Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 31 - Bab 31 Kendati berulang-ulang kali kareen merayunya, Namun hati reynaldi tidak bergeming. sedikitpun tidak luluh .Ia tetap pada pendiriannya

Chapter 31 - Bab 31 Kendati berulang-ulang kali kareen merayunya, Namun hati reynaldi tidak bergeming. sedikitpun tidak luluh .Ia tetap pada pendiriannya

Kendati Kareen berulang-ulang menggoda dan merayunya.Namun,berulang kali pula ia menolaknya. hati reynaldi tidak bergeming. sedikitpun tidak goyah. ia tetap pada pendiriannya.

Baginya,hidup bukan untuk bermain cinta. Tapi untuk berjuang mencari pundi rupiah.

Sementara itu, reynaldi berjalan ke arah mushola tanpa menghiraukan kareen.sedangkan kareen berjalan ke arah kantin.dengan berharap reynaldi menghampirinya.

Setelah selesai sholat,reynaldi tidak sengaja mengintip kareen dari jauh. Namun, terlihat dengan jelas bahwa kareen sedang menungguinya di depan kantin.

Secepat kilat langkah reynaldi beranjak meninggalkan mushola dan menuju ke depan gerbang kantor. disitu ada sebuah rumah makan padang. lalu ia pun menikmati makan siang tanpa sepengetahuan kareen.

Demikian juga kareen ,yang tengah menunggu reynaldi keluar dari mushola,ketika tahu bahwa reynaldi sudah tidak ada di mushola,sontak saja ia marah besar. ia mengumpat reynaldi dengan penuh kekecewaan.

"Sialan banget tuh cowok susah diajak senangnya"umpat kareen dalam hatinya.

Dengan sedikit menyesal kareen terpaksa memesan makanan sendiri.

Alih-alih kareen sedang menikmati makan siang, tiba-tiba dari belakang ia dikagetkan dengan seseorang yang memanggil namanya.

"Eh ibu kareen,sendirian aja bu? "ucap seorang laki-laki yang juga salah satu karyawan dikantor itu menyapanya.

Uhuk!

Tiba-tiba kareen batuk mendengar suara yang tak asing baginya

"Sue lu ngagetin aja"celetuk kareen seraya mendelik pada lelaki tersebut.

"Mau aku temenin gak? "ucap laki-laki tersebut.

"kagak usah, gue udah selesai, permisi"tukas karen ketus seraya beranjak dari tempat duduknya.

Ia pun pergi setelah membayar makanan dan bergegas kembali ke tempat kerjanya.

Begitu sampai di loby,secara tidak sengaja kareen berpapasan dengan reynaldi. Tentu saja kareen tidak menunjukan expresi marah terhadap reynaldi.

Walaupun sejuta kekecewaan terhadap dirinya. kareen tetap bersikap sopan dan berbicara menggunakan tutur kata yang lembut terhadap reynaldi.

Ia selalu berusaha sabar menghadapi pria idamannya itu.

Karena memang dia suka dengan reynaldi dan selalu berusaha mendapatkan apa yang dia mau.

Namun sebaliknya, semakin kareen bersikap berlebihan terhadap reynaldi, itu semakin membuat reynaldi merasa risi dengan sikap kareen.

"Sudahlah kareen, cukup kita berteman biasa saja,aku menghindar karena aku tidak mau merusak hubungan pertemanan kita, dan aku tidak mau terdengar aneh-aneh sama keluarga viona. lantaran aku bareng sama teman cewek" Sergah reynaldi berusaha berdamai dengan kareen. seraya memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Kareen hanya diam membisu.ia tak kuasa untuk bicara. hanya sorot matanya yang menatap tajam penuh harapan terhadap reynaldi.

"Baiklah, saya permisi dulu"lanjut reynaldi seraya bergegas pergi dari tempat kareen. ia tidak mau berlama-lama berduaan bersama kareen.Dengan maksud agar terhindar dari fitnah.

Kareen hanya tertegun.memandangi langkah reynaldi dengan gaya yang tegap luar biasa. Gagah perkasa membuat wanita jatuh cinta termasuk dirinya.

Reynaldi berjalan dengan langkah dengan tergesa-gesa. Ia pikir, sesampainya diruangan, ia akan menyempatkan dirinya untuk menelpon calon isterinya yaitu viona.

Namun, belum juga ia sampai ruangan.Drrreett... handphone yang ada disaku jasnya yang sengaja ia silentkan sejak di mushola tadi karena takut mengganggu aktifitas solatnya tiba-tiba bergetar.

Secepat kilat reynaldi menarik tangannya dari saku celana ,lalu merogoh saku jasnya untuk mengambil hanphone miliknya. pucuk dicinta ulam pun tiba.ternyata suara bergetar dari hanphonenya itu panggilan dari viona.

