Mendnegar suara Fany yang berteriak sampai membuat Elen dan Cika terkejut. Cika dan Elen mneoleh kepada Fany, mereka beratanya ada apa. Kemudian tanpa berkata apa-apa Fany menunjukkan layar ponselnya. Terlihat foto Aldo sedang bersama dengan seorang eprempuan seperti sedang mengadakan makan malam bersaam di sebuah restaurant.
Saat itu, Fany tengah menscrolling beranda akun instagramnya, tanpa sengaja ia melihat postingan akun instagram Aldo, yang belum sempat ia unfollow. Melihat postingan itu, tidak hanya Fany yang geram tetapi Elen dan Cika juga ikut geram.
"Beneran gak punya otak, itu laki-laki!" ucap Elen.
Fany kesal, marah dan tidak terima. Seperti seseorang yang belum siap melihat orang yang sudah menghianatinya bahagia begitu saja. Fany merengek seraya memeluk Cika yang ada di dekatnya. Saat itu Elen mulai mengambil ponsel Fany dari tangannya, ia melihat dengan jelas postingan itu. Ditambah sebuah caption yang bertulisankan bahwa penyesalan hanay datang kepada mereka yang menyia-nyiakan yang tulu demi seseorang yang modus, tidak seperti aku kepadamu.
"Cuihhh!" keluh Elen seraya melempar ponsel Fany ke tempat tidur.
Elen mengatakan bahwa caption yang ditambahkan oleh Aldo pada postingan itu adalah sebuah caption munafik. Yang sebenarnya adalah Aldo yang menyia-nyiakan Fany hanya demi selingkuhannya, dan saat ini dengan bebasnya ia mengunggah sebuah postingan bersama dengan selingkuhannya.
Dengan penuh emosi Elen memberitahu bahwa kebahagiaan yang dirasakan oleh Aldo hanyalah kebahagiaan sementara. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa tanpa Fany. Jadi, Fany juga harus menunjukkan bahwa dirinya juga bisa tanpa Aldo, walaupun sebenarnay belum seratus persen Fany bisa melepaskan Aldo begitu saja.
"Gue gak habis pikir sama tuh cowok, apa dia gak sdar diri? Atau emang udah kehabisan kadar warasnya?" ucap Cika.
"Sumpah gue benci banget sama dia!" sahut Fany.
Bagaimana tidak merasa kesal? Semua yang dilakuakn oleh Aldo adalah sebuah kesalahan, selain menyia-nyiakan ketulusan hati Fany. Aldo juga masih bisa-bisanya memutar balikkan fakta seakan-akan ia adalah laki-laki yang paling setia dan orang lain yang disalahkan. Dari sekian banyaknya laki-laki yang Fany temui hanya Aldo yang mampu meluluhkan hatinya dengan sangat. Sekaligus hanya Aldo yang mampu memberikan Fany luka yang tidak terobati.
Fany mengambil ponselnya dan bersegera untuk mengunfollow Aldo, tetapi Elen mencegahnya. Elen memberitahu bahwa dengan Fany unfollow akun social media milik Aldo itu artinya secara tidak langsung Fany sudah kalah. Sebab itulah tujuan Aldo untuk membuat Fany menyesal dan membuat Fany semakin terbakar api cemburu.
"Jangan! Bukan gitu caranya," ucap Elen.
Dari ketiga sahabt ini memang hanya Elen yang punya strategi terbaik untuk balas dendam dan membuat mantan pacar seseorang menyesal setelah berpisah. Terbukti dari mantan pacar Elen yang sudah berhasil ia permalukan di depan umum sampai tidak berani lagi muncul di hadapan Elen.
"Terus gimana dong? Sakit hati nih!" ucap Fany.
Elen memberitahu cara ampuh membuat Aldo menyesal. Pertama jangan pernah berpikir untuk menghentikan pertemanan di social media dengan Aldo, setiap ada postingan Aldo like dan lihat saja, mungkin untuk beberapa waktu di awal, Aldo akan berpikir bahwa Fany sedang berusaha memantau dirinya. Tetapi, lama-kelaman hal itu hanay akan menjadi hal biasa. Sehingga di saat Aldo sudah lelah membuat Fany panas, Fany sudah biasa saja dengan semua itu.
