Di sisi lain ia senang melihat kecantikan calon isterinya itu. Cantik yang sempurna. Sungguh elegan. Apalagi ia akan membawa viona ke kantor tempat ia bekerja. Disana pasti ketemu banyak orang.
Bertemu dengan teman-teman dikantornya . Ada kareen juga. Iya kareen!. Wanita yang suka menggodanya. Wanita yang setiap saat berusaha merebut perhatiannya. kendati demikian, reynaldi tidak tergoda sedikitpun.
Viona hanya tertegun kaku.Ia salah tingkah dengan sikap calon suaminya yang aneh. Seketika ia berbalik badan membelakangi Reynaldi. Namun, tiba-tiba calon suaminya itu berkata dengan mesra.
"Ayo naik sayang... "Seraya tersenyum Reynaldi mengajak viona naik ke atas motor dibelakangnya. Sontak membuat viona tersentak kaget. "Aneh, barusan dia bermuka jutex, sekarang merayu lagi"batin viona. Seketika viona membalikan lagi badannya ke arah Reynaldi.
"Ayo naik"pinta Reynaldi sekali lagi. Namun, viona masih tertegun dengan sederet pertanyaan dalam hatinya.
"Aku ?"Desis Viona sambil menunjuk badannya sendiri dengan jari jempol tangannya.Viona sengaja pura-pura tidak tahu.Padahal ia sendiri paham.Yang dimaksud Reynaldi adalah ia sendiri.
"Iya... nunggu apalagi? "paksa Reynaldi seraya meraih tangan viona.
Dalam batinnya, kenapa gua harus mempermasalahkan penampilan viona ?Justru gua harus bersyukur kalau viona bisa berdandan cantik, berpenampilan glamour. Biar kareen tidak lagi menggodanya. Biar si kareen tau calon isteri gua lebih cantik dari pada dia. Hmm, pasti kareen cemburu melihat mereka berdua.
Tiba -tiba reynaldi senyam -senyum.sendirian.
Tentu saja Viona makin aneh melihat sikap reynaldi yang mendadak berubah. perlahan ia menaiki motor dibelakang calon suaminya.sebelah tangannya memegang erat bahu Reynaldi.
Setelah duduk dengan posisi nyaman, perlahan tangan viona sengaja dilingkarkan persis dipinggang calon suaminya. sontak membuat darah Reynaldi bergolak hebat. Namun ia masih bisa mengendalikannya dengan penuh kesabaran.
Reynaldi membunyikan klakson. Saat mereka berlalu pergi. meninggalkan pak kirno yang sejak tadi menunggunya .
"Kenapa diam aja vi...? "Tanya Reynaldi ketika perjalanan mereka sudah berada di jalan raya menuju kantor reynaldi.
"Aku, aku gak kenapa-kenapa Rey, hanya saja..."Viona menggantungkan ucapannya lirih.
"Hanya saja kenapa vi ?"secepat kilat Reynaldi memotong ucapannya.
"Enggak deh gak jadi"Viona ragu untuk mengatakannya. kata-kata yang ia rangkai dari tadi,akhirnya buyar tak menentu.
"Yaudah gak apa-apa "ujar Reynaldi seraya meraih tangan viona yang sedang melingkar dipinggangnya. Lalu ia menariknya ke atas dan mengecup tangan viona dengan mesra.
Saat itu Viona berdebar-debar. bahagia tiada terhingga. Ternyata lelaki yang tengah berada dengannya itu romantis juga.
Tubuh Viona makin erat menempel dipunggung calon suaminya.Kepalanya disandarkan ke bagian atas punggung reynaldi. Seraya bergumam lirih.
"Rey, jangan marah sama aku yah,aku takut kalau kamu sudah marah"
"Aku gak marah sayang,hanya saja...Aku cemburu sama kamu, kamu cantik banget, aku minder sama kamu vi,pasti nanti orang-orang melihat kecantikan kamu pada ngiler. Yang aku inginkan, hanya aku saja yang melihat kecantikanmu"Akhirnya Reynaldi mengungkapkan perasaannya dari lubuk hati yang sangat dalam. yang sejak tadi ia pendam.
"Oh My God...segitunya sih rey, Aku tidak niat pamer cantik ke orang lain. Aku ingin selalu rapi saat berada sama kamu. Masa, calon isteri seorang manager dekil, kumal, malu-maluin banget aku"Viona memperjelas ucapannya saat Reynaldi membelokan motor yang dikendarainya ke jalan menuju kantornya.
