Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 50 - Bab 50

Chapter 50 - Bab 50

"Silahkan mbak "Ujar pelayan tersebut. Seraya mengatur satu persatu piring makanan diatas meja. Nampak masakan asli dadakan. Uapnya masih mengepul .Menambah naik selera makannya.

Viona dan Reynaldi meraih piring yang berisi makanan yang berbeda selera. Sesuai pesanan mereka masing-masing.

"Hmm enak banget ini rasanya"Ujar Viona setelah merasakan lezatnya hidangan makan.

"Ah yang bener?.. "tukas Reynaldi pura-pura tidak tahu. padahal dia juga tahu masakan di Rumah makan itu enak lezat sesuai lidahnya. "Coba, boleh nyobain gak ?"Ucap Reynaldi sambil melirik ke piringnya Viona.

"Boleh,nih .."Jawab Viona seraya menyodorkan sendoknya ke mulut Reynaldi. Reynaldi pun membuka mulutnya dan melahap makanan yang disuapi oleh Viona.

"Ah kurang enak "Tukas Reynaldi lagi. seraya mencebikan bibirnya. seolah-olah betul makanannya kurang enak.

"Masa sih, koq lidah kamu sama aku beda yah Rey.. "Ujar Viona sedikit kecewa sama pendapat Reynaldi.

"Iya beda "Kata Reynaldi singkat. "Coba deh jangan pakai sendok"tambahnya lagi.

"Jangan pakai sendok gimana maksudnya? "Tanya Viona polos.

"Nyuapinnya jangan pakai sendok.pakai tangan kamu aja "pinta Reynaldi kemudian.

"Oke..."Viona masih polos juga. seraya menyodorkan tangannya yang telah memegang makanan tersebut. Lalu Reynaldi pun menyambutnya dengan mulut ternganga."A.. "kata Viona lagi.

"Hmm Nah ini baru enak"kata Reynaldi sambil menyantap makanan yang disuapin Viona. Sejenak Viona tertegun dalam hatinya berpikir"Masa iya suapan yang diberikannya tadi bisa berbeda rasa, kan sama-sama satu wadah.Dipiring yang sama .Hmm aku baru mengerti sekarang, jadi Reynaldi ingin disuapin langsung pakai tanganku, benar-benar pintar politiknya nih orang, dasar aku yang bodoh.. "Viona menepuk kepalanya dengan telapak tangannya sambil merutuki kebodohannya itu.

Sementara Reynaldi asyik dengan kepuasannya.Rasanya sungguh nikmat seperti baru pertama kali makan nasi seumur hidup.

"Tapi koq ini makananku rasanya gini yah ?"Reynaldi pura-pura hilang selera makan. "Rasanya hambar banget ,gak ada rasanya"imbuhnya lagi sambil mencebikan bibirnya lagi.

"Yang bener ah, masakan dadakan begini masa iya bisa hambar sih Rey, aneh deh" Viona mengomentari ucapannya Reynaldi.

"Gak percaya ?Cobain deh, nih "Tiba-tiba tangan Reynaldi sudah mendarat dibibir Viona menyuapkam makanannya tanpa memakai sendok.

Tanpa disadari ,secepat kilat mulut Viona menganga lebar.Seketika Reynaldi tersenyum sambil mengusap makanan yang tersisa menempel dibibir indah Viona.

Saat itu Viona baru sadar, bahwa sesungguhnya Reynaldi orangnya sangat romantis. Secara tidak langsung, calon suaminya itu ingin sekali makannya disuapin dan sebaliknya.

Perlahan Viona mengunyah makanan yang diberikan calon suaminya, posisi duduknya mengarah ke Reynaldi .Matanya menatap tajam penuh arti.

"Enak gak ?"Tanya Reynaldi seraya menatap sendu wajah Viona. Viona hanya mengangguk pelan. Mereka berdua menikmati makanan sampai habis. Sambil terus beradu pandang dan sesekali saling menyuapi.

Reynaldi Menyeruput minumannya memakai alat sedotan minuman.Tanpa berbasa -basi tiba-tiba Viona memindahkan sedotan minumnya ke gelas Reynaldi sambil menarik sedikit gelas calon suaminya itu.

Reynaldi membiarkan gelasnya digeserkan Viona beralih ke posisi antara mereka. Lalu mereka pun secara bersamaan menyedot minuman digelas yang sama saling bertatapan mata. Begitulah seterusnya sampai mereka menghabiskan minumannya.

