Reva tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Bagaimana mungkin kebaikan sekecil itu digantikan dengan sebuah mobil?
Reva menarik napasnya panjang, berusaha berpikir jernih dan menelaah kembali omongan yang baru saja didengar. Barangkali kedua telinganya yang salah dengar.
"Maaf, Om. Maksud Om tadi mobil? Mobil buat saya, begitu?" tanya Reva. Memastikan lagi tentang apa yang didengarnya.
"Iya, Kak. Mau buat siapa lagi?" timpal Naura menambahi.
"Sebagai tanda terimakasih saya dan istri saya karena kamu sudah menolong Naura."
"Tidak perlu, Om dan Tante. Itu semua terlalu berlebihan, saya juga senang kok Naura bisa menginap di rumah saya. Soalnya saya bisa punya teman
Meskipun tawaran dari Mursyid membuat Reva begitu senang, namun dia tidak bisa begitu saja menerima mobil yang akan dihadiahkan untuknya.
Sebenarnya dia juga membutuhkan mobil itu, apalagi mobil yang selama ini dia pakai juga mobil pinjaman dan kesempatan emas ini tidak mungkin datang dua kali.