Pria itu langsung saja menghampiri mobilnya dan masuk ke dalam lalu bersama dua anggota polisi lain mreka mengejar pia yang menggunakan mobil berwarna putih tadi dan kini mereka tertinggal jauh meski Daniel masaih bisa memantau keberadaan mobil tersebut.
Dari arah yang berlawanan polisi yang sedang berpatroli pun ikut memblokir jalan sehingga mereka bisa menangkap seorang pelaku pembunuhan yang telah meresahkan warga beberapa hari ini, sudah ada empat korban termasuk gadis yang baru saja ditemukan di dalam villa tadi.
Gladis yang baru bisa keluar dari villa tadi bersama Reno ikut menyusul di mana sang atasan mereka berada, "Bagaimna bisa pak Daniel tidak mencurigai pelaku padahl beliau adaah orang yang jeli," sambung Reno seraya melirik Gladis namun tetap fokus dengan kemudinya.
"Entahlah, aku juga bingung karena pak Daniel blum pernah kehilangan tersangka tepat di depan matanya atau mungkin memang pelaku begitu cerdik jadi sulit ditebak," balas Gladis melirik Reno.
"Bisa jadi apa yang kau katakan itu benar," sambungnya sambil mengangguk.
Mobil mereka tertinggal jauh dari rombongan detektif Daniel tadi, pria itu langsung saja menginjak gas pedalnya dan meminta gadis di sampingnya untuk berpegangan agar tidak terjatuh. Kali ini Renoterpaksa melakukan hal itu agar bisa menemukan tersangka dan takut bila Daniel membutuhkan mereka sedangkan mereka berdua belum ada di tempat.
Setelah memotong beberapa mobil dan menyetir di atas kecepatan rata-rata akhirnya mereka sampai di belakang mobil anak buah Daniel yang lain dan tidak salah mobil Daniel ada di depannya.
"Itu sepertinya mobil pak Daniel, ayo lebih ngebut lagi," pinta Gladis karena dia yakin Reno bisa mengejar mobil pelaku tersebut.
"It' s ok, jika itu maumu maka aku akan mengejarnya," jawab Reno seraya bersemangat karena pria itu memang suka sekali ugal-ugalan dalam berkendara meski kini dia adalah seorang anggota kepolisian.
Benar saja tidak butuh waktu yang lama akhirnya pria itu langsung melewati satu-persatu mobil anak buah atasannya dan kini monil Daniel pun terlewati dengan mudah.
Gladis sengaja membuka kaca mobilnya dan membungkukkan kepalanya menoleh ke arah mobil Daniel, seolah mereka memberi isyarat. Gadis itu sangat igin sekali menangkap pelaku karena ia merasa ada sedikit kejanggalan dalam kasus pembunuhan yang sedang mereka selidiki ini, "Semoga saja apa yang telah aku khawatirkan hanya sekadar ilusiku saja," gumamnya ters meeremas celananya.
Reno tiba di samping kanan mobil pelaku dan Gladis langsung mengatakan agar pelaku menghentikan laju mobilnya sebelum dia menarik pelatuk senjata yang sedang ada di dalam genggamannya itu.
"Mohon pada mobil berwarna putih dengan plat nomor 3456 segera berhenti sekarang!"
Namun, tetap saja pengemudi mobil putih itu tidak merespon perkataan Gladis sehingga membuat Reno langsung menyenggol bagian samping kanannya hingga mobil tersebut sedikit oleng, Anehnya mobil tersebut terlihat santai saja hingga membuat Reno nampak geram dan langsung saja menambah kecepatannya dan kini berusaha menghadang mobil tersebut, tetapi tidak disangka semakin rombongan Reno mengejarnya malah mobil tersebut ikut ngebut dan kini Reno agak tertinggal jauh,
"Sial! Ternyata pelaku memang bukanlah pria biasa, dari cara dia menyetir mobil saja dia begitu pintar," ulas Gladis menghela nafas beratnya.
"Apa yang kau katakan benar, Dis."
Reno menambah kecepatannya lagi hingga tinggal jarak beberapa jengkal saja Reno bisa mendahului mobi tersebut, tetapi entah ada angin dari mana sebuah mobil langsung saja menabrak mobil mereka hingga membuat Reno harus membanting setir jika tidak mereka bisa saja menabrak mobil di depan mereka.
