Kini dia harus pulang ontime, tak ada jadwal lembur, meski kerjaan belum selesai sekalipun dia akan bawa kerjaan itu pulang, agar bisa segera menjemput dan menatap wajah pujaan hatinya, Maya!
"Gua?" Maya menoleh kedalam, entah kenapa Maya seolah risih ketika mendengar ungkapan 'gua- elu' antara Kendra dan Bagas, padahal dia lama tinggal di Jakarta, dan harusnya sudah terbiasa dengan kata itu.
"A-aku ... aku," ralat Kendra, sial! Untuk yang satu dia tak bisa membantah, Bagas hanya ngakak, melihat Kendra menjadi anak baik sekarang.
"Tuh bener prediksi gua, lu bakalan sembuh kalau ama Maya!" sindir Bagas. tawanya masih pecah, membuat Kendra hanya bisa merutuk dalam hati 'tunggu pembalasan gua' batinnya
"Eh Gas kita bentaran mau nonton, ajakin Vita gih, kita nonton bareng?" Ajak Maya. Terlihat hanya ajakan biasa, tapi itu juga mengandung arti, seperti ucapan terima kasih atas jasanya.