Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 41 - Bab 41

Chapter 41 - Bab 41

Dalam sambutannya, Ustadz Zain tidak membahas panjang lebar. Karena semuanya sudah dibahas terlebih dahulu oleh Tuan Rumah yaitu Tuan Priyo Hadi Wicaksono. Dan Ustadz dari bandung pihak Reynaldi.

Setelah Muqoddimah beliau melanjutkan kata-katanya ."Saya ucapkan terimakasih...kepada bapak -ibu sekalian. yang telah sudi meluangkan waktunya,untuk memenuhi undangan saudara kami yaitu undangannya Bapak Priyo Hadi Wicaksono sekeluarga. Juga terimakasih atas dukungannya, baik moril maupun materil. Mohon ma'af yang sebesar-besarnya,apabila banyak kekurangan dari kami, Semoga pertemuan kali ini menambah keberkahan buat kita semua. Tentunya Allah meridloi kita.Aamiin...

Hanya itulah,yang beliau ucapkan.

Sambutan yang sangat singkat padat.Namun penuh kewibawaan.

Meskipun Ustadz zain tidak berbicara panjang lebar, akan tetapi beliau sekaligus memimpin do'a yang cukup panjang dan khidmat.

Setelah ditutup dengan Do'a, maka acara serah terima hantaran tersebut selesai. Dilanjutkan dengan tukar cindera mata.Antara pihak Viona dan pihak Reynaldi. Tukar cindera mata ini merupakan adat budaya jawa.

Saatnya berpesta ria adalah saat yang dinanti-nantikan oleh semua orang. Yaitu saat makan-makan dengan sajian makanan yang serba lezat.Tentunya Dengan menu pilihan yang sangat istimewa.masakan Ala chep pilihan ternama.

Ibunya Viona menggaet calon besannya yaitu Ibunya Reynaldi.

Beliau mengajak untuk memulai lebih awal, mengambil makan yang sengaja sudah disajikan di meja prasmanan. Sebelum yang lain mengambilnya terlebih dahulu untuk makan.

"Silahkan semuanya untuk mencicipi hidangan, Ayo...tinggal pilih selera sukanya yang mana "Himbauan Nyonya rumah kepada semua tamunya. Seraya merangkul tangan calon besannya.

Disusul oleh tuan Priyo mengajak kaum laki-lakinya untuk segera mengambil bagian dimeja makan. selanjutnya yaitu para tamu dan pihak keluarga.

Semua saling mengantri untuk ambil bagian pula. Mereka berpesta Ria,saling berkenalan dan saling beradu pandang,saling sapa menyapa satu sama lainnya, Ada pula yang sambil bercengkerama.Semua nampak bahagia.

Sementara, Reynaldi dan Viona.Mereka nampak asyik berduaan.sambil makan, duduk di sebuah kursi taman yang terbuat dari besi .Entah apa yang mereka bicarakan. Tentu keduanya nampak bahagia.

"Tuh lihat deh disana, secepatnya orangtua kita akrab seperti itu"Bisik Reynaldi seraya memiringkan badannya nyaris menempel dengan Viona. Disaat pandangan matanya menangkap kedua wanita paruh baya saling bercengkerama. Beliau yaitu,ibunya sendiri dan ibunya Viona.

"Aku bahagia deh melihat keakraban Ibu-Ibu kita,sa...ngat bahagia"Viona menyahuti calon suaminya seraya menyipitkan kedua matanya.Membuat lelaki yang ada dihadapannya itu makin gemas melihatnya.

Perlahan Reynaldi meraih telapak tangan calon isterinya. Kemudian ia pun menggenggamnya dengan penuh kasih sayang.Ditariknya tangan Viona dengan lembut dirapatkan ke bibirnya,tangan yang putih bersih mulus itu bagaikan kapas. Kemudian Reynaldi mengecup tangan Viona dengan kecupan yang mesra. Sorot matanya menatap tajam bola mata viona.Seraya berkata.

"Ijinkan aku... calon suamimu untuk mencintaimu sepenuhnya"Dengan terbata-bata Reynaldi mengungkapkan perasaan yang sangat dalam.

Seulas senyuman tersungging dari bibir viona.Senyuman yang penuh arti. Saat Reynaldi mengatakan" Cinta "yang pertama kalinya diucapkan dengan tulus .

Seketika Viona terlonjak. matanya berbinar. kata-kata yang menyejukan hati akhirnya keluar dari bibir laki-laki yang selama delapan tahun membuat ia tidak mau move on sama siapapun.

