Terlebih lagi setelah menjadi isteri Romi, Fitri semakin rajin berhijab. "Disamping kewajibannya sebagai muslimah,berjilbab merupakan salah satu tuntutan dari sang suami"kata Fitri
Sebentar saja Fitri membuka jilbabnya, Romi dengan geram mengomeli isterinya tersebut. Terlebih lagi depan orang lain, sekalipun itu sesama kaum wanita.
"Mamah gimana? Besok mau pake baju apa? "Fitri bertanya seraya melirik ke arah Ibu mertuanya.
"Kalau Mamah udah dibeliin sama Reynaldi tadi dari butik "sahut ibunya seraya berlenggok gaya sunda. Lalu mengambil busana yang akan dipakai besok.Dan ditunjukannya ke hadapan Fitri.
Sekilas saja Fitri terpukau melihatnya.Saking kagumnya, kemudian Fitri pun mengomentari baju baru mertuanya tersebut.
"Wah... mewah banget kelihatannya..Elegan ini, cocok buat mamah"pujian Fitri membuat Reynaldi bangga. Dirinya bisa membelikan baju mewah buat ibunya. hatinya berdebar saat dipuji oleh kakak iparnya.
"Berapa itu harganya de? "Tanya Romi ikut menimpali pujian isterinya.
"Ini harganya diatas satu juta Ayah, bener kan de? "Fitri yang tahu fashion, mewakili adik iparnya seraya menoleh ke arah Reynaldi. Reynaldi pun membenarkannya.
"Lebih tepatnya 1,7 jt "secara tidak sadar Reynaldi menjawab dengan singkat. padahal, ibunya saja yang dari tadi mendesaknya, ingin tahu harga baju tersebut.Sedikitpun Reynaldi tidak menjawab.Namun,ketika ibunya mendengar langsung dari mulutnya sendiri, sontak dibuatnya kaget terperanjat saat Reynaldi bilang 1,7 jt.
"Apa? satu juta tujuh ratus ribu? Apa Mamah tidak salah dengar Rey? atau Rey yang salah ucap? "tanya ibunya ."Seperti apa bentuknya baju semahal itu? Bagaimana mungkin kita bisa membelinya? Sedangkan diluar sana masih banyak orang lain yang membutuhkan .Dan masih banyak orang susah payah hanya untuk mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup"Ucapan Ibunya panjang lebar menceramahi anak-anaknya. Membuat Reynaldi diam membisu.Sementara Fitri menunduk malu.
"Ini bajunya mah... ini baju yang satu juta tujuh ratus ribu seperti ini bentuknya, Dan Reynaldi sudah bisa membelinya,itu buat Mamah, buat bahagiain mamah"Romi mewakili Reynaldi. Seraya memegang baju baru tersebut dan mengacungkannya sedikit ke atas.
"Kenapa di beli aja... itu kemahalan"celetuk ibunya seraya mencebikan bibirnya.
"Tapi Mamah suka kan? "Reynaldi menatap tajam ibunya.
"Iya suka... tapi kemahalan itu belinya'"Ucap Mamahnya lagi.Reynaldi menggeleng-gelengkan kepala. Sementara Romi tertawa cekikikan. Fitri hanya mengulum senyumnya saja.
"Sudah ,sekarang Mamah gak usah ngomel dan mempermasalahkan so'al harga, toh itu baju udah dibeli, yang bayar juga Reynaldi, yang penting do'ain aja sama Mamah, smoga Rizkynya Reynaldi tambah berkah"Tutur Romi seraya menasehati ibunya dengan lembut.
Ibunya pun manggut-manggut menuruti ucapan Romi.Sedangkan Reynaldi hanya menopang dagu.sorot matanya menatap tajam dengan tatapan kosong.
"Iya a Mamah do'ain,mudah-mudahan Reynaldi segera dibanjiri Rizky yang lebih dari sebelumnya"Ucapan ibunya kali ini Membuat Reynaldi tersentak dari lamunannya. Sontak saja Reynaldi menoleh ke arah ibunya dan mengaminkan do'a beliau.
"Makasih mah... Aku bahagia kalau Mamah senang"Lirihnya.
"Hehehe... Tentu saja Mamah senang sekali"jawabnya sambil terkekeh-kekeh.
"Gitu donk mah... Fitri juga kan ikut senang"Fitri yang sejak tadi hanya diam menyimak perdebatan antara ibu dan anak, akhirnya terlontar juga ucapan dari bibirnya seraya tersenyum manis.
