Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 23 - Bab 23

Chapter 23 - Bab 23

Ibunya reynaldi sedikit tertegun.dalam hatinya sangat aneh dan lucu, orang lain minta dibawain emas permata,tapi ini minta dibawain makanan tradisional dan pisang emas.

percakapan antara kedua belah pihak pun akhirnya selesai juga.reynaldi dan ibunya berpamitan pulang.

Sesampainya dirumah ibunya reynaldi duduk terhenyak,kedua kakinya diselonjorkan ke depan, pandangan matanya mengarah lurus ke depan pula.Namun tatapannya itu kosong tidak jelas. Ia menghela nafas panjang seraya berkata

"Mamah gak habis pikir sama mereka yah de, koq kenapa mintanya yang aneh-aneh ?"

"Gak apa-apa mah kita ikutin aja permintaan mereka,toh rey juga ada sedikit tabungan cukup buat persiapan menikah,kita gak bakal malu-maluin banget,mamah tenang aja gak usah banyak pikiran "kata reynaldi pelan,dan berusaha membuat ibunya tenang.

"Cuma rey minta sama mamah dan keluarga,rey minta dukungan dari keluarga dan sodara disaat acara lamaran dan pernikahan kumpul semua"pinta rey pada ibunya

"Gak bisa semuanya de... sodara kita itu orang kampung,bukan orang berada,jadi kita gak mungkin bawa mereka "tukas ibunya

"Lah... terus nanti kita datang sama siapa mah? "rey sedikit kecewa dengan perkataan ibunya.ia langsung naik pitam. sontak nada bicaranya tinggi.

"Rey tidak minta dibawain apa-apa mah, rey akan siapkan semuanya sendiri, cuma minta ditemenin...gitu aja koq masa masih gak bisa..? "nada suara reynaldi tinggi membuat ibunya sontak kaget melihat anaknya histeris seperti ini.

"Iya kan mereka juga harus punya biaya ongkos buat kesini de.. dan antara bandung jakarta itu memerlukan waktu lama otomatis waktu mereka tersita dipake buat ngurusin kita"ibunya membantah perkataan ibunya pun tidak mau kalah dengan anaknya.suasana dirumah kost ini jadi memanas.

"Astaga... gusti... belum apa-apa udah kaya gini... cuma diminta datang doang.. apalagi kalau sampe diminta duit,pasti ngomongnya nyakitin banget"reynaldi tiba-tiba nangis menahan emosi seraya menjambak-jambak rambutnya dengan kedua belah tangan posisi duduk dan menundukan kepala.

"Mamah tidak bermaksud nyakitin kamu rey...tapi mamah lihat kondisi mereka memang seperti itu"bantah ibunya lagi makin tegang.

"Tapi mamah belum mencoba berusaha menghubungi mereka,mamah langsung bilang gak bisa,kalau gini caranya mendingan sekalian saja gua gak usah bilang sama mamah juga, gua nikah aja sendiri kaya orang sebatang kara"gerutu reynaldi disela -sela tangisnya.

"Gak gitu juga de.. gini-gini juga mamah ini orang tua kamu satu-satunya"bentak ibunya lagi

"Justru itu mah... gua anggap sodara-sodara mamah juga ada, mamah tidak sendirian,gua hargain mereka buat datang ke acara lamaran dan pernikahan nanti"reynaldi makin kesal meluapkan emosi sejadi-jadinya.

"Tapi nanti saat mamah hubungi mereka yang ada jawaban mereka adalah tidak punya ongkos,lagi krisis usaha dan lain -lain,ujung-ujungnya ikut berdo'a aja ,jadi mamah males ngajaknya"ibunya masih membantah.

"Tapi mamah mau kan hubungi dan bilang sama mereka,"tanya reynaldi sambil pandangan tajam menuduh ke arah ibunya penuh kekecewaan.

Keluarga reynaldi memang sangat menyayangi satu sama lain, tapi kalau sudah berdebat seperti ini pasti salah satu ada yang menangis.

Reynaldi sebenarnya anak baik. cuma,kalau sudah gagal emosinya gampang naik walaupun sama ibunya sendiri.

