Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 27 - Bab 27

Chapter 27 - Bab 27

Waktu begitu cepat berlalu. tak terasa, empat hari sudah ibunya reynladi menemani anaknya di jakarta. walau terasa singkat untuk di lalui.rasa rindu ingin berkumpul dengan anak-anaknya sedikit terobati. bahagia saat berkumpul keluarga. gelak tawa tercipta dalam canda.kendati demikian,apa boleh dikata, saatnya harus berpisah lagi untuk sementara.

Keesokan harinya,ibunya reynaldi bangun lebih awal dari biasanya.walau hati masih berat untuk meninggalkan anaknya di jakarta ,yang hidup diperantauan,dan harus berjuang mempertaruhkan hidup demi membiayai beliau untuk kelanjutan hidupnya. sesuai rencana ibunya reynaldi hari minggu harus kembali ke bandung.

Disatu sisi beliau merasa sedih ketika ingat akan almarhum suaminya,seandainya almarhum suaminya masih ada,tidak mungkin hidupnya hanya bergantung sama anak,satu sisi lagi beliau bahagia ketika ingat akan nasib anaknya bertemu dengan seorang gadis,putri dari orang kaya. terlebih lagi seorang pejabat tinggi.

"Mungkin nasibmu bagus nak... kamu akan ketularan menjadi orang sukses, namun mamah takut kamu tersakiti oleh mereka,mamah tidak bermimpi sedikitpun,kamu menikah dengan orang kaya,yang mamah inginkan kamu bahagia walaupun menikah dengan orang biasa-biasa saja yang sederajat sama kita"bathin ibunya reynaldi"seandainya almarhum bapak kamu masih ada , barangkali nasib kalian tidak seperti sekarang ini, kasian sekali dengan kamu, harus berjuang demi mamah, tapi dengan ketulusanmu

,nasib baik akan berpihak kepadamu, itu semua balasan atas kebaikan kamu,smoga kamu bahagia anaku"dengan menengadahkan kedua tangan ke atas, tatapan matanya kosong,air mata tak terasa mengalir dan menetes jatuh membasahi sebagian mukena yang membungkus tubuhnya.

Jarum jam sudah menunjukan pukul Empat dini hari, suara tahrim dari arah mesjid yang kebetulan tidak begitu jauh dari tempat indekost telah menghangatkan suasana ,sang fajar mulai menyingsing.pertanda subuh akan segera tiba. sayangnya,kota jakarta tidak seperti dikampung. tidak terdengar suara kokok ayam jantan dipagi hari. hanya deru bising kendaraan yang lalu lalang di sepanjang jalan.

Tersentak dalam renungan .ketika adzan berkumandang.ibunya reynaldi bergegas membangunkan anaknya yang tengah tergeletak tidur lelap tidak jauh dari tempatnya bersimpuh.

"Rey bangun de, hari sudah menjelang pagi"dengan lembut ibunya reynaldi berbisik ditelinga anaknya itu.

Tanpa harus berulang kali dibangunkan,perlahan reynaldi membuka matanya dan menggeliat.

"jam berapa ini mah? "tanyanya dengan suara masih parau.

"Sudah subuh rey, ayo bangun "ujar ibunya mengulangi kata-kata tadi.

"Iya mah..."sahutnya seraya bergegas bangkit dari tempat pembaringannya.

*****

"Kue, kue, kuenya.... suara pedagang keliling mulai ramai didepan rumah.

"Nasi uduk, nasi goreng, nasi bakar, nasi kuning"

"Sari roti, roti sari roti"

"Lontong sayuuuurrr..

Beraneka macam pedagang mulai berdatangan dan menawarkan barang dagangannya. meramaikan pagi yang cerah.tentu saja reynaldi dan ibunya memilih sarapan yang siap makan.

Sambil menunggu romi menjemput. seusai sarapan pagi,ibunya reynaldi mengemasi barang-barangnya.

"Mamah mau nungguin aa dulu?"tanya reynaldi ketika melihat mamahnya sudah nampak rapi.

"Iya de... kan aa mau nganterin mamah sampai stasiun "jawab mamahnya dengan nada datar.

"Si aa jam segini belum datang, masih tidur kali dia"gerutu reynaldi seraya meraih handphone berniat menghubungi kakaknya.

"Sudah de sudah bangun, kan tadi mamah udah nelpun"ujar ibunya lagi.

"Ini di telpon koq gak diangkat, kenapa dia? . "romi sedikit kesal sambil mengerlingkan dahi.

