Mungkin takdir cinta tak seindah Romeo dan juliet atau Rama dan Sinta.Pikiran itu yang memasuki hati Zilla oleh rasa cemburu kadang dihatinya melihat tingkah sahabatnya Aisyah yang juga berharap pada Fahri. Hubungan yang dia jalani dengan Fahri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Aisyah,entah kenapa Zilla merahasiakan semua ini, atau hatinya belum siap namun hari yang cerah ini adalah sebuah akhir untuk terus terang hatinya yang selama ini dia sembunyikan.
setelah melihat pukul 6 .Zilla menghampiri Aisyah didepan rumahnya entah kenapa wajah Aisyah beda dari biasanya. dengan senyum yang indah Aisyah memeluk sahabatnta itu."Zill,hari ini aku bahagia banget..tau tidak,kemaren abang Fahri kasih aku ini..taaaaraa" Aisya memperlihatkan gantungan kunci.Wajah Zilla seakan memerah antara kaget ,marah dan cemburu apalagi gantungan kunci itu berbentuk hati." Apakah bang Fahri sendiri ngasihnya Aisya" Tanya Zilla sambil berpikir kenapa harus Aisyah ,padahal harusnya dia apalagi denga janji yang di berikan Fahri padanya."bukan, bang Fahri yang ngasihnya secara langsung tapi si Paisal sahabatnya dia bilang itu titipan dari bang Fahri.oh iya Zill, minggu ini kita diajak kesawah , apakah kamu mau ikut.. aku yakin ikut..siapa tau bang Fahri nembak aku" Sambil berjalan menuju sekolahan Zilla tak hentinya menatap sahabatnya.Benar sekarang tebakannya selama ini Aisyah memang menyukai Fahri melihat sahabatnya itu niat Zilla ingin menceritakan tentang hubunganya dia urungkan. Jujur hatinya benar sedih apa iya ..Fahri juga menyukai Aisyah kalaupun iya,maka persahabatan ini jadi taruhannya."Zill, kok bengong bukannya di jawab malah diam kenapa lagi ada masala?" tanya Aisyah sambil mengoyangkan tubuh sahabatnya." nggak Aisyah kayaknya kamu beneran suka sama bang Fahri, apakah kamu yakin!" tatap Zilla." aku yakin 100 perseennnn bang Fahri itu jodoh ku" sambil tersenyum Aisyah menjawabnya." oh..sekarang kita udah sampe nih .. oh iya Aisyah aku buru-buru ke toilet soalnya kebelet" Zilla berlari menuju toilet .Aisyah menatap heran pada sahabatnya itu tak seperti biasanya Zilla berlari begitu.
sudut sekolah Zilla menangis ini baru pertama kalinya dia menangis di sekolahan entah hatinya yang begitu tersiksa tak seharusny hatinya membuat kekacauan.lalu dia menghapus semua butiran kristal itu..dan menata kembali riasanya dan masuk ke kelas seakan ceria wajahnya menutupi awan hati yang kelabu.