"Sudahlah,mungkin ibuku baik-baik saja pun viona"gumam reynaldi berusaha menepis rasa kekhawatiran yang mengganggu pikirannya
Kota jakarta bagaikan kota mati tanpa alat penerang dirumah -rumah,gedung-gedung dan jalan hanya sorot lampu-lampu yang memancar dari berbagai macam kendaraan yang masih beroperasi dijalan
Deru suara kendaraan yang berlalu lalang ditengah gelapnya malam memainkan iramanya seakan berlomba-lomba ingin segera sampai tujuan
Ditambah lagi suara sirene dari mobil ambulance menambah malam kian mencekam jarum jam dinding menunjuk ke arah 6 '10 menit ,menandakan waktu maghrib telah tiba
Tak terdengar suara adzan yang dikumandangkan karena mati lampu yang sudah dua jam lebih belum juga mau menyala
Entah apa penyebab gangguannya sehingga listrik padam cukup lama
Reynaldi yang dari tadi mengutak atik ponselnya bangkit dari tempat pembaringannya hendak mengambil air wudlu
Walaupun gelap tidak menjadi penghalang bagi dia untuk selalu berbuat baik mendekatkan diri berdo'a pada Allah
Dengan dibantu cahaya lilin reynaldi tetap melaksanakan solat maghrib
Batre handphone sudah memerah,tinggal 18% lagi tandanya sebentar lagi akan mati reynaldi sengaja tidak memakainya lagi justru ia meletakannya diatas meja kecil tempat menyimpan laptop
Sampai jam delapan malam listrik masih padam reynaldi akhirnya tertidur juga setelah melaksanakan solat isya
*****
Ditempat yang berbeda tepatnya dirumah viona nampaknya tidak seperti hari- hari biasanya
Sejak tadi sore viona menunggu kabar dari calon suaminya yaitu reynaldi hingga saat ini dia masih saja gelisah mondar mandir sambil melipatkan kedua tangannya didada
Sesekali melihat ponselnya namun masih saja pesan-pesannya belum terkirim juga karena kendala mati lampu
Sehingga efeknya gangguan jaringan internet tidak bisa beroperasi
Akan tetapi keadaan dirumah viona tidak begitu gelap gulita walaupun PLN mati listrik masih tetap nyala karena penerangan dari Genset yang sengaja ayahnya sediakan buat cadangan
Dimana ada gangguan PLN mang kirno gampang untuk menyalakannya
Namun jaringan WIFI sama mati juga
" Membosankan "gerutu viona dalam hatinya sambil mendenguskan hidungnya
Seketika viona terperanjat dari kecemasannya
"Tok,tok,tok"
"Mbak...dipanggil ibu"tiba-tiba pintu kamar diketuk bagas tiga kali
"Oh iya mbak mau ke bawah"sahut viona sambil bergegas keluar dan menuruni anak tangga menuju lantai bawah menemui ibunya
Tampak dimeja makan sudah berkumpul ayahnya ibunya,juga bagas adiknya
Bahkan bagas dan ayahnya sudah mengambil nasi memulai makan malamnya
"Ayo makan sini mbak...ajak ibunya sambil menarik kursi buat viona
"Aku,aku gak laper mbu...kata viona sambil merengek manja dan masih belum ambil posisi duduknya
"Makan lah mbak walaupun sedikit,jangan diet nanti sakit"ayahnya viona mengingatkan putrinya
"Terlalu kerempeng juga jelek buat wanita,yang seksi itu sedikit gemuk jadi kelihatan montok"ibunya menjelaskan
"Ayo sini duduk "imbuh ibunya lagi sedikit memaksa
"Hmm...iya deh"viona akhirnya mengikuti ajakan ibunya sambil mendaratkan tubuhnya dikursi
"Kenapa sih wanita suka takut kalau makan malam?"padahal kalau takut gemuk bakar lagi aja lemaknya dengan berolah raga"Bagas adiknya viona menimpali
Bagas yang berbadan tinggi kekar tubuhnya kelihatan atletis banget senang berolah raga dari kecil tidak takut makan apapun
Karena dia pikir hidup itu perlu di nikmati dan solusi buat sehat itu adalah olah raga bukan pilih-pilih makanan
Makanya di rumah itu tersedia berbagai fasilitas alat olah raga berikut lapangan futsal
