Terakhir sebelum bertolak ke Jakarta, Maya sempat meluapkan kembali rasa kesalnya ke Bagas, tapi memang tak ada yang bisa menang berdebat dengannya, malah kita yang terlihat konyol berhadapan dengannya, Bagas malah memberi saran yang bagi Maya itu tak mungkin. Ungkapan rasa kesal Maya seolah tak berguna.
"Tugasku sudah selesai Maya, sekarang urusanmu bukan denganku, tapi dengan Kendra." Jawabnya enteng.
Senyumnya selalu saja terkembang, seolah menyiratkan tak pernah ada sesal dalam setiap kelakuannya, dia seperti tak menyesal, telah membuat Kendra sakit hati kepada Maya, tak menyesal membuat diri Maya berdiri dibibir jurang kebimbangan.
"Kau yang memulai, tentu saja ini tanggung jawab mu! Jadi kau yang harus mengatakannya ke Kendra!" Semprot Maya kesal, tentu saja Maya tak berani kalau harus berterus terang ke Kendra tentang semua permainan ini, Kendra akan marah besar kepadanya.