Jam telah menunjukkan pukul 15.30. Alana menatap jam dinding dalam ruangannya sembari menggigit bibir bagian bawahnya, ini adalah pertama kalinya ia melakukan hal itu ketika merasa gelisah. Alana duduk dengan gusar. Kakinya sedikit bergerak, rasa gelisah itu semakin menyelimuti. Ponsel yang tergeletak di atas meja beberapa kali ditengok, tetapi benda itu tidak menunjukkan tanda-tanda pesan atau panggilan masuk.
"Sialan!" Alana menggerutu dengan suara pelan. Ia tidak ingin rekan kerjanya lain mendengar ucapannya tadi. Dirinya dikenal sebagai seorang wanita yang dingin dan tidak pernah berkata kasar.