Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 35 - Bab 35

Chapter 35 - Bab 35

Sepanjang perjalanan,Ibunya Reynaldi bergurau terus saking senangnya dibawa jalan-jalan shoping sampai ke butik.Kendati pun sering jalan-jalan. Namun, baru kali ini beliau merasakan yang namanya belanja di butik.

Suasana kota jakarta saat itu menjelang sore.Namun,teriknya matahari masih menyorot ke tubuh.Dengan agak terburu-buru Reynaldi mengendarai motornya.menghindari sorotan matahari yang menyilaukan penglihatan.menembus ke dalam helm yang membungkus kepala.

"Baik-baik banget pelayannya ya de"Beliau tak henti-hentinya menyebutkan si pelayan butik cantik anggun dan ramah.tidak seperti belanja di kaki lima kata beliau. Walau terik matahari menyoroti tubuh,Namun tidak dihiraukannya.yang ada dipikirannya saat ini adalah senang.

Reynaldi lebih banyak diam. dan menyahuti singkat saja"Iya.." Dia lebih terfokus dan hati-hati dengan menyetir kendaraannya, karena kali ini yang dibonceng ibunya.Dalam hatinya berkata"Seandainya Rey sukses, Rey janji akan membahagiakan mamah "gumamnya.

Tak terasa, setelah setengah jam perjalanan dari butik ,Akhirnya sampai juga di rumah indekostnya.

"Ini harganya berapa de? "Seraya membuka sebuah tas dari butiknya, sang ibunya bertanya.

Rupanya beliau baru sadar dengan harga baju tersebut yang dibeli anaknya.

"Segitu mah"gurauan Reynaldi sengaja membuat ibunya penasaran.

"Iya segitunya berapa? "tanyanya lagi

"Mamah gak usah tahu berapa harganya, yang penting mamah senang dan tampil beda di hari specialnya aku"Reynaldi makin membuat penasaran ibunya.

"Justru mamah senang kalau kamu kasih tahu harganya ke mamah Rey!!"desak ibunya kemudian.

"Ah mamah suka maksa deh"bantah Reynaldi seraya berdecak.

"Yaudah de, Mamah gak akan maksa"Ibunya pasrah setelah mendengar anaknya tidak mau dipaksa.

"Berapapun itu...yang penting bikin mamah tampil percaya diri, tidak dibilang kampungan sama orang"jelas Reynaldi.

"Iya... "desis sang mamah ."Elegan banget ya de"tambahnya lagi ketika beliau membuka lipatan baju tersebut lalu menggantungnya.

"Mamah tidak akan minder bergaul dengan siapapun, karena penampilan Mamah punya level tinggi"lanjut Reynaldi sambil mengacungkan jempolnya.

"Oh gitu ya de, malu Mamah kaya orang kaya aja "celotehnya lagi sambil terus terkekeh.

"Siapa tahu secepatnya Mamah jadi orang kaya, Aamiin.. "Reynaldi menambahkan lagi. Kemudian Ibunya pun menimpali "Aamiin"seraya menengadahkan kedua tangannya ke atas.

"Besok Rey ada acara sama viona mah, Mamah ditinggal dulu dirumah ya.. "kata Reynaldi selanjutnya.

"Oh iya gak apa-apa... Mamah kan pasti ditemenin teh Fitri "kata beliau tenang. Fitri adalah istrinya Romi.Mereka akan datang sore hari ini ke jakarta.

"Si aa mau datang sama teh Fitri mah? Emang teh fitri mau nginap disini? "Mamah kata siapa ?"Pertanyaan Reynaldi bertubi-tubi. Ia sempat terkejut mendengar nama kakak iparnya mau datang ke acara specialnya, padahal Isterinya Romi itu orang yang paling susah kalau diajak nginap dirumah orang,

Apalagi di rumah kost yang kecil. kendatipun ia orang bogor dan hanya dari kalangan orang biasa -biasa saja.

"Mau de... mereka udah dijalan menuju kesini"sambung ibunya lagi meyakinkan kedatangan Romi dan isterinya.

"Alhamdulillah kalau teh fitri mau kesini, jadi ada yang nemenin mamah"ujar Reynaldi senang.

Alih-alih kedua ibu dan anak membicarakan kakak iparnya, tiba-tiba pintu ada yang mengetuk.

Toktoktok!

"Siapa tuh? "Secepat kilat Reynaldi bergegas bangkit untuk membukakan pintu tersebut.

