Viona yang bimbang,antara patuh sama reynaldi, dan ikut nonton sama calon mertuanya itu,akhirnya berpamitan pulang menuruti kata-kata calon suaminya.
"Tante, aku pulang dulu yah"kata viona seraya menyodorkan tangannya hendak bersalaman mencium tangan calon mertuanya.
"Oh iya viona... hati-hati yah dijalan, bilang terimakasih sama ibu"ujar ibunya reynaldi ketika viona berpamitan.
"Baiklah tante...makasih juga atas semuanya ya"viona menjawab dengan lirih.
Reynaldi yang sejak tadi menunggu viona,secepat kilat ia segera menghidupkan motornya
dan bergegas mengajak viona pergi.
"Ayo vi... keburu sore ini"ajak reynaldi sedikit memaksa. tanpa basa basi lagi,viona pun secepatnya naik ke atas motor. seraya melambaikan tangan kepada calon mertuanya. ibunya reynaldi pun membalasnya. sambil terus mengingatkan anaknya agar tidak ugal-ugalan ketika sedang mengendarai motor.
Kemudian, ibunya reynaldi terus mengikuti motor yang ditumpangi reynaldi dan viona hingga hilang dari pandangannya.
Sementara,motor tersebut terus melaju melewati jalan raya menuju komplek perumahan mewah yang salah satunya rumah milik orang tuanya viona.
"Viona. .. sayang,aku tau kamu kangen sama aku, tapi gak begitu caranya, lain kali bilang dulu yah sayang.."seraya meraih tangan viona dari belakang dan mengecupnya dengan mesra tiba-tiba ucapan reynaldi lembut penuh kasih sayang. membuat tubuh viona semakin menempel dibelakang tubuh reynaldi yang sedang berboncengan tersebut.
"Iya calon suamiku sayang.. aku janji, aku tak akan mengulanginya lagi, apapun itu, aku akan minta ijin dulu sama arjunaku"ucapan viona lirih seraya menempelkan kepalanya dipunggung reynaldi dan pegangan tangannya semakin erat dipinggang calon suaminya itu.
"Makasih sayang...udah jadi calon isteri yang baik bagiku,asal kamu tahu yah vi, aku tuh sayang banget sama kamu, aku lebih kangen sama kamu, rasanya udah gak sabar gitu loh,tapi semuanya juga butuh proses semua pasti indah pada waktunya"reynaldi terus menjelaskan apa yang ada dalam hatinya selama ini.
Viona hanya diam.tidak membalas apa yang diucapkan oleh reynaldi.ia sebenarnya tahu perasaan reynaldi dan cukup paham dengan kata-katanya. Namun, keinginan dalam hatinya yang memaksa ia harus datang ke rumah reynaldi tidak bisa ditawar lagi.
"Vi... kenapa diam? tidur bukan? "reynaldi tiba -tiba mengejutkan viona yang sedang asyik menikmati perjalanan bersama calon suaminya.
"Nggak koq rey.. aku gak tidur, tapi aku nyaman kalau berada dekat denganmu"desis viona seraya melepaskan pelukan tangannya dari pinggang reynaldi.
"OMG...ma'afin aku sayang "ujar reynaldi seraya membelokan sepeda motornya ke arah yang dituju.
"Aku akan terus setia sama kamu, percayalah sayang..."rayuan reynaldi membuat viona semakin tersanjung dibuatnya. kedua sejoli itu terlihat bahagia sekali di sore itu.alangkah indahnya dunia bagi mereka yang sedang jatuh cinta.
Perjalanan dari rumah indekost menuju perumahan estate terasa singkat sekali.kendatipun reynaldi mengendarai motornya tidak begitu kencang.
Sesampainya digerbang utama komplek perumahan tersebut, reynaldi berhenti sejenak hingga seorang penjaga keamanan membukakan pintu gerbang.
Tak lama kemudian mereka tiba di jalan cendana tempat viona dan orangtuanya tinggal, reynaldi hanya mengantar viona sampai serambi depan.itupun hanya sebentar saja.
Hari sudah hampir malam.sebentar lagi adzan magrib berkumandang. reynaldi pun berpamitan pulang .
"Aku gak bisa lama ya vi,masih ada kerjaan yang belum selesai "ujar reynaldi seraya meraih telapak tangan viona sebelah kanan lalu menciumnya penuh kemesraan.