Pak priyo lah yang menyediakan semua itu sengaja buat anggota keluarga supaya mau berolah raga tanpa harus keluar rumah
"Yeey...siapa juga yang takut,orang gua cuma gak laper"viona sedikit ngeyel sambil mencibir adiknya itu,matanya seketika mendelik pada adiknya
"Sudah...sudah...ayo makan !!!"ujar ibunya viona menenangkan kedua anaknya itu sambil menyodorkan piring ke putrinya
Perlahan Viona mengambil piring yang di sodorkan sama ibunya seraya berkata
"Makasih bu" lalu ia pun makan bersama walaupun sedikit terpaksa dan dia lebih banyak ngambil sayur sama lauknya saja dibanding nasi
"Makan yang banyak biar sehat mbak..."kata ayahnya viona sambil menyendok nasi merah yang special disajikan bi ijah khusus buat tuannya itu
Pak priyo memang sudah belasan tahun konsumsi nasi merah organik buat menjaga kesehatan tubuhnya
"Aku malam ini cukup makan salad aja yah sama steak ayam "pinta viona
Sambil mengisi piringnya dengan salad sayur dan disiram dengan saus kewpie salad dressing wijen sangrai dan sepotong steak ayam, dilengkapi dengan minuman infused watter dari beberapa macam buah-buahan segar yang sengaja disajikan khusus minuman favorit viona
"Sepertinya ada yang bete malam ini"tiba-tiba bagas menggoda viona sambil pura-pura sibuk dengan sendok dan garfunya
"Apaan sih bagas,kepo aja "celetuk viona sambil mendelik ke adiknya itu
"Kenapa mbak?"Ayahnya viona menimpali
"Tau tuh bagas seneng banget lihat orang bete"tukas viona sedikit kesal
"Itu lho yah jaringan mati"kata bagas sambil nyengir
"Oooh begitu,emang wanita kalau gak ada kabar dari kekasihnya suka khawatir ?"tanya ayahnya viona sambil pandangan tertuju ke arah viona
"Tanya aja ibu"jawab viona lagi sedikit ketus
"Sudah...sudah...makannya fokus dulu,mungkin dia juga sama disana khawatir sama mbak,Bapak juga nih,kaya gak pernah muda aja ' ibunya viona menenangkan suasana dan membela viona
Hening sejenak
Hanya suara sendok dan garfu yang saling beradu diatas piring mereka masing-masing, seketika dari rumah sebelah terdengar bunyi sorakan seseorang
"Horeee...yess lampunya nyala"sontak semuanya kaget dan saling bertatapan
Betul sekali ternyata listrik sudah menyala lagi
Secepat kilat viona beranjak dari tempat duduknya dan menaiki anak tangga lari ke kamarnya
Didapatinya benda pipih miliknya itu berdering beberapa kali pertanda beberapa pesan masuk hampir bersamaan
Hati viona merasa lega setelah membaca pesan satu persatu terutama dari calon suaminya reynaldi
Tapi sebaliknya dia merasa kecewa dan penasaran kenapa pesan yang dikirim ke reynaldi masih centang satu
Saking kesalnya viona membanting pelan handphonnya itu ke atas bantal dan diapun berjalan mondar mandir sambil melipatkan tangannya diatas dada
Sesekali dari balik tirai jendela kamarnya dia mengintip suasana malam
Nun jauh disana terlihat bayang-bayang reynaldi sedang menari-nari melambaikan tangannya,namun itu hanya bayangan ilusi
Seketika langkahnya terhenti ketika ada yang mengetuk pintu kamarnya tiga kali
"Siapa?" tanya viona sedikit lantang
"Ini ibu mbak...kamu gak apa-apa kan ?"tanya ibunya viona dari balik pintu
Secepatnya viona membuka daun pintu kamarnya untuk menghampiri ibunya
"Ada apa bu?"viona balik bertanya"aku gak apa-apa koq bu"lirih viona sambil memandang ibunya dengan tatapan sedih
"Kenapa kamu nak,,?sambil memegang bahu viona
Ibunya semakin cemas dengan keadaan putrinya itu,bagaimana tidak putri kesayanganya itu tak seperti biasanya memasang wajah sedih