"Oke, iya iya, makasih yah sayang"sekali lagi reynaldi mengecup tangan calon isterinya dengan penuh perasaan. tak dihiraukannya kalau ada orang yang memperhatikan dirinya dari samping kiri dan kanan.
Meskipun ia sadar, bahwa jalanan cukup ramai. disamping kiri kanan, bahkan ketika berhenti dilampu merah. sejumlah mata tertuju padanya. Namun ia tidak mempedulikan mereka yang melihatnya"Toh sebentar lagi Viona akan menjadi isteri gua"pikirnya.
Alih-alih mereka saling bermesraan satu sama lain. Tak terasa perjalanan mereka sudah sampai ditempat yang dituju. Yaitu kantor Reynaldi. yang sebentar lagi akan ditinggalkannya.
Viona turun dari motor terlebih dahulu. ketika sudah berada dihalaman gedung perkantoran milik salah satu perusahaan tempat Reynaldi bekerja. Sementar Reynaldi terus melaju ke tempat parkir. Dimana ia akan menyimpan motornya.
Mereka berjalan menyusuri halaman gedung.Sesampainya di loby kantor. Reynaldi menghampiri receptionis. Viona hanya tertegun menunggu calon suaminya. Entah apa yang tengah diperbincangkan Reynaldi bersama salah satu petugas receptionis itu.
Petugas receptionis sempat melayangkan senyum dan menganggukan kepala terhadap Viona.Ia mengira, pasti wanita cantik yang bersama Reynaldi adalah calon isterinya. Viona pun membalasnya dengan senyuman yang ramah pula.
Tak lama kemudian ,ia mengajak Viona ke sebuah ruangan tempat ia bekerja. Disitu ia akan mengambil surat pengajuan resign.yang sejak beberapa hari yang lalu sempat ia tuliskan.
Namun, terpaksa langkahnya harus terhenti .ketika berpapasan dengan salah satu wanita yang berpenampilan seksi. Ia adalah kareen. kareen sepertinya sengaja menghampiri mereka.
"Hai,Pak Rey ..Apa kabar ? kemana aja baru kelihatan ?"sapa kareen dengan semangat.
Reynaldi hanya diam membisu. Ia salah tingkah didepan viona.Lagi-lagi kareen bikin sensasi. Secepat kilat Reynaldi mengambil tindakan.Supaya kareen tidak mengganggu .
Ia memperkenalkan Viona pada kareen. Dengan gaya angkuhnya .
"Oh iya reen, Perkenalkan,ini Viona calon isteriku"Seraya merangkul bahu viona dan tersenyum sinis terhadap kareen. "Kami akan segera menikah secepatnya,datang yah nanti "
"Sa,saya kareen mbak "kareen menjulurkan tangan kanannya hendak bersalaman. Namun Reynaldi menepisnya pelan.kendati demikian, Viona tetap menjulurkan tangan menerima perkenalan dari kareen.
"Viona..."Viona yang tidak tahu apa-apa tentang mereka berdua.Ia tetap menjabat tangan kareen seraya tersenyum ramah.Mereka saling tersenyum. Namun Reynaldi memalingkan mukanya pura-pura tidak melihat dengan kegiatan yang mereka lakukan.
"Ayo sayang kita masuk "Ajak reynaldi sambil mendekap erat tubuh Viona .Tentu saja hal itu didepan mata kareen. Seketika raut wajah kareen berubah menjadi lesu. Ia cemburu melihat orang yang selama ini ia kejar, justru malah mencintai dan akan menikah dengan wanita lain.
Sementara Reynaldi memboyong viona masuk ke dalam ruangannya. Kemudian ia menutup pintunya dengan rapat. Kareen hanya memandang kaku dan kecewa.
"Duduk disini dulu yah sayang"Ujar Reynaldi mempersilahkan Viona duduk di sofa. Setelah mereka berada diruangan tersebut.
Viona sedikit aneh dengan sikap reynaldi yang begitu sinis terhadap Kareen. Tetapi ia tak berani bertanya kepada calon suaminya.Apa sebenarnya yang telah terjadi antara dirinya dengan kareen ?Dari ke sekian kalinya ia menemukan sikap aneh dari calon suaminya itu.
Dari lubuk hati yang paling dalam, ia merasa kasihan terhadap kareen. Seandainya hal itu terjadi pada dirinya.Lalu,siapa yang akan peduli padanya? Entahlah !!..Sederet pertanyaan mengganggu pikirannya.