Reynaldi terperangah kaget.Ketika kareen semakin berani.Sekarang dengan lancangnya minta dibonceng.Reynaldi semakin muak dibuatnya.Makin hari Kareen makin membuat dia hilang kesabaran. Lagi-lagi kareen mengganggunya.
"Helloo... pak, koq bengong? "Tanya Kareen seraya mengibas-ngibaskan tangannya persis didepan wajah Reynaldi.
Tanpa banyak komentar lagi, Reynaldi dengan gesit bangkit dari tempat duduknya dan melangkahkan kaki menuju pintu.
Dengan mengepalkan tangannya .seakan emosi Reynaldi sudah tidak terkontrol lagi.Mau tak mau, terpaksa ia harus bertindak lebih tegas lagi menghadapi kareen.
Tepat depan pintu, langkahnya terhenti.
Perlahan dibukanya daun pintu hingga terkuak lebar. lalu berkata
"Pliis... kareen...!!" seraya memasukan kedua belah tangannya ke dalam saku celana kiri dan kanan. reynaldi mempersilahkan kareen supaya secepatnya keluar dari ruangannya.
"Ta, tapi pak..."kareen masih membantah dengan bibir menyunggingkan senyuman terhadap reynaldi.
Rupanya reynaldi sudah kehabisan kesabaran.Ditatapnya dengan geram wajah kareen.Dengan bertolak pinggang sebelah kiri.Reynaldi terpaksa harus meninggikan nada suaranya dihadapan kareen.
"Kareen, sekali lagi saya minta tolong, tinggalkan saya sendiri"Reynaldi menghardik dengan nada tinggi.Hingga membuat heboh seisi kantor.
"Kalau tidak... "belum juga reynaldi selesai bicaranya. Namun, kareen sudah terlebih dahulu memotongnya.
"I, iya pak, saya mau keluar, tolong jangan marah -marah"kareen memotong ucapan reynaldi seraya menghiba.
Pekikan kareen cukup membuat orang-orang terdekat dikantor itu serentak berdatangan ke ruangan reynaldi.
"Ada apa...Ada apa? "tanya salah satu temannya setengah lari tergopoh-gopoh datang menghampirinya.
"Tidak ada apa-apa bray, hanya tadi ada kecoa masuk.karena takut,gua marah sama kareen.Abisnya kareen bikin geli nakut-nakutin orang"terpaksa Reynaldi harus berbohong.Kendatipun kejadian yang sebenarnya tidak seperti demikian.
"Oalah... cuma kecoa toh! "ucap seorang temannya sambil mencibirkan bibirnya. lalu melengos pergi ke ruangannya masing-masing.
Kareen hanya menutupi mulutnya dengan telapak tangan. menahan tawa melihat reynaldi tidak berani berterus terang kepada temannya.
Kemudian setelah situasi kembali normal.dengan sedikit menyesal kareen kembali ke ruangannya. tentu saja dengan hati yang dongkol."gue kira nih cowok tidak akan semarah itu"bathin kareen dalam hatinya.
Pun reynaldi, ia tersenyum puas.karena telah berhasil membuat kareen ketakutan. "Semoga saja cewek itu jera, tidak mengganggu gua lagi"dalam bathinnya.
Reynaldi menghela nafas panjang.lalu mendenguskannya seraya mengubah posisi duduknya.Lalu ia bergegas membereskan semua barang-barang bekas kerjanya. mengingat sebentar lagi jam kantor sudah mau tutup.
Reynaldi yang dirinya termasuk type orang jutex terhadap cewek, sangatlah trauma dengan adanya kejadian seperti tadi. Ia ingin segera cepat-cepat beranjak keluar dari kantor itu dan menghindari cewek yang namanya kareen.
*****
Sepulang dari kantor .Reynaldi seperti biasa secepatnya membersihkan badan lalu melakukan kewajiban solat ashar hingga selesai.
Sehabis solat ashar, Reynaldi mengambil remote televisi dan menyalakannya. ia mau nonton acara sebentar saja. supaya otaknya sedikit rilex.
Menonton televisi saja sepertinya tidak membuat reynaldi tenang. baru beberapa menit,dia sudah matikan lagi televisinya kembali. Lalu, seketika tangannya berpindah ke handphone .
Sepertinya kondisi reynaldi memang lagi kurang berkonsentrasi. Sehingga,setelah meraih handphone pun ia masih ragu, entah siapa yang harus dihubunginya saat ini.
