Chereads / The Choosen Luna / Chapter 14 - Serangan Para Rogue

Chapter 14 - Serangan Para Rogue

Ternyata Belleza tak memenuhi janjinya sendiri. Belum genap satu hari, ia sudah keluar kamar dan uring-uringan menuju dapur karena lapar.

"Jangan coba menertawakanku!" geramnya ketika Eve tak sengaja melintas di depannya.

Eve menunjuk diri sendiri. Memasang wajah heran, kemudian mengendikkan kedua bahu dan memilih berlalu dari penyihir aneh itu. Eve tak ada nafsu untuk menertawakannya karena ia sedang sangat bosan di rumah itu sedari tadi.

GRADAK GRUDUK.

GRADAK GRUDUK.

Mendadak suara gaduh saling bersahutan dari luar rumah Belleza. Seperti suara puluhan kaki berukuran raksasa yang sedang berlari di atas tanah.

Belleza terkesiap. 'Suara apa itu?' batinnya. Untung saja seluruh pintu dan dinding di rumah ini telah ia mantrai, otomatis mereka yang berniat membuat gaduh tak dapat menembus tembok rumah.

Tiba-tiba Eve berlari keluar dari dalam kamar. Menemui Belleza yang sedang mengintip melalui daun jendela.

"Belleza. Kau dengar suara itu?"

"Ssssttt!"

Eve menutup mulutnya dengan kedua tangan yang gemetar. Suara berdebam hebat itu seakan mengingatkan dirinya pada mimpi-mimpi yang selama ini ia alami.

"Kau pasti pernah melihat mereka bukan? Di dalam mimpimu?" tanya Belleza dengan suara berbisik.

Eve mengangguk cepat. Sorot matanya tak bisa berbohong jika ia sedang ketakutan. Kini bukan hanya tangan, namun tubuhnya serasa bergetar hebat dan perlahan menjadi dingin.

"Mereka mulai mengendusmu! Aku tak tahu mengapa mereka bisa mencium keberadaanmu di rumah ini. Seharusnya tidak secepat ini."

Belleza mulai nampak khawatir. Belum ada satu hal pun yang sempat ia ajarkan pada Eve. Ia tiba-tiba menyesali tingkah kekanakannya pagi tadi.

"Jadi apa yang harus kulakukan sekarang, Belleza?"

Sorot mata Belleza menatap tajam pada Eve. Hanya ada mereka berdua di sini. Jika saja ia bisa menahan Alex tetap di sini pagi tadi, maka ia tak akan merasa terlalu khawatir seperti sekarang.

"Aku hanya punya satu cara untuk menolongmu," ucap Belleza akhirnya.

"Lakukan apapun itu Belleza!" seru Eve hampir memekik.

Sementara suara berdebam itu terdengar semakin dekat dan semakin banyak. Itu adalah sekelompok Rogue yang mencoba menakut-nakuti Belleza dan Eve. Karena sepasang Rogue yang tempo hari mencoba menculik Eve, ternyata menguntit kemana perginya Robert dan Melissa setelah pertarungan mereka.

"Baiklah," ujar Belleza lantas bersiap mengeluarkan mantra.

"Entra vamos pasa!" serunya dengan suara tinggi.

Eve merasa aneh dengan apa yang dirasakan tubuhnya. Tubuh tinggi ramping itu perlahan menyusut, melempem, dan mengecil seperti balon yang kehilangan gas. Tubuhnya yang baru saja berubah mungil itu lantas terbang setelah Belleza meniupnya ke dalam sebuah guci kecil yang ia pegang.

"Bagus! Sekarang kau aman di sini!" seru Belleza.

Sekarang gilirannya untuk beraksi. Ia harus mengubah bentuk tubuhnya menjadi seekor serigala. Meskipun kekuatan sihir yang ia miliki jauh lebih banyak mendominasi.

"Auuuuuuuuu...."

"Rawwwwwrrrrrr!"

Gertakan para Rogue itu membuat Belleza mendengkus kesal. Namun posisinya sekarang adalah satu berbanding berpuluh-puluh serigala. Itu bukan tandingan yang sepadan. Tapi demi menjaga dan menyelamatkan Eve, ia harus berusaha mengusir mereka. Iya, Belleza sangat tahu pasti jiwa para rogue yang pengecut.

Belleza berdiri anggun dan gagah dalam satu waktu. Sorot matanya menatap tajam pada serigala- serigala pengecut itu. Ia memerintahkan mereka untuk maju terlebih dahulu.

"Serahkan gadis itu, Belleza!" teriak salah satu dari mereka. Serigala berbulu hitam itu berada paling tengah di antara rombongan mereka. Badannya juga merupakan yang paling besar.

