Reynaldi akhirnya tersenyum sendiri sambil melipatkan kedua tangannya didada mengenang masa lalu yang masih lugu
Sementara diluar cuaca semakin seram hujan pun turun dengan derasnya menyirami panasnya kota jakarta
Seketika cuaca dikota metropolitan itu menjadi adem dengan turunnya hujan deras,saat itu jarum jam sudah menunjukan angka 4 hujan masih belum berhenti
Reynaldi mulai berkemas kerna jam kantor sudah mau tutup,pun karyawan lainnya
Akan tetapi mereka masih menunggu hujan reda terutama yang memakai kendaraan roda dua
Sesaat rey teringat ibunya yang berada jauh dikampung halaman
"Mama sama siapa dirumah"gumam rey sambil mengambil ponselnya
Dengan perasaan cemas dia mengetik pesan yang akan dikirim ke ibunya melalui whatsaapp
Rey-- "Mah lagi apa?"
"hujan gak disana ?"
Pesannya ceklis satu,rey penasaran dikirim ulang lagi pesan tadi tapi tetep masih ceklis satu
Akhirnya dia duduk dikursi dan melipatkan kedua tangannya dimeja lalu disimpannya kepala diatas lipatan tangannya dimeja
"Aargh suntuk juga"keluhnya
Lalu diangkatnya kepalanya dan disandarkan dibelakang kursinya itu lalu menengadah ke atas
" Ya tuhan,lindungi ibuku "bathinnya, rey mencoba mengetik pesan lagi lalu dikirimkannya ke viona
Rey- "Vi...lagi apa?"
Ternyata pesan yang dikirim ke viona pun tidak terkirim karena jaringan wifi dikantor lagi mati
Dia coba ganti dengan data celuler di ponselnya trnyata sama semua pada mati
"Aaarrgh "reynaldi kesal
Kemudian akhirnya dia memutuskan secepatnya turun ke lobby dengan harapan ada jaringan bagus pikirnya
Maka bergegas dia memakai jaket dan meraih tas gendong lalu ia pergi meninggalkan kantornya itu melalui tangga manual karena lagi hujan gini takut mati lampu kalau turun melalui lift
Secepat kilat ia berlari menuruni anak tangga tersebut hingga ke lobby kantor
ternyata disana sudah berkerumun sebagian teman karyawannya
Sedangkan sebagian lagi sudah pada pulang menggunakan kendaraan roda empat
Ada juga yang nekat menerobos derasnya hujan dengan berlindung menggunakan jas hujan
Reynaldi dan beberapa karyawan lainnya termasuk satpam,OB lebih bersabar menunggu hujan reda
Diiantara kerumunan itu mereka ramai membicarakan tentang derasnya hujan dan matinya signal itu topik utama
Ada juga yang senang bercanda bersenda gurau sesama temannya
Gelak tawapun tercipta pula diantara mereka
Tiba-tiba ruangan mendadak gelap seseorang ada yang berteriak dibelakang
"Lengkap sudah semuanya mati"
Seorang wanita baru keluar dari toilet dia sambil berlari ketakutan dia menghampiri kerumunan di lobby sontak semuanya menoleh ke arah suara itu secara bersamaan
"Kenapa mbak?"seseorang bertanya pada wanita tadi seraya mengernyitkan dahi
"Aku ngeri banget tadi lagi ditoilet mas ,gelap mencekam"desisnya sambil meringis
"Nyebut mbak,ada kami disini koq"imbuhnya sambil menenangkan wanita tersebut
"Makasih mas"wanita itu merasa lega
Seorang satpam paruh baya kira-kira berusia 40 tahun ke atas sedang mengutak atik ponselnya mungkin saking lelahnya menunggu hujan reda dia memutar musik lawas diponselnya
Liriknya cocok banget dengan suasana sore itu,membuat para kerumunan tertegun mendengar alunan suara merdunya seorang artis penomenal tommy j pisa
" Rintik-rintik hujan dibulan januari"
"awal dari sebuah memory"
"Baju dan rambutmu basah saat itu"
"Mengundang rasa iba hatiku"
"Dengan rendah hati,ku menawarkan diri"
"Mengantarkan sampai ke rumahmu"
"Dengan malu-malu kau sambut maksudku dan senyum tanda trimakasihmu"
Reff
"Januari bulan januari "