Sejenak ia masih tertegun. Dengan posisi handphone masih ada dalam genggaman,saat itu pula ia meraih sebuah stick game. Ia mulai dengan game playstastionnya untuk menghilangkan kejenuhan.
Setelah beberapa menit bermain,ia pun dikejutkan dengan suara klakson motor yang berhenti tepat depan pintu rumah kost.Tak salah lagi,pasti itu kakaknya. Reynaldi sedikit lega. Terkadang kalau sudah berkumpul bersama kakaknya ia bisa bercanda.
Benar saja, ketika reynaldi membukakan pintu, tiba-tiba Romi bertanya dengan candaannya.
"Permisi mas, numpang tanya, apakah betul ini rumahnya tuan Reynaldi? ,Dengar-dengar dia sedang dilanda kasmaran, apa betul? "ucapan romi dengan berlenggok jawa seraya menahan tawanya.
"Aah elu belagu lama lu ah"tukas reynaldi seraya mengibaskan tangannya.
Romi pun tidak bisa menahan tawanya lagi, dia sedikit ngakak melihat reynaldi melengos dengan tawa kecilnya.
"Lagi bete gua a"lanjutnya lagi.
"Bete kenapa lu,tumben"tanya kakaknya seraya masuk ke dalam rumah.
"Gua mau bikin surat risent, malah diganggu sama cewek sialan"ujar Reynaldi menjelaskan.
"Cewek sialan apa cewek cantik"Celoteh Romi seraya menggoda adiknya dengan candaan.
"Cantik sih cantik, tapi sialan ,dasar cewek kampung"katanya dengan memasang expresi jutexnya.
"Ah elu, marah-marah disini, sana donk dekat ceweknya"Romi menyarankan.
"Gua gak mau ribut a"kata Reynaldi lagi
"Lah emang mengganggunya kaya gimana?,ceweknya itu siapa"tanya Romi penasaran.
"Si kareen... itu dia sekretaris gua dikantor a"jelas Reynaldi lagi.
"lah koq aneh... sekretas koq malah mengganggu"romi mengerlingkan dahi.
"Tau tuh gak sopan banget tuh cewek"gerutu Reynaldi sambil tertunduk .
"Iya mengganggunya gimana ?"desak romi memaksa.
"Masa iya dia ngajakin gua makan bareng, ngajakin gua pulang bareng..udah gitu minta dibonceng lagi, kan kurang ajar banget"Dengan kesalnya Reynaldi uring-uringan kepada kakaknya.menumpahkan semua rasa kekesalannya tadi.
"Itu mah bukan mengganggu, tapi dia suka sama lu"celetuk kakaknya seraya nyengir cekikikan.
"Suka...sorry... jangankan sudah ada viona, jomblo pun gua gak mau a, emangnya elu yang doyan cewek? "Reynaldi ketus dan malah mencibir .
"Lah.. koq marah-marahnya sama aa? "Romi mengerling penuh tanda tanya kepada adiknya.
"Apan sih lu a, gua bukan marah sama elu, tapi gua lagi cerita kejadian tadi.gua jadi malas ke kantor lagi"lanjut Reynaldi kelihatan banget jutexnya.
"Lah.. elu kan masih ada ikatan kerja de! "ujar Romi lagi.
"Gua takut kedengeran keluarga viona. disangkanya nanti gua cowok yang gk punya pendirian. secepatnya gua ajuin surat pengunduran diri gua, makin bulat pilihan gua sekarang!"akhirnya ucapan Reynaldi yang ke sekian kalinya tidak menunjukan kebimbangan.
"Iya juga de, siapa tahu tuh cewek cuma mau menghancurkan hubungan lu aja sama viona. yaudah deh gimana baiknya aja menurut lu"lanjut Romi lagi
"Ngomong-ngomong, mamah hari apa kesini lagi"tanya romi mengalihkan pembicaraan.
"Pokoknya nanti tiga hari sebelum acara pinangan, mamah udah harus ada disini"sahut reynaldi meyakinkan.
"Terus Aa sama isteri aa gimana? "tanya romi lagi.
"Elu juga harusnya bareng sama mamah, tapi terserah elu sih.. yang penting jangan telat"jawab reynaldi lagi.
"Sebaiknya gua mau beli perhiasan, sama mamah atau gimana a? "reynaldi bertanya lagi.
"Yaudah sama mamah aja de, biar kata gimana tetep kan mamah orangtua kita satu-satunya"tutur romi menasehati adiknya.
Reynaldi merasa tenang. karena romi sudah bisa diajak komunikasi layaknya sebagai kakak sendiri. dan sebagai pengganti almarhum bapaknya.