"Iya de.. mamah mau bilang ke saudara - saudara mamah dibandung dan di kota-kota lainnya"kata ibunya rey akhirnya mengalah

"Nah, gitu dong... dari tadi kek,jangan bikin rey emosi"nada bicaranya masih tinggi,mukanya masih ditekuk, bibirnya terkatup manyun, dahinya mengerling tanda masih kesal sama ibunya.

"Nanti yang ngasih kabar ke saudara Almarhum bapak biar si aa sebagai pengganti bapak "sambungnya lagi

"Ini belum apa-apa sudah bilang kagak bisa ,kecewa gua jadinya"gerutu reynaldi sambil duduk membelakangi ibunya.

"Yaudah de.. mamah akan berusaha bilang dan mengajak supaya mereka mau datang ke acaranya ade"janji ibunya meyakinkan.

"Tapi kalau seandainya mereka bilang gak bisa datang gimana? "tanya ibunya lagi.kali ini nada bicara ibunya pelan.

"Alasannya apa dulu gak bisa datang, gitu loh! "reynaldi balik bertanya

"Kalau seandainya gak bisa datang karena sakit, gua maklumin,kalau alasan sibuk,gua juga sama sibuk disaat mereka butuh .tapi gua suka nyempetin datang"ucapan reynaldi benar-benar tegas

"Kalau seandainya alasan tidak punya duit, gak usah pikirin..

gua sewain mobil buat keluarga, bila perlu gua sewa bis dari bandung ke jakarta"reynaldi lebih memperjelas lagi ucapannya

"Oh iya de mamah ngerti, bilang aja nanti siapin buat jajan mereka masing-masing,gitu yah"ujar ibunya lagi.

"So'al makan dijamin juga gak usah khawatir"tambah reynaldi lagi seraya menoleh ke arah ibunya, kali ini nada bicaranya mulai menurun tidak sambil emosi lagi.

"Iya de mamah usahain mereka pada datang semua"sahut ibunya lagi.

"Satu lagi mah,hubungi ustadz juga buat juru bicara perwakilan keluarga"kata reynaldi lagi.

"Emang itu perlu de ?"tanya ibunya polos.

"Mamah ini gimana sih... perlu lah mah... nanti siapa yang bisa bicara dari keluarga kita kalau bukan sewa ustadz" nada bicara reynaldi kembali kesal .

"Mah... mamah itu satu-satunya orang tua yang rey banggain mah, bapak udah gak ada, jadi sama siapa lagi aku harus bicara hal penting selain sama mamah,jadi tolong dong...jangan bicara seperti tadi "reynaldi makin meluapkan emosinya.

"Iy, iya de.. nanti mamah tanya dulu sama ua sebaiknya bawa ustadz siapa, so'alnya mamah kurang tau ? "ibunya reynaldi pura-pura gak tau.padahal beliau termasuk dekat dengan ustadz dibandung.

Perdebatan antara anak dan ibu ini akhirnya terhenti saat adzan magrib berkumandang.sebenarnya reynaldi masih kesal sama ibunya.Namun,dia menepis emosinya itu,secepat kilat ia pergi ke belakang.Tanpa sepatah kata pun yang diucapkan, ketika melihat ibunya masih mengutak atik handphone.

"De, mamah masak ayam kecap kesukaan ade"tiba-tiba suara ibunya terdengar pelan. Reynaldi hanya diam saja, tak menyahut sedikitpun.Bibirnya terkatup rapat. Sepertinya ia masih marah dengan ibunya.

ibunya reynaldi bergegas menyiapkan makan malam buat anaknya, saat itu reynaldi masih berada dikamarnya sehabis solat magrib tadi.suara ibunya terdengar lagi.

"De makan nih, sudah siap semuanya"ajak ibunya lagi seraya menuangkan dua gelas minum air putih hangat buat dirinya dan buat reynaldi.

"De...!

Suara ibunya berulang -ulang memanggil lagi.perlahan reynaldi bangkit dari tempatnya memenuhi panggilan sang ibu.Ia menatap ibunya dari belakang saat sang ibu sedang menyendoki nasi ke piringnya. Ada rasa menyesal karena ia telah membentak-bentak ibunya tadi.Namun ,ia hanya tertegun seakan berat untuk membuka bibirnya bicara.

"Ayo duduk.. ajak ibunya sambil membalikan badan meoleh ke arah reynaldi.