"Ehm.. i, iya rey gak apa -apa"desis viona. Namun viona membalas reynaldi dengan mencium tangan penuh hormat "kasian tante dirumah sendirian "sambung viona lagi.
"Jaga kesehatan ya vi.. "perhatian reynaldi terhadap calon isterinya itu membuat hati viona merasa terenyuh.
"I iya rey,kamu juga ya.. "viona pun kembali mengingatkan reynaldi dengan ucapan penuh kasih sayang.
Reynaldi bergegas melaju dan membunyikan klakson motornya seraya melambaikan tangan terhadap calon isterinya itu.
"Bye..."viona membalasnya dengan senyuman yang menawan membuat kecantikannya makin mempesona.
Sepanjang perjalanan pulang hatinya berdebar-debar merasakan jatuh cinta yang semakin membara terhadap viona.
Sungguh bahagia rasanya bagi seorang reynaldi yang mempunyai calon isteri seperti viona,cantik dan baik hati.
Tepat dipertigaan jalan menuju rumah indekostnya, terdengar adzan magrib berkumandang, secepat kilat reynaldi membelokan sepeda motor ke arah rumahnya.
Tiba dirumahnya pintu terbuka lebar, nampak ibunya yang masih mengenakan mukena sedang menunggu di ambang pintu.seraya menggeser-geserkan biji tasbih yang menjuntai ditangannya.sepertinya beliau masih komat kamit berdzikir seusai solat maghrib.
"Udah pulang lagi rey? "tanya ibunya begitu reynaldi menghentikan motornya.
"Sudah mah.. rey masih ada kerjaan yang harus di selesaikan"jawab reynaldi seraya membuka helm yang ia gunakan untuk melindungi kepalanya.
"Oh iya bagus "ujar ibunya singkat. "Solat dulu sana "sambungnya lagi.
"Iya mah"reynaldi bergegas mengambil air wudu untuk melaksanakan solat magrib.
"Viona jam berapa tadi nyampe sini mah? "tanya reynaldi setelah selesai solatnya.
"Sekitar jam 3 dia datang, mamah juga kaget, dua kali kaget hari ini dikejutkan dua orang "tutur ibunya sambil terus berkomat kamit menggeser-geserkan biji tasbih yang masih dipegangnya. Beliau sudah terbiasa habis solat magrib seringkali waktunya digunakan untuk selalu berdzikir atau membaca Alqur, an.
"Dua kali ? apa itu mah? "tanya rey sambil mengerlingkan dahinya tanda aneh.
"Itu tadi pagi ada nenek -nenek minta- minta datang ke mamah"kata ibunya seraya menghela nafas karena teringat kembali kejadian tadi pagi.
"Nenek-nenek gembel maksud mamah?"tanya reynaldi santai.karena tidak asing bagi dia karena nenek-nenek tersebut hampir setiap hari kerjanya keliling dari rumah ke rumah.
"Iya...untung masih ada makanan ayam goreng,yaudah mamah kasih aja sama nasinya"ibunya menjelaskan.
Tiba-tiba reynaldi teringat viona yang suka ayam goreng kecap, ia merenung sejenak. dalam batinnya kenapa ia tidak menawarkan kepada viona.
"Astaghfirullah.... ayam gorengnya masih ada gak mah? "tanya reynaldi dengan nada agak kencang.sambil melongo, matanya tertuju ke arah ibunya.
"Sudah habis rey... mamah kasih sama nenek tadi"jawab ibunya singkat." kenapa rey? "
"Ayam goreng kecap itu kesukaan viona juga mah,mungkin dia datang kesini itu, karena aku cerita sama dia bahwa aku makan sama ayam goreng kecap bikinan mamah,ya ampun aku gak peka mah"kata reynaldi seraya menepuk kepalanya dengan telapak tangan kanannya.
"Mamah kan gak tahu rey, seandainya kamu bilang dari awal, pasti mamah masakin lagi"ujar ibunya.
"Yaudah mah gk apa-apa, mungkin lain kali aja kalau mamah kesini lagi"kata reynaldi sedikit menyesal.
Perlahan reynaldi mengambil handphone miliknya yang tergeletak di meja kecilnya.kemudian ia berusaha menghubungi viona melalui whatshaap.
"Viona sayang... calon istriku.. ma'afin aku yah, kamu udah datang ke kostan bukannya disambut dengan jamuan,malah aku marahin kamu, aku menyesal vi.. "kata-kata reynaldi buat sang calon isterinya.