Kemudian Cika maish mempertanyakan bagaimana dengan balas dendam atas postingan Aldo, itu pasti membuat Fany sangat sakit. Dari situ Elen memberitahu, jika Aldo hanya berani melakukan hal itu di social medianya. Maka, Fany harus bisa melakukan hal itu di dunia nyata, tepat di hadapan Aldo.
"Apa gue harus cara pacar sewaan?" tanya Fany.
"No!" jawab Elen.
Elen memberitahu pergunakan saja laki-laki yang sedang dekat dengan Fany. Lagi pula hal ini sangat mudah untuk dilakukan sebab Aldo dan Fany masih sekampus beda halnya dengan Elen dan mantan pacaranya yang beda kampus. Elen mmeberitahu agar Fany sesekali menerima tawaran laki-laki yang berniat baik untuk mengantarkan dirinya ataupun menjemput dirinya saat ada rapat kerja di UKMnya. Kebetulan Fany dan Aldo satu UKM di kampus.
UKM ini Unit Kegiatan Mahasiswa ya readers.
Saat itu timbul pertanyaan, apakah dengan cara seperti itu tidak akan di cap sebagai perempuan murahan? Kemudian Elen memberi alasan menurut dirinya. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab. Mereka boleh bersikap baik dengan orang yang baik kepada mereka. Ketika mereka menerima tawaran itu, berarti kita mereka harus tahu lebih dulu apa yang sudah kita lakukan untuk laki-laki itu sampai akhirnya kita boleh menerima kebaikan dari mereka.
"Relationship is toxic and relationship is business," ucap Elen.
Sejak saat itu hubungan yang dilakukan oleh Fany, Elen dan Cika dengan laki-laki lain hanya sebatas bisnis. Sebab mereka menganut sistem hubungan antara satu orang dengan orang lain hanyalah tentang apa yang kamu butuhkan, dan mereka bisa melakukannya, maka akan mereka lakukan selama hal itu bukan hal yang akan menodai moral mereka.
Selain dari itu, mereka juga percaya bahwa hubungan itu tidak ada yang tulus. Semua laki-laki sama hanya cara menyakitinya saja yang berbeda. Sudah cukup rasa skait yang mereka rasakan dari semua orang yang saat ini hanya sekedar datang, memberi luka dan meninggalkan kenangan. Selanjutnya cukup jatuh hati kepada orang yang memang benar-benar tulus kepada mereka.
"Jangan lagi jatuh cinta kepada orang yang salah," ucap Cika.
Itu adalah janji mereka.
Mulai keesokan paginya, mereka mulai beraksi. Terlihat sangat takut untuk didekati tetapi siapapun akan merasa nyaman dengan mereka. Mereka mencoba untuk melakukan suatu hubungan bagaimana sebatas teman tidak lebih. Sekedar butuh dan saling membantu. Jika ada seseorang yang nyaman, apakah mereka tidak akan tanggung jawab?
Ini adalah perjanjian mereka dari awal. Mereka friendly kepada siapapun selagi hubungan itu saling menguntungkan. Tetapi mereka harus mengatakannya sejak awal bahwa mereka hanya sekedar teman yangs aling membutuhkan, jadi tidak melibatkan perasaan sama sekali.
"Lo mati rasa?" tanya seseorang laki-laki kepada Elen.
Saat itu Elen sedang mengerjakan tugas mandirinya dan membutuhkan bantuan dari slaah satu seniornya. Kebetulan mereka sudah saling kenal sejak awal masuk kampus, saat itu Elen sebagai mahasiswa baru sedangkan seniornya ini sebagai LO di kelompoknya. Terlihat sangat dekat bahkan mereka memang sering menghabiskan waktu bersama.
"Maybe," jawab Elen dengan singkat.
"Hahaha, mati rasa, ada yang good looking nanti disikat juga," ejeknya.
Sesuai dengan apa yang sudah Elen sarankan. Hari ini adalah rapat kerja UKM di salah satu ruangan khusus UKM yang mereka ikuti. Fany datang bersama dengan ketua umum UKM tersebut, kebetulan ketua umum UKMnya adalah teman kelasnya yang terbilang sedang mendekati Fany belakangan ini.
"Oh gitu cara mainnya?" gerutu hati Aldo saat melihat Fany.