Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 24 - Bab 24

Chapter 24 - Bab 24

Reynaldi,yang baru saja marah sama ibunya,seketika menggeliatkan badannya dan menguapkan mulutnya saat namanya dipanggil.

"Iya mah..."akhirnya menyahut juga dengan suara paraunya

Tanpa menunggu dipanggil berulang-ulang, perlahan reynaldi mendaratkan pantatnya di karpet yang telah tersedia hidangan makan malam.Di antaranya ada piring yang telah terisi satu porsi nasi yang sengaja disendokin ibunya khusus buat ia. Sementara ibunya baru meraih piring kosong yang akan di isi nasi berikutnya.

Tidak banyak kata-kata yang terlontar selama menikmati makan malam,baik reynaldi pun ibunya.

Reynaldi makan tampak begitu lahap menikmati hidangan.Masakan ibu tercinta nyaris tidak bisa mengendalikan diri. Tak terasa 3 potong ayam goreng kecap membuat dirinya lupa untuk menghentikan selera makannya.

"Masih pengen makan tapi perut udah kenyang "tiba-tiba keluar juga ucapan dari mulut reynaldi seraya meneguk air putih.

Ibunya hanya tersenyum mencebikan bibir seraya bergurau

"Enak apa doyan de?"

"Makan lagi aja di gado ayamnya"ujar ibunya menawarkan sambil tertawa terkekeh melihat anaknya yang semangat banget makannya kali ini.

"Nggk mah buat besok aja sarapan di panasin lagi"tukasnya seraya bangkit dari duduknya.

"Oh iya nanti mamah panasin lagi"kata sang ibu seraya membereskan bekas makan.

*****

Keesokan harinya,seperti biasa reynaldi bangun pagi-pagi buta sekali.Sedangkan ibunya sudah berada didapur memasak buat sarapan pagi.

"Mah, rey berangkat dulu yah"kata reynaldi setelah selesai sarapan seraya mencium tangan ibunya.

"Iya de hati-hati"ujar sang ibu seraya mengantarkan putranya ke depan pintu .

Hari mulai tampak cerah, hiruk pikuk orang berlalu lalang ramai dijalanan mengerjakan tugasnya masing-masing . Ibunya reynaldi yang masih berdiri di ambang pintu.Seketika melemparkan pandangannya ke arah seorang Nenek tua yang tengah berjalan membawa seonggok kayu yang dipakai buat tongkat.Beliau mengenakan kain sarung dan baju kebaya lalu kerudung yang di silangkan di kepala.perlahan Nenek itu menghampirinya,seraya menyodorkan tangan ke arahnya sambil memelas penuh rasa iba.

"Neng, sodaqohnya neng... "Suaranya bergetar nafasnya ngosngosan seakan nenek itu sedang kelaparan. Lalu secepat kilat ibunya reynaldi pergi mengambil makanan buat diberikan kepada nenek tersebut. Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa sebungkus nasi dan ayam goreng. Sementara si nenek masih berdiri didepan pintu.

"Ini nek, di makan yah.. "ibunya reynaldi menyodorkan satu bungkus nasi dan selembar uang sepuluh ribu buat si nenek.

"Terima..kasih.. permisi neng "suara si nenek tersendat, ibunya reynaldi hanya menganggukan kepala dan tersenyum tipis.

Setelah si nenek pergi, Ibunya reynaldi bergegas masuk rumah dan menutup pintu rapat-rapat.beliau menghela napas panjang dan mengusap dada.penampilan si nenek yang compang camping tadi masih terbayang dimatanya. Ada rasa kasihan ada juga rasa geli melihat penampilan si nenek yang dekil tadi.

"Jangan sampai aku seperti itu.. Naudzu billah.. "ia bergumam sendiri. Lalu ia berusaha menepis semua bayangan kotor tersebut yang ada dipikirannya.

Ibunya reynaldi duduk terhenyak dan melonjorkan kakinya. perlahan ia meraih handphone dan mencari kontak saudara kandungnya dibandung .Ia mencoba menghubungi Kakak tertua nya.

"Hallo... Assalamu'alaikum...ua lagi apa?" ia bertanya melalui telepon

"Wa'alaikum salam, lagi duduk santai aja ua mah,Neneng teh lagi dimana? "suara dari sebrang sana menggunakan gaya bahasa sunda.