Tak terasa mereka menghabiskan waktu yang cukup lama di Rumah makan itu. Setelah berselonjor habis makan,mereka beranjak dari tempatnya untuk menyelesaikan pembayaran dikasir sebelum mereka meninggalkan Rumah makan tersebut. Tak lupa Reynaldi menyelipkan satu lembar uang pecahan 20 ribu diatas meja sebagai uang tip buat pelayan.

"Ayo sayang kita jalan lagi "Ucap Reynaldi memanggil calon isterinya dengan panggilan sayang untuk yang ke sekian kalinya.Tentu saja Viona tersanjung dengan panggilan mesra dari calon suami untuk dirinya. Sikapnya yang semakin manja terhadap Reynaldi. Membuat Reynaldi merasa lebih dewasa dan merasa lebih punya tanggung jawab untuk menjaganya.

Viona terlebih dahulu mengenakan sepatunya. Lalu ia turun dari ruang lesehan. Reynaldi membntu memegang tangannya saat Viona melangkah.

"Awas hati-hati "Ujar Reynaldi seraya meraih tangan Viona .Viona pun perpegangan erat. Lalu mereka berjalan menyusuri deretan meja -meja yang masih dipenuhi para pengunjung.

"Sekarang kita kemana dulu nih ?"Tanya Reynaldi ketika mereka sudah duduk diatas motor.

"Kita langsung ke tujuan utama kita aja, so'alnya waktu keburu sore kalau survey lokasi dulu"Jawab Viona pasti.

"Ok, Alamatnya dimana? "Tanya Rey lagi?

"ini dia tadi udah share lokasi,bentar aku kirim lagi "Ujar Viona seraya merogoh handphone miliknya dari dalam tas. Kemudian dengan sangat hati-hati sekali ,Ia membuka aplikasi whatssap.Karena posisinya sedang berada diatas kendaraan motor.Lalu memindahkan sebuah pesan yang berisi share lokasi wedding organizer. Dari handphone miliknya ke handphone Reynaldi.

Setelah ditelusuri alamat tersebut, maka sampailah mereka ke tempat yang mereka cari saat itu.

"Ini kan alamatnya ?"Kata Reynaldi sambil menghentikan motornya didepan sebuah Rumah yang bernuansa boutique.Nampak terpampang sebuah papan nama yang terbuat dari Acrylic.Plus harga paket dan satuan sudah tertera dipapan itu.

"Iya betul ayo kita masuk " Ajak Viona seraya menunjuk ke papan tersebut. Kemudian Reynaldi melajukan lagi motornya ke dalam halaman gedung itu.

Mereka disambut oleh seseorang yang sedang berjaga disitu. Lalu dibawanya ke ruang pelayanan. Tak lama kemudian munculah seorang wanita berbadan tinggi padat berisi.Berpenampilan glamour.Sebagian tubuhnya penuh dengan perhiasan emas. Mulai dari telinga, leher, tangan, jari tangan sampai pergelangan kaki. Ia adalah pemilik Wedding organizer.

Ia menghampiri kedua pasangan tersebut dengan ramah.Dan langsung melayaninya dengan baik.Nampak dua orang wanita masih muda. Salah satunya membawakan tiga buah album foto. Dan menyerahkannya kepada Viona.

Kemudian Viona meraih buku-buku album tersebut, Yang isinya adalah beberapa foto hasil jepretan fotografer andalannya. Dan beberapa foto hasil dekorasi perusahaan wedding organizer tersebut.

Mereka berdua membuka satu persatu isi album itu.Sesekali mereka saling berunding tentang pilihan yang harus ditentukan. Reynaldi lebih menyerahkan kepada viona .Tentu saja Viona memilih yang paling elegan menurutnya. Meskipun banyak pilihan .Karena semuanya bagus dan mewah.

Semuanya terlihat nampak glamour. Karena Wedding organizer ini adalah langganannya para artis dan pejabat.Viona yang memang punya selera tinggi, tentu tidak akan salah dengan pilihannya. Apalagi ia terlahir dari keluarga seorang pejabat. Yang tentunya tahu sedikit banyak tentang pesta.

Menjadi raja dan ratu dalam sehari adalah salah satu impian para gadis yang ingin melangsungkan resepsi pernikahan. Tentu semuanya ingin hasil yang sempurna.Dengan dekorasi yang sangat memuaskan.Design yang elegan

Bahkan ,hidangan pesta yang enak. dan lezat.Untuk menjamu para tamu undangan.Agar mampu memberikan kepuasan tersendiri ,Dengan memakai jasa wedding organizer yang satu ini. Ia percayakan semuanya kepada management tersebut.