Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 38 - Bab 38

Chapter 38 - Bab 38

Sementara Fitri dan mertuanya menyiapkan air panas didalam teko elektrik.Dan beberapa sachet kopi dan satu kotak teh celup sosro.Juga beberapa mie instan pop mie.

Barangkali tamu tengah malam tersebut disamping ngantuk juga butuh untuk menghangatkan badan dan mengisi perutnya.Yang tentu saja pasti cape perjalanan bandung jakarta. Nampak diwajah mereka pada kusut dan kelelahan.

"Silahkan Om, tante,pak ustadz sambil istirahat disini dulu yah.."ujar reynaldi seraya mendaratkan tubuhnya duduk berkumpul bersama paman-pamannya. "Mohon ma'af darurat tempatnya"sambungnya lagi.

Setelah masuk ruangan, semuanya tidak langsung tidur,mereka berbincang-bincang dulu. Topik utamanya yaitu tentang acara besok.

Ada yang sambil menyalakan sebatang Rokok dan menikmati segelas kopi,yang gelasnya pun yaitu dari cup air mineral. Maklum dikontrakan anak bujang.punya gelas pun cuma tiga buah. ada yang membuatkan teh manis,ada juga yang menyeduh pop mie. Mereka masing-masing dengan seleranya sendiri.

"Yeni bilang katanya mau jam 3 pagi dari bandung,koq jam segini sudah nyampe ,jam berapa dari sana "kata ibunya Reynaldi menimpali perbincangan mereka sambil masih menguap ngantuk.

"Iya tadinya mau jam 3 pagi berangkat dari bandung, dikarenakan semuanya sudah siap tinggal berangkat, daripada nunggu besok, lebih baik sorenya aja supaya bisa istirahat dulu disini"kata om saprudin mewakili dari semuanya.

"kalau Rey dengan senang hati om, hanya saja keadaan tempatnya sangat darurat begini, mohon ma'af yang sebesar-besarnya"Reynaldi berkata sangat lirih sekali dihadapan saudaranya.

"Tidak apa-apa Rey.. yang penting acaranya berjalan lancar tanpa kendala apapun sampai hari yang ditentukan "ujar Om saprudin seraya mengisap rokoknya.

Sejenak terdiam!

Nampak beberapa orang kelelahan, ada yang menguap-nguap sambil menutupi mulut dengan telapak tangan kanannya, ada juga yang terkapar tidur pulas.

Dengan perlahan,Reynaldi melihat ponsel miliknya. Tiada lain hanya untuk memastikan jam berapa sekarang?. Ternyata waktu yang tertera dilayar handphone, menunjukan pukul setengah dua pagi.

Setelah berbincang cukup lama, Reynaldi mempersilahkan paman-pamannya,termasuk pak ustadz untuk beristirahat menjelang subuh.

"Jam berapa sekarang? "tanya omnya yang kebetulan handphone dia mati sejak tadi.Seraya melirik ke arah Reynaldi.

"Jam setengah dua Om..

silahkan istirahat dulu, biar segar besok pagi"ujar reynaldi seraya beranjak dari tempatnya untuk berpindah ke ruangan sebelah.

Malam ini Reynaldi tidak bisa tidur. ia seperti orang linglung di malam itu.Namun ,ada kesejukan yang sedemikian lembut mengaliri relung-relung hatinya.Kesejukan itu apa? Entahlah,mungkin proses dia ke gerbang pernikahannya dengan viona.Intinya,malam itu adalah malam yang sangat istimewa bagi dirinya.

Demikian pula dengan ibunya.Beliau tidak lagi bisa memejamkan matanya lagi. Mungkin karena tadi sudah tertidur walaupun hanya sekejap.Beliau terjaga sewaktu saudaranya dari bandung tiba di kostan.Mungkin itulah yang menyebabkan matanya jadi segar.

Beliau semakin didera badai kegelisahan yang dahsyat. ketika berusaha memaksakan matanya untuk terpejam.Namun rasa kantuk itu tidak juga menghampirinya.

Beliau mengumpat dirinya sendiri. seandainya beliau tau apa yang membuatnya resah dan gelisah saat ini. Akhirnya, beliau memutuskan untuk berusaha mengurangi rasa gelisahnya.

Dengan bersujud dan menangis kepada Allah.

