"Iya siap aa bantu de,tenang aja... nikahnya aja belom luh masih lama"ujar romi kepada adiknya dengan sedikit mencebikan bibirnya.
"Gua kan harus tau dulu a, wajar lah kalau gua nanya-nanya dari sekarang"ucapan reynaldi seraya mendelikan mata terhadap kakaknya.
"Yaudah luh gak usah khawatir, so'al itu... biar nanti aa yang urus semuanya"seraya melonjorkan kakinya romi membuat adiknya merasa tenang.
"Lu, telpon mamah gak tadi?"tanya reynaldi mengalihkan pembicaraan.
"Udah... aa udah telpon mamah, mamah udah nyampe dari tadi,bahkan barusan ada ua dirumah mamah"romi menjelaskan kepada adiknya .sambil jari tangan terus mengutak-atik handphone miliknya.
"Lu udah ada persiapan apa buat acara nanti? "romi balik bertanya "Apa yang bisa aa bantu de? "sambungnya lagi.
"Gua gak minta bantuan banyak a,cuma gua minta yang penting lu datang tepat pada waktunya sebagai pengganti Almarhum bapak, dan ajak anak isteri lu"pinta reynaldi tegas kepada kakaknya.
"Iyalah de... masa aa gak datang, yang aa maksud,kalau lu butuh apa-apa, bilang dari sekarang jangan mendadak"ujar romi "jangan lu anggap sepele kepentingan lu "imbuhnya lagi.
"Kalau cuma persiapan buat khitbah gua udah pesen semuanya.kebetulan teman-teman gua,ibunya itu pada ahli bikin kue"jelas reynaldi lagi.
Percakapan kedua kakak beradik itu,tiba-tiba terhenti seketika.disaat handphone milik reynaldi berdering dengan nyaring. pertanda satu panggilan masuk. Namun, sebelum reynaldi mengangkatnya,terlebih dahulu ia lihat, siapa yang saat ini menghubunginya.
Ternyata panggilan tersebut yaitu dari viona calon isterinya. Secepat kilat reynaldi meraih handphone tersebut yang sejak tdi ia charger. Kemudian ia tekan tombol yang berwarna hijau .
"Hallo.. iya vi ada apa? "tanya reynaldi ketika sudah terdengar suara viona di sebrang sana.
"Rey...kamu lagi dimana? "Viona balik bertanya kepada calon. suaminya.
"Aku di rumah vi... kenapa? "suara reynaldi datar.
"Gak kenapa-kenapa rey... hanya saja ada yang aneh dari diri kamu rey, masa seharian gak ngasih kabar"ucapan viona penuh kecurigaan.
"Aku tuh emang sibuk hari ini vi...aku juga nunggu kabar dari kamu, kamu sendiri kenapa gak ngabarin ?"Reynaldi balik bertanya.
"By the way.. kamu sibuk apaan sih rey? "tanya viona lagi penasaran.
"Aku tuh seharian ini agak sibuk... reynaldi menggantungkan ucapannya"sibuk apa yah.. "imbuhnya lagi.Dan reynaldi juga sebenarnya tidak mau bilang sejujurnya, kalau dia hari ini telah di sibukan dengan urusannya untuk persiapan acara pinangan nanti.
"Kamu tuh aneh ya sayang, masa kamu sampai lupa dengan kesibukan kamu "ucapan viona mendesak seolah-olah ia memojokan calon suaminya itu.
"Sudahlah vi... aku tidak mau debat cuma hal sepele, yang penting aku gak kemana-mana, dan aku sayang sama kamu "reynaldi memotong pembicaraannya dengan tutur kata yang lembut, ia juga berusaha menghindari kesalah pahaman diantara dia dan viona.
"Oh iya rey.. ma'afin aku yah sudah membuat kamu... "lirih viona menggantungkan ucapannya
"Iya ya..udah aku ma'afin "reynaldi memotong lagi ucapan viona"udah dulu ya vi... aku mau telpon mamah dulu, barusan mamah miscoll "reynaldi menutup telponnya dengan tergesa-gesa, tanpa menghiraukan viona entah viona mau bicara apalagi.
"Hallo mah, iya mah ada apa?"tanya reynaldi dengan nada agak nyaring.
