Chereads / Antara Karier & Amerika / Chapter 15 - Bab 15

Chapter 15 - Bab 15

Hari-harinya selalu tampil ceria,siulan dari bibirnya yang selalu terngiang-ngiang merdu terdengar menyanyikan sya'ir ke barat-baratan ,

Apalagi kalau sudah duet sama adiknya bikin suasana rumah makin berwarna

Terkadang mereka sambil masak berdua dengan adiknya tanpa ketinggalan bernyanyi-nyanyi penuh keceriaan

Tapi kali ini viona kelihatan tegang penuh kecemasan,membuat sang ibu merasa waswas dan cemas

"Aku gak apa-apa bu,hanya saja sedikit aneh kenapa handphone reynaldi tidak aktif,padahal jaringan sudah kembali pulih "viona menatap sayu ibunya

"Yaa ampun ,jadi itu masalahnya yang bikin anak ibu cemas,udah jangan banyak pikiran,mungkin dia ketiduran "ibunya viona berusaha menenangkan putrinya

"Yasudah...sekarang mbak istirahat dulu,tunggu sampai besok,percaya sama ibu "imbuhnya lagi sambil membelai rambut putrinya dengan penuh kelembutan

Viona merenung sejenak ,dalam hatinya membetulkan kata-kata ibunya tadi lalu dia tersipu malu terhadap ibunya

"Baiklah bu"lirih viona,seulas senyuman tersungging dibibirnya,ia merasa lega dengan penjelasan dari ibunya,

Begitupun dengan ibunya sangat mengerti dengan perasaan putrinya itu, lalu beliau pergi meninggalkan viona setelah beberapa menit berada dikamarnya

Viona beranjak ke tempat tidur menepis semua bayangan kotor yang ada dalam pikirannya dengan berharap secepatnya mendapat kabar baik dari calon suaminya

Malam kian larut setelah lelah beberapa kali memainkan ponselnya akhirnya dengan memeluk sebuah guling viona pun berhasil memejamkan kedua matanya hingga terlelap dalam tidurnya.

Suasana malam semakin sepi hanya suara tokek yang sesekali memecah kesunyian digelapnya malam

"Tokek,Tokek,Tokek..

Secara bertepatan dentingan berbunyi tiga kali dari jam dinding yang berdiri disudut ruangan,tentu saja suara dentingan tersebut sangat nyaring bunyinya sehingga sampai ke telinga para penghuni rumah mewah tersebut yang sedang menikmati lelapnya tidur

Kendati tidur sudah larut malam ibunya viona memaksakan diri beranjak dari tempat tidurnya untuk melaksanakan rutinitas disepertiga malam yang sudah lama ia dirikan solat malam dan berdo'a kepada sang maha kuasa

Menurut beliau walaupun hidup didunia serba berkecukupan namun semua itu tidak akan menjamin kita bahagia selamanya

Kehidupan yang kekal abadi selamanya yang akan membawa kebahagiaan yang hakiki apabila ia mampu menjalani semua perintah sang maha pencipta didunia fana ini menurut ibu dubes tersebut

Pribadinya sungguh sangat bijaksana,meskipun beliau tergolong kalangan sultan namun beliau tidak pernah memandang status sosial seseorang atau masalah financial

Terlebih lagi sama reynaldi tanpa harus dibanding-bandingkan semua orang juga pasti akan tahu bahwa kondisi ekonomi rey tidak akan sebanding dengan kekayaannya

Bahkan hanya segelintir dari yang ia miliki meskipun saat ini jabatan reynaldi sebagai manager disebuah perusahaan

Tetap saja penghasilannya tidak akan mampu menyaingi hartanya justru beliau tidak pernah mempermasalahkan hal itu

Bagi beliau yang penting putrinya bisa hidup bahagia dengan seseorang yang tulus menyayangi dan mencintai putrinya

Waktu terus merangkak,ibunya viona masih setia dengan tasbih diatas sejadah,bibirnya berkomat-kamit tak henti-hentinya entah apa yang dipanjatkan

Dinginnya malam tak ia hiraukan,sepinya malam tak jadi penghalang untuknya bersujud kepada sang maha agung justru di kesepian malam membuat ia semakin semangat dan khusu tanpa ada yang mengganggu

Baginya suatu anugrah bisa bangun di sepertiga malam hingga subuh menjelang

Tidak mau waktunya terbuang dengan sia-sia selalu dimanfaatkan dengan mendekatkan diri kepada tuhannya