"Sibuk kali dia de"kata ibunya lagi.

Alih-alih membicarakan romi, tiba-tiba suara klakson berbunyi tepat depan rumahnya. secepat kilat reynaldi membuka pintu.

"Sue luh, gua telpon gak diangkat"gerutunya tiba-tiba mengarah ke kakaknya.

"Aa lagi dijalan de.. tadi sedikit ngebut"jawab romi seraya Membuk helmnya.

"Aa udah sarapan? "tanya ibunya kepada romi. "Tuh ada nasi bakar sama lontong sayur"imbuh ibunya lagi

"Udah mah tadi minum teh manis"jawab romi lagi.

"Yaudah sarapan nasi aja dulu takut masuk angin"kata ibunya lagi.

"Iya sarapan dulu lu a, gua beli lontong sayur dua, sengaja satu buat lu"reynaldi menambahkan.

"Aa jam segini tidak biasa sarapan berat mah... suka ngantuk"bantah romi kepada ibunya.

"Tapi kan aa mau nganter mamah,takutnya nanti kelamaan, daripada telat a takut sakit"ibunya memaksa romi untuk sarapan terlebih dahulu

Kemudian,akhirnya romi terpaksa menuruti kata-kata ibu dan adiknya.kendati tidak dihabiskan, minimal perutnya sudah aman dari masuk angin.

"Yuk mah kita berangkat"ajak romi kepada ibunya.

Tanpa basa basi lagi ibunya pun beranjak meraih tasnya. Namun,tiba-tiba reynaldi merebutnya dari tangan ibunya.

"Biar rey aja yang bawain mah, mamah hati-hati naik sama aa "ujar reynaldi seraya bangkit meraih kunci motor yang tergeletak di atas meja kecil.

"Ade mau nganter juga? "tanya ibunya penasaran.

"Iya mah, rey mau nganterin mamah,ini kan hari minggu, jadi rey tidak ada kerjaan mah"jawab reynaldi dengan expresi memelas.

"Yasudah hayu berangkat"ujar ibunya.

Kemudian mereka bertiga bergegas meninggalkan rumah kostnya menuju stasiun kereta api.dengan membonceng ibunya,romi terlebih dahulu melaju. sedangkan reynaldi membawa barang -barang ibunya, dua motor kakak beradik pun beriringan mengantar sang ibu.

Hanya butuh waktu 20 menit sampailah mereka di stasiun kereta api jurusan jakarta -bandung.

"Hati-hati ya mah"kata reynaldi kepada ibunya.

"Iya mah hati-hati... ujar romi juga"kalau ada apa-apa langsung telpon aa"Romi mengingatkan ibunya.

"Kalau gak penting, itu hp taroh ditas aja ya mah.. takut mamah ketiduran dikereta"kata romi lagi

"Iya...kalian juga baik -baik dijakarta yah.. "pesan ibu kepada kedua anak laki-lakinya. seraya bersalaman kedua anaknya menjawab

"Iya mah...jawaban mereka nyaris kompak. dengan hati sangat berat kedua kakak beradik itu terpaksa harus melepaskan ibunya pergi sendirian dan berpisah di stasiun. seraya melambaikan tangannya mereka nampak melihat samar senyuman ibunya dibalik gerbong kereta api.

"Setelah kereta api melaju dengan cepatnya, kedua kakak beradikpun meninggalkan stasiun.mereka menuju ke arah masing-masing.

"De, aa mau langsung kerja yah.. "kata romi ketika mereka masih diparkiran motor.

"Yaudah luh hati-hati a, smoga hari ini berkah lu banyak rizky"adiknya ikut mendo'akan.

"Aamiin... makasih yah adiku "kata romi seraya nyengir kepada adiknya.

"Dido'ain malah nyengir luh "ujar adiknya seraya tertawa cekikikan.

Namun, walaupun mereka suka saling bercanda, rasa hormat adik terhadap kakaknya tetap terjaga. sebelum keduanya berpisah reynaldi menyalami kakaknya.

Begitu juga dengan romi, kendatipun demikian,dia tetap sayang sama adiknya.terlebih lagi dia sebagai anak laki-laki tertua di keluarganya. harus bisa menjaga dan mengayomi adik-adiknya.

Sepanjang perjalanan pulang dari stasiun,reynaldi merasa kasihan teringat sama kakaknya yaitu romi.nasib robi tak semulus nasibnya.