Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 34 - Bab 34

Chapter 34 - Bab 34

"Dibuka aja mah di belah pake gunting "Reynaldi bergegas mengambil perkakas yang bisa digunakan untuk memotong tabung kalengnya.

Tak lama kemudian,ia datang membawa sebuah gunting kawat ukuran sedang.

"Kalau digunting sayang, nanti jadi rusak"Saking senangnya sang ibu tak henti-hentinya terkekeh terus.Dan mengusap-usap tabung kaleng tersebut.Bahkan, sesekali beliau menggoyang-goyangkannya. sehingga suara gemericik didalamnya ramai berisik.

"Dasar si mamah, kalau gak dirusak gimana mau keluar uangnya "ucapan Reynaldi kali ini sambil nyengir juga.

"Hehehehe... buat mamah aja de, gak usah dirusak"celotehnya lagi.

"Ya terus kalau tidak dirusak mau diapain? ,Buat musieum ?"kata Reynaldi seraya memonyongkan bibirnya.

"Yaudah,cepetan gunting kalengnya de"desak ibunya tidak sabar ,penasaran ingin segera melihat isi kaleng tersebut. Pun Reynaldi, ia ingin segera tahu jumlah nominal koin didalam kaleng. Setelah sekian lama ia nabung.

Perlahan Reynaldi menempelkan gunting.Lalu ditekannya mulai dari lubang kaleng tersebut.Setelah beberapa kali tekan gunting itu,barulah tabung tersebut membelah.Nampak didalamnya beberapa uang logam pecahan seribu rupiah berdesak-desakan.

Lalu Reynaldi membalikan posisi kaleng tersebut .Hingga semua uang logam yang ada dalam tabung tumpah ke lantai.

Braaak!!

Seketika mata ibunya Reynaldi terbelalak Melihat uang logam yang ditumpahkan melimpah berserakan dilantai.

"Wah... banyak banget uangnya de"seru ibunya terkekeh-kekeh dengan mata berbinar senang.

"Lumayan mah, ini gak terasa nabung sedikit demi sedikit, akhirnya penuh juga nih tabungnya"ujar Reynaldi dengan muka cerianya. Ia tertawa senang seraya mengaduk -aduk uang tersebut. Hingga suara gemerincingnya membuat suasana jadi ramai.

Kemudian diambilnya handphone miliknya. Lalu di potretnya limpahan uang tersebut, bahkan di rekamnya melalui vidio. Setelah itu kemudian dikirimnya foto dan vidio tersebut ke Family grup yang ada di whatssapp.

Sambil bercanda, dengan maksud agar grup whatssap tersebut ramai. karena semua yang ada digrup tersebut mengomentari statusnya. Dengan menambahkan caption yang lucu dibawah foto tersebut. sehingga bikin ketawa semua yang membacanya.

Sontak saja, membuat kakak dan adiknya berceloteh mengomentari postingan tersebut dengan senda gurau satu sama lainnya.

Sementara ,sang Ibu asyik dengan kegiatannya menghitung uang logam tersebut.Ditumpuknya pecahan demi pecahan, hingga satu tumpukan uang tersebut rata-rata sepuluh keping.

Sambil terus tersenyum senang, sang ibu tidak ada bosannya. menghitung dan membuat tumpukan uang logam tersebut seperti mainan baru.

"Coba hitung sekarang, ada berapa semuanya tuh de"pinta ibunya seraya merapikan barisan uang yang ditumpuk.

"Ayo hitung aja mah, semua buat mamah koq"tukas Reynaldi seraya menolehkan pandangan ke ibunya.

"Apa,buat mamah? "Sontak Ibunya terperanjat kaget mendengar anaknya bicara demikian.

"Iya buat mamah ,kenapa? "Reynaldi senang melihat ibunya senang.

"Enggak de, ini akan mamah bagikan buat anak-anak yatim supaya lebih bermanfaat,insyaa Allah berkah buat kita"tutur ibunya. kali ini ucapan beliau menunjukan seorang ibu yang bijak, tidak tergiur dan tidak serakah atas harta anaknya.

"Alhamdulillah kalau mamah punya niat baik seperti itu ,Rey kan gak tahu, jadi terserah mamah aja,yang penting mamah senang"lanjut Reynaldi pasrah.

"Iya de, kalau buat mamah semua ini kebanyakan, makanya kita bagi dua aja, satu bagian buat mamah, satu bagian lagi buat anak-anak yatim di sekitar ini"jelas sang mamah lagi.

