Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 22 - Bab 22

Chapter 22 - Bab 22

Sesampainya dirumah,ibunya reynaldi bergegas untuk segera menyiapkan bahan-bahan yang akan ia gunakan untuk memasak.satu persatu, dari mulai masak nasi hingga lauk-pauknya, tak ketinggalan sambal dan lalapan kesukaan reynaldi,hanya perlu waktu 1 jam saja akhirnya selesai juga tugas ia didapur.

Waktu kian melaju, sore harinya reynaldi tiba juga dirumahnya. sesuai janjinya sama viona, maka sore ini rey dan ibunya tampak rapi berniat akan segera pergi menemui undangan orang tuanya viona

"Ayo mah kita jalan sekarang "kata reynaldi seraya mengenakan sepatunya

"Mamah udah siap rey"tukas ibunya reynaldi yang memang sudah nampak rapi.kulitnya yang putih bersih dan memiliki wajah yang cantik jelita,walaupun usianya diatas lima puluh tahun,namun masih tampak kelihatan cantik seperti gadis saja

Wanita paruh baya, mantan isteri tentara ini sedikitpun belum kelihatan keriput dan bintik hitam diwajahnya. apalagi uban yang tumbuh dikepala satupun belum nampak kelihatan.rambutnya yang hitam legam nampak pendek ikal itu menambah kecantikannya makin mempesona

"Pake kerudung mah "pinta reynaldi kepada ibunya

"Oh iya "ujar mamahnya lagi seraya mengenakan jilbabnya

Kedua ibu dan anak inipun pergi menuju komplek perumahan estate yang tidak begitu jauh dari tempat kostnya reynaldi

"Mari den silahkan masuk"kata mang kirno setelah mereka sampai dipintu gerbang rumah viona.

"Makasih pak"ujar reynaldi sambil membimbing ibunya melewati taman halaman rumah mewah tersebut.ibunya rey melemparkan pandangan ke semua sudut halaman tersebut.matanya jelalatan seakan terkesima dengan pemandangan di area sekitar halaman.bagaimana tidak, rumah mewah estate yang beralamat dijalan cendana itu mengingatkannya ke masa lampau.dimana masa beliau masih muda belia dulu pernah tinggal bersama saudaranya.

Seketika ibunya reynaldi tersentak saat seseorang datang menghampirinya seraya menyapa

"Selamat sore...! "sapa wanita paruh baya berkacamata nampak dihadapannya sambil tersenyum lebar. beliau adalah ibunya viona yang sengaja menyambut kedatangannya

"So, sore tante... perkenalkan ini ibu saya"kata reynaldi sambil menunjuk dengan jempol ke arah ibunya

Kedua wanita paruh baya pun berkenalan dengan saling sapa dan cipika cipiki penuh kehangatan

"Mari silahkan masuk mbak yu.. "ajak ibunya viona sambil menggandeng tangan ibunya reynaldi

"Silahkan duduk"kata nyonya rumah lagi setelah sampai di ruang tamu.seperti biasa adab melayani tamu dirumah itu selalu diterapkannya dengan penuh sopan santun.

Pak priyo yang sudah dari tadi berada diruang tamu nampak melayangkan senyuman ke arah mereka.

"Bagaimana kabarnya reynaldi dan ibu,kapan datang dari bandung?"tanya beliau ramah

"Baik mas.. dua hari yang lalu mas"jawab ibunya reynaldi

Pak priyo pun manggut-manggut sambil terkekeh senang

Ibunya viona tergopoh-gopoh pergi ke dapur .Tak lama kemudian beliau muncul lagi dengan membawa satu piring lonjong kue brownis coklat bikinan tangannya sendiri,di ikuti oleh bi ijah membawa empat cangkir air putih.

"Begini nih nyonya kalau lagi libur paling betah mengoprek dapur"gurauan pak priyo saat kue mendarat dimeja.

"Eh ada yang kurang nih... "ujar ibunya viona seraya mengarahkan pandangannya ke bi ijah.

"Beli es krimnya dulu sana ke depan"perintah nyonya rumah kepada pembantunya

Bi ijah bergegas pergi ke superindo terdekat diantar kirno dengan mengendarai sepeda motor.Tak lama kemudian mereka kembali dengan membawa satu box ice cream Walls cup. Lalu dihidangkan bersama brownis coklat tadi.