Sekalipun laki-laki itu dipiilihkan orangtuanya.Yang menurut orantunya pilihan terbaik. Nampak matanya berkaca-kaca.Nyaris jatuh butiran bening tersebut. Saat mendengar kata-kata yang selama delapan tahun ia tunggu. Sontak membuat calon suaminya salah tingkah dan secepat kilat melakukan sesuatu.

Perlahan Reynaldi meraih tisyu yang ada dihadapannya. Lalu diusapnya air mata calon isterinya itu dengan penuh kasih sayang.Sungguh adegan yang sangat mengharukan.Viona tersenyum manis. Reynaldi menatapnya sendu.

Bahagia tiada terhingga. Seakan dunia hanya milik mereka berdua. Yang lainnya hanya menumpang saja.

Kendati di sekelilingnya ada yang sempat memperhatikannya.Namun mereka sedikitpun tak menghiraukan perhatian siapapun. mereka hanya asyik berdua dengan kegiatannya.

Begitu juga dengan orang tua mereka.Yaitu Ibunya Reynaldi dan Ibunya Viona, Mereka berdua juga asyik berbincang-bincang dikursi taman yang agak jauh dari tempat duduk Reynaldi dan Viona.

"Alhamdulillah ya anak-anak kita sudah sampai pada jodohnya,semoga mereka segera memberikan kita cucu-cucu yang cantik"kata ibunya viona di sela -sela makannya.

Ibunya Reynaldi cuma bisa manggut-manggut mengiyakan apa yang calon besannya katakan. Sikapnya yang salah tingkah.Bingung! apa yang harus ia katakan. Namun beliau berusaha memposisikan dirinya

"Kenapa aku harus kaku, toh aku kan ibunya Rey, masa harus minder"Dalam hati beliau merutuki dirinya sendiri.

"Mudah-mudah saja ya...cepat dikasih momongan cewek, Aamiin"Cuma itu kata-kata yang dilontarkannya dengan polos.

"Ayo kita nambah lagi, jangan sungkan-sungkan, kita kan sudah menjadi satu keluarga"Ibunya Viona berusaha terus menenangkan calon besannya.

Ibunya Reynaldi dan rombongannya, agak sedikit terkesima dengan sambutan dan jamuan calon besannya yang sangat memukau. Sungguh tak menyangka, mereka akan di sambut semewah itu.

Lain lagi dengan Romi dan Fitri, mereka berdua hanya rilex saja menghadapi semuanya. Toh dia sudah terbiasa dengan moment seperti itu. Mereka berdua enjoy dengan makanannya. semua hidangan yang serba lezat itu,kesukaan Romi semua.

Romi yang bersahaja, mengajak terus kepada saudara-saudaranya, agar tidak kaku dan tidak sungkan-sungkan untuk terus menambah lagi makanan untuk di nikmati.

"Ayo Om, tante, kita makan somay sekarang, makannya sedikit-sedikit aja, biar tidak keburu kenyang"gurauan Romi kepada semuanya.

Pun dengan Fitri, Ia memposisikan dirinya sebagai peribumi kepada saudara-saudara mertuanya.Kendatipun ia baru pertama kali menginjakan kaki dirumah calon besan mertuanya itu. Ia terus melayani tante-tante nya. kendatipun itu bukan rumahnya sendiri.

Atau meskipun ada pelayan yang akan melayani para tamu. Niatnya tiada lain,hanya ingin mengabdikan diri kepada keluarga suaminya. Disaat ada diantara om dan tantenya membutuhkan bantuan. Seperti mengambilkan minum, atau yang lainnya.

Sebelum berpamitan. Tuan Priyo mengajak semuanya berkumpul untuk foto bersama .Moment yang paling membahagiakan.Terutama bagi pasangan yang tengah berbahagia yaitu Reynaldi dan Viona.

"Tentu saja harus di abadikan. Moment bersejarah ini hanya sekali seumur hidup."Ujarnya,ketika beliau mendapat respon yang baik dari semuanya. Himbauannya, sontak membuat semuanya langsung berkumpul ditaman halaman rumah.

Meskipun berdesak-desakan, kedua belah pihak keluarga, semuanya ikut berfoto bersama. Dengan gaya narsis masing -masing, beberapa jepretan pun berhasil diambilnya oleh fotoghrafer.

Bukan hanya fotretnya saja yang diambil. Bahkan vidio dan boomerangpun tak terlewatkan.Mereka layaknya masih remaja yang senang berpose. Sungguh saat-saat yang begitu mengesankan untuk dikenang.

Acara Demi acara satu persatu telah selesai dilalui.Sesi berikutnya yaitu sesi ramah tamah sampai selesai.keluarga Reynaldi, sudah saatnya berpamitan."