Malam kian larut.Sisa waktu tinggal satu hari lagi .Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memperbincangkan rencana selanjutnya,Sepertinya semua nampak lelah. Akhirnya mereka pun tertidur lelap. Suara dengkuran saling bersahutan terdengar dengan jelas.Besok harinya mereka sudah ditunggu dengan susunan rencana yang sudah di agendakan sebelumnya.
****
Keesokan harinya.
Reynaldi Nampak berpamitan terhadap Ibu dan kakak iparnya, bahwa dia akan pergi bersama viona.Dengan tujuan, Mengurus beberapa keperluan yang belum selesai buat acara besok.
"Mah,Rey pergi dulu yah"Seraya menyalami ibunya. Lalu kemudian menoleh ke arah kakak ipar dan menyalaminya juga seraya berkata"Titip Mamah ya teh"pintanya.sedangkan Romi sudah terlebih dahulu pergi dengan tugas pekerjaannya.
"Iya de hati-hati"ucap mertua dan menantu nyaris bersamaan.
"Iya.. " jawab Reynaldi singkat. Ia tergesa-gesa mengenakan sepatu dan meraih kunci motor yang tergantung di sebuah paku yang ditempel di dinding.
Namun, ketika ia melangkahkan kakinya,saat itu juga ponsel miliknya berdering.Dilihatnya,nampak satu panggilan dari viona, secepat kilat ia mengangkat teleponnya dengan hati berdebar-debar.
"Hallo vi...Ada apa? "kamu dimana? "Suara Rey terdengar samar.
"Aku dirumah rey... apakah kamu sudah siap jemput aku? "Suara manja viona disebrang sana bertanya balik kepada calon suaminya.
"Iya ini aku mau jemput"jawabnya "Ayo cepetan takut keburu siang"
"Yasudah jemput sekarang juga"pintanya lagi pada calon suaminya.
"Tunggu digerbang yah.. lima belas menit sampai"Reynaldi tampak mengakhiri bicaranya lewat telepon.
Kemudian,tanpa berpikir lama lagi, secepatnya ia bergegas mengendarai motor menjemput calon isteri.
Sementara itu, di kostan tinggal Ibu dan menantunya,Fitri.Nampak mereka berdua sedang asyik berbincang-bincang.Melepas rindu yang sudah lama tidak bertemu.
Terkadang tertawa ngakak ketika mendengar cerita lucu. Mertua dan Menantu ini nampak akrab seperti layaknya teman.
Ditengah asyiknya bercengkerama, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan dering suara dari salah satu handphone milik mereka. Yang secara tidak sengaja nada notifikasinya sama.
Secara bersamaan mereka berdua menoleh ke arah pekikan handphone tersebut. Setelah mereka menggenggam handphone masing-masing, ternyata yang berdering itu handphone milik sang ibu.
Nampak satu panggilan tidak terjawab dari salah satu adiknya dibandung yaitu Tante yeni. Secepat kilat Ibunya Reynaldi Menelpon balik tante yeni tersebut. Sekali tekan saja tombol tersebut, langsung ada jawaban dari tante yeni.
"Hallo teh... ini besok gimana jadinya? "sahutan dari sebrang sana.
"Hallo... yen kenapa? "Barusan Teteh telat ngangkat telponnya"ucapannya menggunakan gaya bahasa sunda.
"Besok acaranya jam berapa? "Tante yeni mengulangi pertanyaannya. "Kita dari sini jam berapa"sambungnya lagi.
"Acaranya abis juhur yen,usahain jangan pada telat yah...!"jawabnya lantang sekali.Seraya bergurau wanita paruh baya itu sesekali ketawa cekikikan.Entah apa yang mereka tertawakan. Sementara fitri hanya menyimak percakapan mereka yang secara sengaja di loudspeaker.
"Berarti pagi-pagi aja dari sini"Suara dari sana pun lantang pula. jelas terdengar ditelinga fitri.
"Jangan...jangan pagi-pagi, usahain sebelum subuh udah berangkat, takut macet dijalan "beliau mengingatkan saudaranya.
"Oh iya kalau begitu diusahain berangkat jam 3 pagi"tante yeni pun meyakinkan.
"Jangan lupa bilangin sama yang lainnya, tidak usah repot-repot bawa apapun yen, yang penting pada bawa makanan buat dijalan aja "beliau mengingatkan berulang-ulang.
"Ok kalau begitu, akan kami usahain! smoga lancar perjalanannya"tambahnya lagi sebelum menyudahi pembicaraan melalui telepon.