Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 49 - Bab 49

Chapter 49 - Bab 49

Reynaldi menghentikan kendaraan motornya disebuah lokasi Rumah makan yang tidak begitu mewah.Yaitu Rumah makan lesehan. Tempat yang cukup romantis .Buat bersantai menikmati indahnya saat berdua. Atau menikmati kuliner saat liburan bersama keluarga.

Viona turun terlebih dahulu dari motor.Ia berjalan mendekati Reynaldi yang baru saja menitipkan motornya ke tukang parkir. Viona meraih tangan reynaldi dan menggandengnya berjalan menuju pintu masuk Rumah makan.

Reynaldi tertegun sejenak. ketika ia sudah berdiri diambang pintu Rumah makan. Sorot matanya berkeliaran mencari tempat duduk yang masih kosong.Di sekitarnya cukup ramai orang yang tengah menikmati makan . karena hari sudah saatnya jam makan siang.

Ia mengajak Viona berjalan melewati meja demi meja yang sudah penuh oleh para pengunjung kuliner. Maklum di Rumah makan ini tidak disambut oleh pelayan seperti halnya diresto-resto yang berkelas elite. Karena Rumah makan ini hanya Rumah makan biasa.

Reynaldi sengaja membawa Viona ke tempat makan yang sederhana .Dengan sedikit waswas.Ia khawatir Viona tidak mau makan ditempat seperti itu. Hanya sekedar ingin tahu, Apakah calon isterinya ini mau dibawa ke tempat yang lumayan sesak dengan pengunjung.

"Itu masih kosong "Tiba -tiba Viona menunjuk ke luar ruangan belakang. Disitu terdapat saung-saung gajebo yang masih ada beberapa meja kosong. belum ada yang boxing.

Reynaldi mengulum senyumnya seraya pura-pura tidak tahu. bahwa setelah melewati ruangan yang cukup ramai, ternyata ada tempat yang lebih nyaman. cukup romantis buat menikmati makan siang berdua sambil istirahat .

Sebenarnya Reynaldi sudah tahu area Rumah makan itu. hanya saja ia ingin tahu terhadap calon isterinya. Apakah Viona pasangan yang setia? Apakah viona siap menghadapi hidup apa adanya?

Kemudian mereka berjalan melewati beberapa saung gajebo. Yang sudah diduduki oleh beberapa pasangan muda.

"Yu sayang kita naik! "Ajak Reynaldi kepada calon isterinya. ketika mereka telah tiba disalah satu gajebo yang kosong. perlahan mereka naik setelah melepas alas kaki masing-masing. Lalu duduk dengan beralaskan bantal lesehan.

Seorang pelayan wanita hampir sebaya dengan viona datang menghampirinya. Dia memakai seragam dan membawa buku kecil dan penanya. Kemudian menyodorkannya ke arah mereka.

"Silahkan kakak"kata si pelayan tersebut sambil menyunggingkan senyumnya dan sedikit membungkukan badannya. Ia berdiri tidak jauh dari mereka duduk dengan menyilangkan kedua tangannya dibawah perut .Ia sengaja menunggu pesanan yang mereka ajukan .

"Makasih mbak! "Ujar Viona seraya meraih buku kecil dari tangan si pelayan tersebut. Viona dan Reynaldi menuliskan pesanan mereka. Setelah mereka memilih salah satu menu makanan dibuku daftar menu makanan.

"Minumannya jangan terlalu manis ya mbak, kalau yang satunya lagi teh tawar hangat aja mbak"Lirih Viona mengembalikan buku kecil terhadap. si pelayan tadi.

"Baiklah, mohon ditunggu sebentar ya kakak! "balas si pelayan tersebut, sambil meraih buku kecil dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

Memerlukan waktu hampir 20 menit mereka menunggu pesanannya diantar.karena di rumah makan itu hampir semuanya dimasak mendadak saat itu juga.

Walaupun demikian tidak masalah buat mereka harus menunggu lama. karena tujuan mereka bukan hanya makan. Akan tetapi mereka ingin selalu berdekatan satu sama lain.

Kendatipun demikian, mereka berdua masih tetap menjaga kehormatannya.Sebagai laki-laki normal, Reynaldi mempunyai nafsu yang cukup tinggi. Apalagi dihadapkan dengan seorang gadis secantik viona.Siapa yang tidak ingin memiliki dan menikmati tubuh Viona secepatnya ?