"Ooh yaudah "jawab Reynaldi singkat.Tanpa menolehkan pandangannya. Dia masih sibuk dengan kegiatannya.Yaitu mengutak-atik handphone.Bercanda ria dengan saudara kandungnya.

Hening sejenak!

Ibunya reynaldi masih asyik menghitung uang yang akan dibagikan. Sementara Reynaldi sedang asyik dengan kegiatannya sendiri mengutak-atik ponselnya.

"Mah,kita ke butik yah"Ajak Reynaldi kepada ibunya.Di sela-sela kesibukannya memainkan handphone.

"Gak usah ke butik lah de, ke toko biasa aja"sahut ibunya seraya menyebikan bibirnya sambil terkekeh pula. "Sayang duit"lanjutnya lagi.

"Mamah ini gimana sih... gumamnya

"Toko biasa belum tentu ada yang cocok mah"Tukas Reynaldi sambil terus memainkan handphonenya.

"Butik mahal-mahal de, uang mamah kan ini mau ditukerin buat masukin ke tabungan"bantahnya lagi.

"Mamah gak usah khawatir, nanti biar Rey yang bayarin semuanya, uang mamah pegang aja buat keperluan mamah"dalam hatinya ia ingin sekali menyenangkan ibunya. Namun, masih dalam hatinya juga dia mengumpat ibunya"Dasar mamah... mamah! "

Hari ini Reynaldi sengaja tidak masuk kerja.Di samping males ke kantor dengan alasan menghindari kareen, ia juga mengajukan cuti tiga hari.Sampai selesai acara mempersunting Viona. So'al pengajuan rizennya dia belum mengurusnya lagi.

"Ayo mah ...kita siap-siap! "ajak Reynaldi lagi seraya bangkit dari tempat duduknya. Lalu ia menyambar jaket juga helm miliknya untuk dipakai saat mengendarai sepeda motor.

"Sebentar de, mamah dandan dulu"kata ibunya seraya masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya.

Tidak lama kemudian sang ibu sudah keluar lagi dari kamarnya dengan berpakain cukup rapi.Nampak dipinggangnya menjuntai tas selempang yang di sangkutkan dari leher.

"Mamah pakai helmnya juga mah" Reynaldi menyodorkan sebuah helm berwarna merah buat mamahnya. Setelah itu mereka berdua pergi menaiki motor.

Sesampainya di sebuah butik, tampak salah satu pelayan butik menghampiri mereka.

"Selamat siang bu, Ada yang bisa saya bantu"pelayan butik tersebut nampak sedikit membungkukan badannya menyambut ramah ibu dan anak tersebut.

"Saya butuh busana buat acara pinangan"Reynaldi jelalatan pada beberapa busana yang digantung.

"Mau yang biasa atau yang istimewa tuan?"pelayan tersebut melengos ke arah deretan busana pria. Namun, reynaldi mencegahnya.

"Saya butuh buat mamah saya aja"Reynaldi menunjuk ke arah deretan busana perempuan. Sementara, buat dia sendiri sudah dipesannya dari jauh-jauh hari bersama viona.

"Baiklah tuan, silahkan dipilih"sang pelayan menawarkan deretan baju yang digantung terpisah. Namun ibunya Reynaldi menunjuk salah satu busana yang nampak elegan banget dipasang diboneka.Tinggi boneka tersebut lebih tinggi darinya.

"Silahkan bu... ada kamar pasnya koq!"si pelayan mengajak ibunya Rey ke sebuah kamar kecil cukup untuk satu orang saja.

Tidak lama kemudian ibunya Reynaldi keluar lagi dengan menunjukan kepada anaknya busana baru bernuansa kebaya plus kain dan kerudungnya.

"Udah mah yang itu cocok banget dipake mamah"Reynaldi tidak berkedip melihat ibunya yang sangat cantik memakai busana kebaya panjang bernuansa islami.

Tanpa menunggu lama,Reynaldi segera membayarnya ke kasir.

"Berapa harganya? "Seraya mengeluarkan kartu debit ATM Reynaldi bertanya pada kasir tersebut.

"Sebentar ya tuan, saya cek dulu"Setelah melakukan kegiatannya, si pelayan pun menyodorkan secarik kertas kepada Reynaldi.Pun Reynaldi, Ia langsung menggesekan kartu ATM tersebut untuk melakukan pembayaran.

"Terimakasih atas kunjungannya "Si pelayan butik tadi mengantarkan kedua anak dan ibu tersebut hingga ke pintu seraya mengacungkan kedua tangannya dan sedikit membungkukan badan.