"Tidak! Jangan pernah bermimpi!" balas Belleza geram.

"Rawwwwwrrrrrr!" Mereka lantas mengerang mendengar penolakan Belleza.

Serigala paling besar itu lantas memerintahkan anak buahnya untuk maju melawan Belleza.

Ada sekitar sepuluh serigala dengan berbagai macam warna bulu maju untuk bertarung melawan Half Quarter cantik itu.

Belleza menyeringai. "Dasar pengecut! Kalian cuma berani kalau keroyokan hahh?!" pancingnya.

"Aaaarrrgghhh! Diam lah!" seru salah satu dari mereka lantas menyerang Belleza dnegan membabi buta.

Belleza tentu bisa mengatasi serigala berbulu ungu itu. Sekali terjang, ia langsung tumbang. Para Rogue itu, mereka hanya suka mengacau walau kekuatan mereka jauh melampaui serigala lain.

"Bodoh! Bagaimana kau bisa terjatuh secepat itu?!" cecar pemimpin mereka. So serigala berwarna hitam.

"Jangan hanya menatapku dengan tatapan bodoh kalian! Serang penyihir sialan itu!" geramnya lagi pada anak buah yang terlihat bergidik menyaksikan tubuh teman mereka yang tergeletak lemah.

Belleza menyeringai dan tertawa lepas. "Sebaiknya kalian pulang saja jika tidak sanggup bertarung! Lagipula aku masih punya banyak urusan!" kelakarnya.

"Jangan dengarkan dia!" teriak pemimpin mereka lagi.

Kini bukan hanya seekor yang datang k hadapan Belleza. Melainkan lima Rogue seklaigus. Mereka menyerang Belleza dari berbagai arah. Depan, belakang, samping. Hingga tak ada celah bagi Belleza untuk berkutik.

'Sial!' umpat Belleza membatin.

Ia tentu terdesak dalam situasi ini. Namun bukan Belleza namanya jika ia tak bisa mengatasinya sendiri.

Satu persatu kelima Rogue itu mulai menyerang Belleza. Untuk saat ini Belleza masih bisa mengatasi serangan mereka. Hibernasi yang ia lakukan pagi hingga petang tadi cukup berguna sekarang. Badannya terasa lebih fit dan cukup kuat untuk bertarung.

Namun semakin lama tenaga yang tersimpan dalam tubuh Belleza mulai kelelahan. Serangan bertubi dari para Rogue itu cukup membuat tenaganya terkuras habis.

Pemimpin para Rogue itu mulai terlihat senang. Kemenangan seolah sedang menari-nari di pelupuk matanya.

Wajar bila tenaga Belleza melemah, karena ia hanya mewarisi sedikit kekuatan sebagai seorang werewolf. Di saat terdesak seperti itu, maka ia akan mengeluarkan kekuatan aslinya, yaitu kekuatannya sebagai seorang penyihir.

Seketika tubuh serigalanya berubah wujud menjadi wujud asli Belleza. Seorang penyihir yang dijuluki penyihir aneh. Karena ia adalah penyihir hitam yang menolak untuk menggunakan kekuatannya untuk menyakiti serigala lain yang tak bersalah. Ia hanya mau mengeluarkan kekuatan sihirnya pada saat benar-benar dibutuhkan seperti sekarang, atau ketika ia sedang ingin berbuat iseng.

Tubuh Belleza terbang ke atas pohon, lantas bertengger di ranting besar.

"Dasar penyihir! Kau telah berbuat curang! Seharusnya kau tak boleh merubah wujudmu ke wujud asli!" teriak pemimpin Rogue itu. Ia sangat kesal. Kemenangan yang ia tunggu langsung sirna seketika.

"Hahahaha pulang lah kalian! Aku tak punya waktu untuk berurusan dengan kalian!" Belleza mengayunkan kakinya dengan santai. Membuat para Rogue itu semakin terlihat marah.

"Susul dia ke atas sana!"

"Apa???" Para Rogue itu saling menatap tak percaya. Bukannya tak bisa naik ke atas pohon, melainkan pohon yang dinaiki Belleza terlalu tinggi untuk mereka. Mengingat kekuatan berlari mereka masing-masing yang tak segesit Belleza.

"Hahahaha. Sudah kubilang, pulang saja kalian!" tawa Belleza mengolok para Rogue tersebut.

Namun tanpa disangka, entah dari arah mana, seekor serigala berbulu brown berlari cepat dan melompat gesit menuju pohon tempat Belleza sedang berayun. Hanya dalam sekejap mata serigala itu telah menyambar tubuh Belleza dan membawanya menghilang di tengah hutan.

***

Bersambung.