"Mamah dari tadi nelpon kenapa di alihkan terus? lagi ngapain ade teh? "ibunya balik bertanya.
"Oh itu viona tadi yang nelpon mah..."jawab reynaldi kepada ibunya.
"Ooh.. itu si aa udah nyampe ke rumah belum de? tanya ibunya lagi.
"Udah,si aa juga tadi cerita abis nelpon mamah "jelas reynaldi seraya menekan tombol loudspeaker di handphonenya, dengan tujuan,percakapannya itu supaya bisa didengarkan oleh kakaknya.
"Iya de.. ini mamah lagi ngobrolin ini sama ua,ua bilang siapa aja yang harus ikut disaat acara pinangan? so'alnya, kalau semua ikut nanti harus sewa bus,makanya yang penting-penting aja yang ikutnya"suara ibunya lantang disebrang sana.
"Usahain cukup dua mobil aja mah,yang penting harus bawa ustadz, buat perwakilan keluarga"pinta reynaldi.mengingat almarhum bapaknya sudah tidak ada.jadi reynaldi harus mengingatkan mamahnya juga.
Bukan berarti tidak ada saudara laki-laki yang bisa di andalkan dalam so'al ini. Sebenarnya paman -paman saudara dari mamah juga ada
Pak le ,pak de saudara dari almarhum bapaknya juga ada.kendati demikian reynaldi bukan tidak mau melibatkan beliau dalam hal ini.akan tetapi ia juga harus melibatkan seorang ustadz sebagai saksi sampai acara pernikahannya nanti.
"Iya termasuk itu juga sedang dibicarakan de..." ujar mamahnya kemudian."ua juga nanyain, harus bawa apa katanya"sambung mamahnya lagi.
"So'al apa yang harus dibawa,semuanya tidak usah repot-repot mikirin itu mah...cukup bersedia datang aja udah bersyukur banget. rey udah pesan koq mah,cuma...." reynaldi menggantungkan ucapannya.
"Cuma apa de..? "tanya ibunya
"Emm... nanti aja kalau mamah udah kesini lagi,rey baru mau bilang"reynaldi berkata seraya tertawa kecil saat mau menyebutkan sesuatu.hatinya gembira saat ibunya bilang saudaranya bersedia menemaninya untuk melamar viona.
Sementara romi hanya menyimak percakapan mereka by telpon, Dan sesekali hanya tersenyum disaat ucapan mamahnya ada yang lucu.
Dengan menutup telpon,reynaldi mengakhiri pembicaraan dengan mamahnya.
Malam mulai gelap,suasana kota jakarta nampak hening.tetesan air hujan yang turun dari siang hari mengguyur pun nampaknya sudah reda. Suara bising dari beberapa kendaran bermotor mulai terdengar .
Pekikan suara mobil ambulance menjerit -jerit seakan mengingatkan reynaldi ketika almarhum bapaknya pulang dari rumah sakit dengan keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
Saat ini hati reynaldi merasa pilu teringat akan kejadian 3 tahun yang lalu .tahun dimana bapaknya meninggalkan mereka pergi untuk selamanya.matanya berkaca-kaca nyaris jatuh.Namun tiba-tiba reynaldi tersentak ketika kakaknya memanggil namanya.
"Rey lu kenapa? "tanya romi sambil mengerlingkan dahinya. dan menatap reynaldi penuh rasa waswas.
Secepat kilat reynaldi menyeka air matanya yang nyaris jatuh.ia tidak mau kelihatan sama kakaknya.
"Gua gak kenapa-kenapa a, hanya saja gua kurang beruntung, disaat gua mau menikah bapak tidak ada disamping gua"kata reynaldi sedikit terisak.
"Aah lo jangan cengeng lo ah,masih ada aa masih ada mamah, lo kan cowok de, istighfar... sergah kakaknya seraya menenangkan reynaldi. Romi paham dengan keadaan reynaldi saat ini.Namun,dia juga tidak mau melihat adiknya sampai menangis.
"Daripada lu bersedih-sedih kaya gitu.. mendingan lu datangin kuburannya bapak, lu do'ain agar bapak tenang di alam sana "tutur romi menasehati adiknya.
"Iya a, gua harap lu bisa antar gua ke makam bapak yah a "pinta reynaldi lagi.