"Jah, panggilin mbak vio dulu"perintah nyonya lagi kepada ijah

"Baik nyonya... "sahut ijah kepada majikannya

Belum juga bi ijah beranjak,tiba-tiba viona sudah muncul dihadapannya

"Sore tante... rey.. apa kabar? "ma'af yah aku baru selesai mandi"kata viona seraya menyalami mereka.

Sementara rey hanya tersenyum manis, terpana melihat kecantikan viona yang betul-betul aura kecantikannya nampak bersinar.

"Ayo kita cicipin kuenya"seraya memotong-motong kue brownis ibunya viona menyodorkan satu persatu,pertama ke tuan priyo kemudian ibunya reynaldi juga selanjutnya reynaldi dan viona.

Sambil menikmati makanan kecil, ibunya viona membuka percakapan.

"Jadi gini mbak yu...sepertinya anak kita sudah dekat saling mengenal satu sama lain, jadi apa salahnya kalau kita resmikan aja secepatnya"ujar ibunya viona pelan tapi pasti.

ibunya reynaldi sedikit terperangah walaupun beliau sudah tau dari cerita anaknya.

"Mohon ma'af sebelumnya,tapi..saya.. ibunya reynaldi menggantung ucapannya.

"Saya harap mbak yu setuju dengan keputusan ini?"ibunya viona memelas

"Semua orang tua pasti menginginkan buat anaknya yang terbaik, saya kira ini jalan yang terbaik buat mereka "kata pak priyo melanjutkan ucapan istrinya.

Diam sejenak!

Ibunya reynaldi sempat bingung, apa yang harus ia ucapkan.Sepertinya,sebelah pihak sudah membulatkan niatnya untuk menikahkan anak-anak mereka.Akhirnya ia memberanikan diri mengangkat bicara. walaupun sebenarnya ia belum siap untuk menikahkan anaknya.

"Kalau memang seperti itu keputusannya,apa boleh buat,saya mengikuti saja,tapi...seperti yang sudah diketahui nona viona,kami hanya orang kampung, jangankan harta kekayaan,ayah pun sudah tidak punya"desis ibunya reynaldi merendah.

"Hal itu tidak jadi masalah,yang terpenting sekarang gimana caranya supaya acara berjalan lancar dan bikin anak-anak bahagia"tutur tuan priyo

"Sebaiknya kalau sudah setuju,kita lanjutkan ke acara pertunangan saja"seru ibunya viona.

"Tidak usah tunangan,langsung saja ke acara lamaran"tukas tuan priyo.

Ibunya reynaldi semakin bingung, apa yang harus dibawa saat melamar putri seorang pejabat.

"Bagaimana mbak yu?"tanya ibunya viona, pertanyaannya membuat terperangah kaget ibunya reynaldi.

"A...anu, saya...kembali menggantungkan ucapannya lagi

"saya setuju saja? "ucapnya pasrah.

"Baiklah kalau begitu, Gimana kalau minggu depan kita agendakan acara lamaran"kata ibunya viona

"Apa, minggu depan, apa tidak bisa di mundurkan lagi waktunya? "ibunya reynaldi benar-benar kaget, kali ini nada bicaranya sedikit menegang

"Alasannya apa mbak yu...?"tanya ibunya viona lagi

"Kasih saya waktu untuk bernafas,karena saya harus mempersiapkan semuanya"jawabnya datar

"Tenang mbak yu... kita tidak minta apa-apa, hanya minta bawain kue-kue tradisional asli sunda aja, minimal tujuh macam "ucapan ibunya viona membuat hatinya tenang tapi sedikit aneh.

"Kue tradisional? "ibunya reynaldi mengulang kalimat yang diucapkan ibunya viona

"Iya kue tradisional,bawain awug-awug yang berbentuk kerucut "tambahnya lagi

"Baiklah akan kami usahakan mbak yu... "ujar ibunya viona sedikit tersipu.sementara reynaldi dan viona yang sejak tadi menyimak percakapan antara ibunya hanya tersenyum saling pandang,dan tuan priyo hanya terkekeh senang.

"Dan satu lagi, bawain pisang yang kecil-kecil "tambah ibunya viona

"Pisang emas? "tanya ibunya reynaldi lagi

"iya pisang emas langsung dari kebun"imbuh ibunya viona"itupun seandainya tidak merepotkan "tambanya lagi

"Baiklah mbak yu... akan kami usahakan semampu mungkin"lirih ibunya reynaldi