"Dengan kemurahanmu ya Allah ...,berikanlah hamba ketenangan, berikanlah hamba ke leluasaan, mudahkanlah apa yang hamba rencanakan,mudahkanlah semua urusan hamba ,jadikanlah mereka anak-anak hamba pasangan yang sakinah mawaddah warohmah,Anugerahkanlah kepada mereka keturunan yang sholih dan sholihah. Aamiin... hanya kepada engkaulah hamba meminta segalanya"sambil menengadahkan kedua belah tangannya, beliau berdo'a dihadapan Tuhannya. Diatas sejadah yang memanjang.

Sedangkan Reynaldi, ditemani dengan sejuta khayalan dalam hatinya.Akhirnya ia pun berhasil memejamkan kedua matanya.

***

"Allahu Akbar Allahu Akbar... "

Adzan subuh berkumandang terdengar jelas suaranya mengalun merdu .Terngiang-ngiang hingga mampu membangunkan orang yang sedang tidur lelap.

Walaupun Reynaldi tidur hanya satu setengah jam, itu sudah cukup untuk meremajakan seluruh syaraf tubuhnya. Mengembalikan tenaga yang sempat hampir terkulai lemah menjadi segar kembali.

Dengan sigap, dia bangkit untuk menemui panggilan Sang illahy. pun yang lainnya, mereka secara bergantian keluar masuk kamar mandi yang kecil untuk mengambil air wudlu. Setelah itu secara bergantian pula melaksanakan solat subuh dua Rakaat.

Usai solat subuh .Tiba-tiba pintu ada yang mengetuk.Secepat kilat Romi membukakannya. Ternyata itu adalah orang yang mengantarkan kue-kue yang telah dipesan oleh Reynaldi beberapa hari yang lalu. termasuk beberapa parsel buat dibawa saat hantaran.

"Permisi mas, saya mau mengantarkan pesanannya mas Reynaldi, tapi barangnya didepan masih dimobil, apa ada yang bisa bantu saya? so'alnya itu barangnya tidak bisa dibawa oleh satu orang, takut pada rusak"kata sang kurir menjelaskan apa yang di keluhkannya.

Tanpa basa-basi lagi, maka dengan sigap beberapa laki-laki yang ada disitu beriringan mengikuti si kurir tersebut.Menuju ke arah dimana mobil diparkirkan.

Dengan langkah gesitnya. secepat kilat mereka sudah tiba di tempat parkir mobil. Nampak disitu berjejer beberapa mobil, termasuk mobil rombongan saudaranya yang akan mengiringinya ke acara hantaran.

Begitu pintu mobil dibuka, nampak terlihat dengan jelas. beberapa kue basah yang dihias diatas tampah. menggunakan daun pisang yang dibentuk persegi tiga sekelilingnya.

Beberapa parsel dari keranjang berbahan rotan. yang isinya terdiri dari beberapa macam buah-buahan segar,beberapa aneka minuman segar.dan beberapa helai pakaian wanita .Plus pernak-pernik keperluan wanita.Dibalut dengan plastik tipis transparan. Dihias dengan menggunakan tali pita berwarna kuning ke emasan.sehingga kelihatan cantik indah menarik perhatian.

Beberapa bucket bunga yang di susun rapi dan dipadu padankan sehingga kelihatan mewah. Ada juga yang lebih unik. Yaitu kue tradisional sunda berbentuk kerucut seperti tumpeng. tak kalah cantiknya dengan kue-kue sebelumnya. Karena dihias dengan tangan-tangan yang ahli. Sehingga kue kerucut tersebut terkesan istimewa.

Satu persatu dikeluarkan dari dalam mobil. Kemudian dengan sangat hati-hati sekali. di angkutlah parsel dan lainnya satu persatu pula.Sehingga terkumpul rapi di dalam satu ruangan.

Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa buat Reynaldi sebelum acara pernikahan.Tinggal menunggu beberapa jam lagi.Waktu yang sangat mendebarkan itu akan tiba.

Nampak di rumahnya sudah hampir 100% persiapan yang akan dibawa saat hantaran. Sambil mengemasi barang-barang yang lainnya, Mereka saling bersenda gurau, bercanda riang,saling bersahutan satu sama lainnya.Ketika ada yang lucu, mereka pun secara serempak tertawa terbahak-bahak.

"Pada mau sarapan apa nih? biar nanti sekalian dibeliin"tanya Reynaldi disela-sela mereka asyiknya saling melepas rindu.

Satu persatu mereka menjawab sesuai selera masing-masing. Ada yang bilang mau bubur ayam, ada yang mau nasi uduk, ada yang mau lontong sayur dan lain -lain. bahkan ada yang bilang minta diisiin pulsa telepon.