Tidak ingin sampai melukai orang lain, Reno memilih mereka saja yang terluka, tetapi beruntungnya Reno cepat mundur ke belakang dan menghindari mobil tersebut agar tabrakan tidak terlalu parah, "Apa kalian baik-baik saja?" tanya Daniel langsung mengetuk pintu kaca mobil mereka.
"Kami baik-baik saja kok!" jawab Gladis dan Reno bersamaan karena mereka memang tidak terluka.
"Maaf karena kami bapak jadi berhenti mengejar teersangka," ucap Reno dengan wajah bersalah.
"Tak perlu khawatir karena Boy sedang mengejar mereka dari arah yang berlawanan," jawabnya tersenyum.
"Baguslah kalau begitu!"
Daniel langsung mengajak mereka kembali melanjutkana pengejaran mobil tersangka tadi, lalu Reno pun mulai menyalakan mobilnya lagi dan melanjutkan pengejaran yang sempat terhenti. Gladis langsung menunjukkan ke mana arah mobil pak Daniel berada, pria itu menghela nafasnya terlebih dahulu baru menambah kecepatan dan menyusul mobil sang atasan.
Tiba di sebuah persimpangan jalan, Reno terpaksa menginjak rem secara mendadak karena dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil yang tiba-tiba belok secara mendadak hingga hampir menabrak mereka.
Sungguh naas mereka berdua hari ini, kini mereka tertinggal jauh ddari mobil pak Daniel. Namun, Reno terus saja melaju kencang dan melewati beberpamobil di depannya, Gladis yang menghitung hampir 11 mobil yang telah mereka lewati belum juga menemukan mobil pak Daniel
Merasa bingung akhirnya Gladis langsung saja menelepon pak Daniel dan menanyakan keberadaannya. Sesuai dugaan gladis ternyata mereka salah jalan karena hampir tertabrak mobil tadi, "Kita putar balik saja, Ren," ucap Gladis meliriknya.
"Pantas saja kita tidak menemukan pak Daniel," ketusnya geram.
Pria itu menggertakkan giginya karena kesal telah salah jalan, Reno mengingat sesuatu hal bahwa jalan yang dilewatinya itu bisa menembus ke jalan yang dikatakan pak Daniel, "Bagaimana kalau kita lewat jalan pintas saja?" tanya Reno menoleh ke arah Gladis.
"Apa kau yakin ini adalah jalan pintas tercepat dan bisa menembus jalan di mana pak Daniel berada?"ucap Gladis malah balik betanya dan ingin memastikan, apakah Reno yakin.
"Aku yakin."
Tanpa menunggu persetujuan Gladis lagi pria tampan itu langsung saja melewati jalan aspal tersebut yang penuh dengan kanan dan kiri hutan, sejujurnya Gladis sedikit meragukan Reno namun mengingat bahwa pria itu sudah lebih lama bekerja darinya lima tahun maka gadis itu ikut andil saja.
Hal yang paling utama saat ini adalah tersangka bisa ditemukan dengan cepat, setelah melewati banyak hutan akhirnya sampai di persimpangan jalan Reno menghentikan laju mobilnya karena nampak bingung dengan jalan tersebut.
"Kenapa berheenti?" tanya Gladis mengerutkan dahinya.
"Aku lupa belok kanan atau kiri ya?" jawabnya sambil terus menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Gladi hanya bisa menarik nafas panjang, "Bagaimna kau bisa lupa, Ren?" tanyanya heran.
"Aku juga manusia, Dis! Hal yang lumrah bukan aku bisa lupa," balasnya tersenyum cengar-cengir.
Gladis mencoba menelepon temannya di bagian IT untuk mengetahui di mana keberadaan pkak Daniel berada. Baru saja habis menelepon tba-tiba saja dari belakang mobil mereka terdengar suara klakson mobil yang nyaring di gendang telinga sehingga membuat dua orang itu saling beradu pandang karena mobil itu behenti tepat di depan mereka, seolah menghadap jalan mereka.
"Mobil siapa itu?" ucap Gladis nampak bingung karena mobil itu mendadak saja ada di depan mereka.