Secepatnya ia tekan tombol yang berwarna hijau untuk menerima panggilan tersebut.

"Hallo vi... ada apa? "tanya reynaldi sebelum viona mengatakan sesuatu.

"Aku cuma mau memastikan aja, apakah kamu sudah makan siang rey? "dengan nada lembut perhatian viona terhadapnya membuat reynaldi semakin yakin bahwa dirinya tidak akan pernah menduakan cintanya.

"Sudah, sayang... kamu sendiri gimana? udah makan? "jawab reynaldi seraya balik bertanya.

"Belum rey... ini baru selesai masak. "jawab viona singkat.

"koq belum sih... awas jangan sampai telat loh, nanti sakit ,ayo makan "reynaldi mengingatkan calon isterinya.

"Iya... tapi lagi nunggu yang lain dulu belum pada kumpul"tukas viona dengan nada manja.

"Oh yaudah, yang penting jangan sampai telat ya.. calon isteriku"suara reynaldi tiba-tiba agak meninggi. ketika dia mendengar suara sepatu seseorang sedang menuju ke arahnya.dari suara langkahnya, seseorang tersebut sepertinya kareen.

"Suara kamu koq aneh rey? "viona bertanya-tanya tentang sikap reynaldi yang tadi bicara pelan.Namun,tiba-tiba sekarang makin nyaring seperti menyerukan sesuatu.

"Oh eng... enggak vi.. ini tiba-tiba barusan ada kecoa masuk "suara reynaldi gelagapan seraya pura -pura bergidik.

"Yaudah calon isteriku sayang...aku mau mengusir kecoa dulu,lalu melanjutkan pekerjaanku ya... !"ucapan reynaldi tiba-tiba merendah lagi ketika kareen sudah berada didekatnya.

"Okey... bye...! "suara imut dari bibir viona terdengar indah sekali ditelinga reynaldi.

Kedua pasangan itu masing -masing mengakhiri percakapannya seraya menutup telpon masing-masing pula dengan penuh kemesraan.

Tentu saja hal itu membuat kareen semakin cemburu. expresi wajahnya nampak terlihat jelas. menandakan ia sangat kecewa dengan perjuangannya untuk mendapatkan cinta reynaldi.

Reynaldi tetap berusaha bersikap baik secara propesional terhadap kareen. Bagaimana pun juga kareen masih termasuk stapnya dikantor itu.

"Reen... apakah masih ada berkas-berkas yang harus saya kerjakan? "tanya reynaldi berbasa -basi seraya menoleh ke arah kareen.

"Kalau sudah tidak ada,saya akan menyelesaikan yang lain"lanjutnya lagi sambil jari-jarinya kembali mengutak-atik komputer.

"Hmm...sebentar pak, saya cek dulu"sahut kareen dengan gaya mengibaskan rambutnya yang agak panjang ke belakang pundak .

"Ini pak ada dua berkas lagi"ujar kareen seraya menyodorkan berkas tersebut dan sedikit menbungkukan badan untuk menunjukan isi berkas tersebut kepada reynaldi.

"Baiklah, tunggu sampai saya selesai"jelas reynaldi seraya menyodorkan tangan kirinya ke arah sofa.mempersilahkan kareen duduk di sofa yang agak jauh dari meja kerjanya.

Kareen paham. Seketika ia membalikan badannya berpindah duduk di sofa. Nampak pinggulnya yang seksi meliuk-liuk saat kareen berjalan ke arah sofa.kalau bukan karena viona, mungkin reynaldi pun tergoda dengan kecantikan kareen.

Kemudian dengan sangat teliti, reynaldi pun nampak sibuk dengan mengerjakan tugasnya.yaitu memeriksa berkas-berkas tersebut. jari-jari tangannya tidak pernah berhenti mengetik di komputernya.

*****

Waktu kian beranjak terus.jam kantor sebentar lagi habis.

Saat reynaldi tengah memebereskan mejanya.tiba-tiba kareen muncul lagi dihadapannya.

"Sialan..!! kenapa tuh cewek tidak ada kapok-kapoknya"umpat reynaldi pelan. hampir tak terdengar.

"Ada apalagi reen...? "tanyanya tanpa menoleh ke arah kareen. tangannya pura -pura sibuk dengan kegiatannya.

"Pak rey mau pulang sekarang? "tanya kareen basa basi.

Baru saja reynaldi mau menjawab. Namun,kareen mendahuluinya .

"Aku boleh numpang gak? "cuma sampai depan aja koq pak, nanti aku naik angkot "rengek kareen berharap reynaldi mengabulkan permintaannya.