"Neneng lagi di jakarta, di kosan reynaldi,ua sama siapa disitu? kata Ibunya rey lagi.

"Sendirian aja neng, kenapa neng? "tanya dari sebrang lagi

ibunya reynaldi menceritakan tentang pertemuannya dengan keluarga viona,tentang rencana pernikahan reynaldi dan viona. Sementara kakaknya menanggapi dengan serius dan berulang kali mengucapkan rasa syukur tanda ikut bahagia.

"Pokoknya nanti saudara semuanya disuruh datang sama reynaldi yah wa"kata ibunya reynaldi di akhir percakapan melalui telepon.

"Iya.. iya neng nanti ua juga pengen kesana lihat calon istrinya reynaldi, makasih sudah ngajakin ua ke jakarta "ujar kakaknya sambil terkekeh senang.

Waktu begitu cepat berputar. tak terasa hari sudah senja. suasana kota jakarta seakan panas membara keringat bercucuran membangunkan ibunya reynaldi dari tidur siangnya.

"Hoaaam... "ibunya reynaldi menguap seraya mulutnya pake telapak tangan yang kanan.

Ternyata beliau tadi siang ketiduran sehabis telponan sama kakak perempuannya.Ia mengusap leher sekelilingnya karena penuh dengan keringat.ia bangkit ketika matanya mulai seger dari rasa kantuk.

"Panasnya pool, gerahnya minta ampuun"ia bergumam sendiri seraya berjalan ke arah depan rumah kost untuk mengambil jemuran yang sempat ia cuci dari pagi.

"Sore tante... "tiba-tiba ada suara yang memanggil dirinya ketika ia baru membalikan badannya hendak masuk rumah.Namun,secepat kilat ia memutar balik badannya.Seketika beliau terkejut disaat viona telah berdiri dihadapannya.

"Sore... viona.. "sahut beliau tercengang kaget"koq gak bilang-bilang mau datang"sambungnya lagi.

"Surprise aja tante, takut ngerepotin"kata viona seraya tersenyum dan mencium tangan calon mertuanya itu.

"Ayo masuk..." ajak ibunya reynaldi kepada calon menantunya.

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki rumah indekost.sesampainya didalam viona menyerahkan bingkisan dibawanya.

"Tante ini aku bawain buat snack "kata viona seraya menyodorkan bingkisan tersebut .

"Terimakasih viona... "ujar ibunya reynaldi seraya meraih bingkisan.Kemudian beliau membukanya dengan sangat hati-hati sekali. karena bentuknya unik, tentu saja harganya juga mahal.tidak seperti kue-kue yang pasaran.

"Waauw... Brownies coklat kesukaannya rey ini vi"ibunya viona tertawa girang. Beliau senang sekali punya calon menantu yang baik dibalik parasnya yang cantik.

"Ini bikinan sendiri? "tanya ibunya reynaldi .

"Nggak tante, itu aku beli ditoko kue favorit ibu"jawab viona sedikit tersipu.

"pasti mahal harganya ya vio? "tanya ibu viona lagi.

"Nggak apa-apa koq tante, kebetulan aku lagi ada sedikit Rezeky"ujar viona merendah. Ibunya viona hanya terkekeh senang.

"Ayo dibuka tante, ini kue enak! "kata viona menawarkan.

"Oh iya nanti aja nunggu rey pulang"jawab calon mertuanya.

"Gak apa-apa tante, kalo ngiler dibuka aja, ini buat tante juga koq! "ujar viona lagi, ucapan viona rupanya membuat ibunya rey terpaksa harus segera mencicipi kue tersebut.

"Baiklah kalau begitu,biar tante duluan yang potong kue ini ya vi..."ujarnya lagi seraya mengambil pisau.

"Ayo ini buat viona dulu"beliau memotong dua potong kue tipis.Lalu mereka berdua menikmatinya hingga ibunya rey menghabiskan dua potong kue berikutnya.

"Nih nambah lagi "kata ibunya rey kepada calon menantunya.

"Aku udah cukup tante"tukas viona menolak tawaran calon mertuanya.

Ibunya reynaldi tidak memaksa viona. beliau mengerti kalau memang calon menantunya itu makannya tidak banyak.Namun sebaliknya, beliau bahkan menutup kotak kue dengan pasangannya.

Viona seskali melirik handphone miliknya.seakan ia sedang menunggu kabar atau berharap ada pesan masuk