Terbersit dari hati yang paling dalam. Disaat -saat seperti itu.Selalu ada kesempatan buat mereka berkencan. Ingin rasanya Reynaldi memeluk erat tubuh Viona dan menggigit bibirnya yang seksi. Namun hasrat jeleknya itu terkalahkan dengan sayangnya dia terhadap calon isterinya itu.

Prinsip mereka ,berdekatan bukan untuk saling memuaskan hawa nafsu. Akan tetapi berdekatan adalah harus bisa saling menjaga satu sama lain.Setiap Reynaldi tergoda dengan bisikan syetan untuk melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan agamanya.Pasti selalu ada lagi bisikan dari hatinya.

"Sabarlah Rey, semua akan indah pada waktunya"itulah bisikan yang selalu menyelamatkannya dari perbuatan -perbuatan yang keji.

"Rey, kamu mikirin apa? "Tanya Viona tiba-tiba. Seketika Reynaldi tersentak kaget.

"Semua akan indah pada waktunya"Tiba-tiba bisikan dari dalam hatinya terlontar juga dibibirnya.Hal itu sontak membuat Viona kaget.

"Kamu ngomong apa sih Rey? "koq tiba-tiba bilang begitu.Aneh deh kamu"

"Eh Eng, enggak koq! ka, kamu cantik banget sih sayang"Ucapan Reynaldi malah sedikit ngelantur. Seraya mengubah posisi duduknya.

"Rey kamu kenapa? koq gak nyambung gitu ? "desak Viona makin penasaran dengan tingkah Reynaldi.

"Kamu cantik banget hari ini Vi... "Aku makin cinta sama kamu sayang"Reynaldi sengaja menggoda Viona sambil memaksakan senyumnya.

Seketika raut wajah Viona makin merona.Ia semakin kesal dengan tingkah Reynaldi yang kurang nyambung."Ditanya apa jawabnya apa"gerutunya.Bibirnya yang seksi makin menggemaskan terlihat oleh calon suaminya.

"Enggak apa-apa sayang... aku tadi sedang membayangkan tentang kita,kamu jangan cemberut gitu dong, nanti aku gigit nih bibirnya"Reynaldi berbisik lirih. mulutnya agak mendekat ditelinga Viona. karena takut terdengar oleh orang-orang disekitanya.

"Habis kamu nyebelin deh Rey"Desis Viona membantah.

"Ayo donk sayang,tersenyumlah biar cantiknya gak hilang"Terpaksa Reynaldi harus pintar membujuk Viona.

"Kalau Aku Enggak mau gimana? "Bantah Viona makin memonyongkan bibirnya.

"Terpaksa Aku harus menggigit bibir kamu yang makin seksi itu"Celoteh Reynaldi seraya memalingkan mukanya ke belakang pura-pura kesal sambil mendenguskan hidungnya. "Hhh.. "

"Emang kamu berani gigit bibir aku disini? "Goda Viona sambil tertawa kecil. Wajahnya yang tadi menciut cemberut. Akhirnya berbalik menjadi manis menawan. senyuman yang merekah makin menggoda semangat kelelakiannya Reynaldi.

"Siapa bilang gak berani ha? Sini aku gigit aja sekalian "Gurauan Reynaldi seakan betul -betul mau menerkam wajah imut calon isterinya.

"Oh Tidak...!! Viona memekik sambil menunduk. Wajahnya ditutup dengan kedua telapak tangannya. Sontak membuat orang-orang yang ada disekitarnya secara bersamaan beralih perhatiannya pada suara pekikan Viona.

Sementara Reynaldi pura-pura belaga pilon dengan teriakan Viona. Ia seolah-olah mencari sesuatu disekitar tempat duduknya.

"Mana, mana, kemana larinya kecoa tadi ?"ujarnya sambil mempercepat gerakan kepalanya. Memutar-mutar ke arah samping kiri dan kanan.

Sementara Viona yang puas melihat Reynaldi yang pastinya sempat malu terhadap orang -orang pengunjung Rumah makan tersebut hanya bisa menahan tawa. Dalam batinnya ia bergumam" Rasain tuh, makanya kalau bercanda jangan keterlaluan.

Reynaldi menatap tajam wajah Viona. kedua bibirnya terkatup rapat. Viona mengulum senyumnya. sedangkan tamu pengunjung yang kebetulan duduk dekat disamping mejanya,yang sama-sama sedang menunggu pesanan.Nampak mereka menggeleng-gelengkan kepala.

Tiba-tiba dua pelayan datang membawa baki berisi menu makanan yang mereka pesan.