"kau ciptakan satu kenangan
Abadi"
"Januari bulan januari,dia kini
miliku abadi"
"Dia punya cinta yang sejati"
"Astaga"reynaldi terharu mendengar lagu itu
Sebuah lagu dari penyanyi Tommy j pisa mengingatkan reynaldi ke viona,persis banget bulan ini sekarang bulan januari
Dimana ia seperti baru jadian sama viona ya kan dia baru kemarin malam ditembak sama ayahnya viona
"Aku kangen kamu vi aku jatuh cinta sama kamu sedang apa kamu sekarang?"bathin reynaldi
"Ternyata cinta kamu sejati vi,kita gak pernah pacaran tapi kenapa kamu mau nikah sama aku,dan aku makin kangen dan makin sayang sama kamu" perasaan reynaldi berkecamuk dalam bathinnya
Ingin rasanya hujan ini segera mereda dan dia pulang buru-buru sambil tiduran menelpon viona yaitu calon istrinya tercinta
Dilihatnya ponsel pesan-pesan masih belum terkirim juga lalu ia masukin lagi ke saku celananya sambil menghela nafas panjang
Setelah satu jam lamanya menunggu di lobby akhirnya hujanpun pelan-pelan mulai mereda reynaldi siap-siap mengenakan jas hujan
Sontak semuanya menerobos hujan tersebut mengingat hari semakin sore
Jarum jam menunjuk ke angka 5 ,secepatnya rey pun berjalan setelah memakai jas hujan tadi ke arah tempat parkir motor
Dia bergegas menyalakan motornya dan membunyikan klakson tanda pamit pada satpam yang masih bertugas
Begitu juga dengan yang lain sama halnya dengan reynaldi mereka berhamburan satu persatu meninggalkan lokasi tersebut
Tampaklah dua orang satpam dan petugas parkir yang masih tertinggal karena mereka masih bertugas
Jalan raya kota metropolitan
tampak sedikit lengang,hanya beberapa kendaraan saja yang terlihat melewati jalan itu
Disamping kiri kanan jalan trotoar tampak bersih tidak terlihat satu orangpun pejalan kaki atau pedagang kaki lima yang sedang berjualan disekitar itu karena hujan yang cukup deras mengguyur sehingga mengalahkan orang-orang yang mau beraktifitas
Reynaldi melaju cukup kencang tanpa ada hambatan macet kecuali saat ketemu lampu merah
Hanya memerlukan waktu setengah jam saja sampailah reynadi dirumahnya,lalu ia bergegas melaksanakan solat ashar yang tadi belum sempat mampir ke mushola dikarenakan hujan yang begitu deras
Selesai solat ashar rey berniat untuk telpon viona sambil rebahan dikasur busa nya tempat ia tidur setiap malam
Namun apa daya listrik masih belum nyala dan sinyalpun belum ada
Akhirnya ia cuma tiduran sambil buka foto-foto di Galerinya,ia tersenyum-senyum sendiri ketika melihat foto dia dan keluarganya masih kecil
Ada yang sedang digendong ibunya,ada yang pake seragam TK,ada yang pake seragam SD dan lain-lain
Rey yang dulu sama sekarang sangatlah berbeda,dulu ia masih imut,lucu,kurus seperti kekurangan gizi
Ada juga yang difoto bersama mainannya
Foto-foto tersebut nampak masih terlihat jelas karena walaupun foto jaman dulu banget tapi menggunakan kamera digital
Ia ambil dari album foto dirumah ibunya waktu ia pulang kampung lalu difotoin lagi foto-foto tersebut pake kamera ponselnya disimpan rapi di galerinya
Lama kelamaan reynaldi tertidur dengan menggenggam handphone ditangan kanannya sambil posisi miring ke kanan
Sore itu hujan mulai reda,cuaca kembali cerah,tapi jaringan internet masih juga mati
Tersentak dari tidurnya reynaldi kaget jarum jam menunjuk ke angka enam tandanya sebentar lagi waktu magrib akan tiba
Kabar dari viona dan ibunya masih belum ia terima
Kedua wanita yang selalu ia khawatirkan apalah daya buat reynaldi tidak ada saldo pulsa buat menelpon viona yang ada hanyalah qwota internet saja