Begitu dibuka,diambang pintu telah berdiri seorang wanita muda cantik putih bersih. Ia mengenakan gaun busana muslimah. Sehingga menambah keanggunannya makin mempesona.Ditambah lagi seulas senyuman yang tersungging dibibirnya.Dia adalah Fitri isterinya Romi.

"Assalamu'alaikum... "Ucapan yang terlontar dari bibir wanita itu membuat ibunya Reynaldi tergopoh-gopoh menghampirinya.

"Wa'alaikum salam... Teh Fitri? si aa mana?koq kagak kedengeran suara motornya? "Tanya Reynaldi dan Ibunya nyaris kompak. Namun, sebelum menjawab pertanyaan ibu dan adik iparnya, terlebih dahulu Fitri menyalami keduanya dan memeluk erat ibu mertuanya. Rasa kangen jelas dirasakan oleh Fitri karena lama tidak bertemu.

"Itu aa "sahut Fitri seraya menunjuk ke arah suaminya Romi. Romi parkir agak jauh dari rumah. karena didepan rumahnya ada motor Reynaldi terparkir disitu. yang belum sempat ia masukan sepulangnya dari butik tadi siang.

"Sue lu a, gua kira teh Fitri sendirian aja, Tahunya elu parkir dimana-mana"celoteh Reynaldi kepada kakaknya.

"Lagian elu, yang parkir ngehalangin jalan, gua jadi gak bisa lewat"Romi pun menyahutnya. "Kaya jalan nenek moyang elu aja ah"

"Eh sorry, sorry...gua gak sengaja" secepat kilat Reynaldi mengambil kunci motor, dan segera memindahkan motor miliknya.

"Ah telat lu ah "tukas kakaknya seraya melangkah ke dalam rumah. membawa sebuah bingkisan yang dibalut dengan harvest.Didalamnya terdapat dua buah kotak yang berukuran sedang.

Mereka suami isteri sengaja membawa oleh-oleh ciri khas kota bogor disaat mereka sedang berkumpul dijakarta.

"Bawa apa itu a"tanya ibunya ketika Romi meletakan bingkisan tersebut dihadapan Ibunya. Lalu disambut oleh isteri romi dengan membuka harvestnya.Nampak dikotak tersebut bertuliskan "Venus".Perlahan Fitri membuka satu buah kotak tersebut yang berisi makanan.

"Wah... kue apa itu? koq kecil-kecil a? "Ibunya mengerling seraya mengamat -amati kue tersebut satu persatu. Bentuk kue-kue ini unik dan bermacam-macam. ada yang bertoping keju, ada coklat, ada selai nanas, strowbery, ada yang berisi sosis bahkan ada yamg berisi daging dan lain-lain.

"Wauw roti unyil... yumi"seketika Reynaldi berteriak. Matanya berbinar melihat makanan kesukaannya.

"Ayo mah dicobain "ucap Fitri seraya menoleh ke arah mertuanya. juga kepada adiknya. "Ayo de dimakan"Imbuh Fitri kepada Reynaldi.

Tanpa basa-basi lagi, Reynaldi dan ibunya langsung menyerbu roti tersebut. Disusul oleh Romi dan Fitri.Mereka berempat menikmati roti unyil khas bogor.

"Hm enak ya.."ujar sang ibu sambil tertawa kecil.Dan beberapa macam roti dicicipinya. Pun Reynaldi,ia begitu lahapnya menghabiskan satu persatu roti -roti tersebut.Beberapa rasa ia nikmati. Memang makanan yang satu ini merupakan salah satu kesukaan dia.

"Ngomong-ngomong, lu pada bawa baju ganti gak a? "Setelah kenyang Reynaldi baru bertanya pada kakaknya.

"Bawa itu ditas "jawab Romi seraya menunjuk ke arah tas ransel yang bersandar didinding.

"Ia maksud gua biar pada nginap dua malam disini. biar teh fitri nemenin mamah dulu, gitu a"jelas Reynaldi. "kalau teh fitri gak bawa ganti baju, biar beli dulu ke toko terdekat"sambungnya lagi.

"Bawa koq, fitri bawa baju, bahkan buat acara besok udah disiapin"Fitri mewakili suaminya menjawab Reynaldi.Ia tidak mau merepotkan adiknya. Dan juga, sedikit banyaknya fitri tahu kostum buat acara special.

Dia selalu berpenampilan modis.Apapun yang ia pakai selalu memikat hati yang melihatnya.

Namun,kendati demikian, ia tidak pernah lepas dari jilbabnya.