

Mereka keluar dari gedung itu diikuti oleh Tante Lily sampai ke pintu. Kedua pasangan itu berlalu pergi .Reynaldi mempercepat laju motornya .Menyusuri jalan yang sedikit lengang. Karena hari sudah semakin redup. Nampak orang-orang seakan berlomba melajukan kendaraannya. Semua tak mau kalah Ingin cepat sampai tujuan.

Viona semakin kuat dan erat memeluk reynaldi dari belakang. Saat Reynaldi mengendarai motornya dengan cukup kencang.

"Ma'af yah sayang, Aku bawa motornya ngebut, so'alnya udah gelap nih takut ujan "Suara Reynaldi sayup-sayup kebawa angin disela-sela laju perjalanannya.

"Iya gak apa-apa ,kamu fokus aja nyetirnya,aku pegangan yang kuat koq "Seru Viona membalas ucapan Reynaldi dengan suara yang cukup kencang.

Reynaldi tidak berkomentar lagi seruan Viona. Ia fokus mengendarai sepeda motornya .Di jalan raya yang cukup padat dengan berbagai kendaraan yang berlalu- lalang.

Viona menyenderkan kepalanya dibelakang punggung Reynaldi dengan posisi kepala miring.Rasa sayang dan cinta Viona kian terasa oleh Reynaldi.Apalagi semenjak pertemuan kedua belah pihak berlangsung dirumah Viona. Cinta dan rasa sayang mereka benar-benar tulus dari hati.

Seperti laki-laki lain. Reynaldi bukan tidak punya nafsu birahi.Namun ,ia selalu menepiskan rasanya ketika godaan itu datang menghantui pikiran dan niat kotornya.

Ketika bersamaan dengan Viona. seperti saat itu, ingin rasanya ia meluapkan nafsu kelelakiannya terhadap wanita yang dicintainya. Namun selalu ada bisikan yang terus menolong dirinya saat berdekatan dengan wanita yang belum dinikahinya itu.

Pelukan hangat Viona ,serasa membawa dirinya dalam mimpi. meskipun semua itu adalah nyata.Semenjak ia mengenali Viona. Ia hanya menganggap Viona sebagai teman biasa .Ia hanya menganggap Viona seorang cewek yang patut dijaga.Kendati dalam hatinya memang menyukai Viona. Dan sayang sama Viona. Namun sedikitpun tidak terbayang kalau Viona akan menjadi pasangannya.

Seketika ia tersentak dari lamunannya. Ketika motor harus terpaksa dihentikan saat lampu merah menghadang dipertigaan jalan.Perlahan Viona menarik tangannya ke belakang saat ia mengetahui motor terhenti.Sejumlah mata tertuju padanya. Viona sedikit tersipu. Namun ia mengabaikan semuanya itu.

"Toh orang lain gak kenal gue "gumamnya.

"Kenapa sayang ?" Tanya Reynaldi spontan.

"Enggak, itu orang pada ngelihatin kita kali yah pada berhenti" Sahutnya berbisik ditelinga Reynaldi.

"Enggak juga ah, mereka kan sama dengan kita, sedang menunggu lampu hijau menyala "Ujar Reynaldi seraya memajukan sedikit motornya. Sontak Viona memekik lirih.

"Ya ampun, aku baru sadar"ucapnya lirih. Sambil mengintip dari kaca spion yang ada didepannya.

Lampu merah telah terganti dengan lampu hijau. Secara bersamaan kendaraan yang terhadang tadi, akhirnya meluncur.Masing-masing mengambil jalan yang hendak dilaluinya.

Reynaldi membelokan motornya ke arah kanan. Menuju jalan ke rumah dimana Viona tinggal. Sementara Viona kembali melingkarkan tangannya di pinggang Reynaldi. Laki-laki yang ada didepannya ini sungguh membuat dirinya nyaman ketika ada bersamanya.Sehingga,rasanya tak mau lepas dan tak mau pisah walau hanya sekejap.

Berat rasanya harus turun dari motor dan berpisah dengannya.Meskipun seharian jalan bersamanya. Tetapi masih ada yang kurang baginya.

"Rey... "Desisnya. Ketika sudah sampai digerbang perumahan estate.

"Iya vi... kenapa ?" Tanya Reynaldi datar.

"Aku masih mau sama kamu "gumamnya lirih.

"Ini kan udah malam vi.. kamu harus segera pulang. Tidak baik buat seorang cewek pulang larut malam. "Jelas Reynaldi membujuk calon isterinya dengan tegas.

Tiba didepan rumah. Reynaldi membunyikan klakson.Nampak mang kirno tergopoh-gopoh menghampiri gerbang dan membukanya. Lalu Reynaldi memasuki halaman rumah mewah itu.

"Baru pulang ya den ?" Tanyanya dengan senyum yang lebar.

"Iya mang, aduh kemaleman nih "Jawab Reynaldi sambil berdecak lidah. Hatinya sedikit resah. Ia takut calon mertunya marah.

"Gak apa-apa den asal jangan keujanan"Ucap mang kirno membantu menenangkan Reynaldi.

Reynaldi sedikit tenang ketika mendengar ucapan mang kirno yang tidak menaruh curiga. Sementara Viona biasa saja menanggapinya.

"