Seusai subuh ibu yang satu ini selalu menyempatkan diri dengan berolah raga walaupun hanya sebentar saja

Minimal jalan -jalan dihalaman rumah atau jalan ke pasar naik sepeda

Yang kebetulan antara pasar dan rumah beliau jaraknya tidak begitu jauh

Pikirnya "ah sambil belanja agar tubuh selalu bugar dan sehat"

Ibu yang satu ini disaat lagi cuti dengan tugas negara justru digunakan waktunya dengan mencari kesibukan lain

Tidak mau hari-harinya hanya diisi dengan ongkang kaki meskipun di rumahnya ada asisten rumah tangga

Kerapkali ibu dubes ini turun tangan sendiri kesempatan sekali bisa pergi ke pasar seperti belanja ikan dan sejenisnya

Tidak harus ke swalayan seperti superindo dan mall-mall lainnya

Justru menurutnya belanja dipasar induk mengasyikan disamping barang-barangnya masih segar banyak pedagang yang masih setia dengan propesinya sejak beliau masih muda belia dulu

Dengan begini ibu dubes ini sambil mengenang masa-masa lalu sewaktu ia hidup serba paspasan,hanya pedagang pasarlah yang menjadi andalannya,terlebih lagi sudah pada saling kenal,

Ketika ia pergi ke pasar saling sapa menyapa pun terlihat akrab diantara mereka

Sungguh sikapnya itu tidak memperlihatkan beliau sebagai pejabat tinggi itulah yang membuat para pedagang dipasar menjadi semakin segan terhadap beliau

"Hallooo,,,selamat pagi,,,"kata-kata itulah yang selalu dilontarkan ibu dubes ini ketika berpapasan dengan seseorang dijalan termasuk ketemu orang dipasar

Menyapa dengan senyuman yang ramah selalu terpancar dari wajahnya

Namun pagi itu langit masih tampak gelap cuaca sedikit mendung nyonya yohana membuka jendela kamarnya

Udara pagi terasa dingin seakan AC masih menyala beliau berusaha menepis dinginnya pagi dengan melakukan senam yoga perlahan-lahan didalam kamarnya

Setelah pak priyo beranjak ke lantai atas menuju balkon belakang istrinya pun mengikuti dari belakang,

Mereka masing-masing menggelar karpet posisi berdampingan buat melakukan senam yoga tersebut sambil asyik membicarakan putrinya

Seketika percakapan mereka terdiam disaat bi ijah datang menghampirinya membawa baki yang berisi dua gelas yang sama tapi isinya berbeda

"Selamat pagi,,tuan,,nyonya,,,"ijah menyapa pada majikannya seraya meletakan nampan dimeja kaca yang berbentuk bundar

"Pagi jah "balas nyonya dan tuannya nyaris bersamaan

"ini ijah bawain minum hangatnya,buat tuan kopi nescafe creamer tambah satu gula tropicana slim diabets

"buat nyonya teh sosro tambah satu sendok madu asli,ijah simpan disini yah...sambung ijah menjelaskan secara detail

"Ok...jah ,makasih"ujar nyonya yohana lagi

"Ma'af tuan,nyonya,Sarapannya mau ijah bawa kesini atau di meja makan aja?"tanya ijah sambil sedikit membungkukan badannya

"Di bawah aja di meja makan bareng-bareng sama mas dan mbak"!kata nyonya yohana sedikit ngosngosan

Kaki dilipatkan dilantai duduk sila layaknya bersemedi sambil terus menggerak-gerakan tangan secara bergantian dan meliuk-liukan pinggangnya ke kiri dan ke kanan

"Baiklah nyonya...saya permisi dulu mau melanjutkan masak buat sarapan "ujar bi ijah sambil membungkuk dan sedikit menganggukan kepala

Lalu ijah membalikan badannya hendak pergi ke dapur namun langkahnya urung seketika saat nyonya yohana menghentikannya

"Bentar jah,hari ini bikin sarapan apa yah?"tanya nyonya yohana

"Anu nyonya...bikin bihun goreng udang nyonya"jawab ijah pelan

"Ok,,tapi buat tuan seperti biasa yah,sekalian Rebus telornya dua butir,lima menit aja"perintah nyonya yohana

"Baik nyonya,ada lagi nyonya? "tanya ijah kepada majikannya