Alana menatap ke luar dari balik jendela mobil. Lngit terlihat gelap, matahari telah terbenam. Wanita itu mengembuskan napas, pemandangan di luar bahkan tidak begitu terlihat karena minimnya lampu jalan. Ekor matanya melirik seseorang yang tengah mengemudi. Pria itu terlihat fokus menatap jalan di hadapannya.
"Sebenarnya kita akan ke mana?" Alana membuka suara. Sudah satu jam lamanya ia mengitari jalanan kota Bandung, tentu saja bersama pria itu—Adyatma. Namun, mobil yang ditumpanginya tak juga berhenti pada satu tempat.
Adyatma melirik Alana. Wajah wanita itu ditekuk. "Ke suatu tempat," jawabnya.
"Iya, tetapi ke mana?" Alana merasa geram. Di dalam sini sangat hening. Tidak ada percakapan diantara mereka. Pria itu bahkan tidak memutar sebuah lagu untuk mengusir rasa senyap. Ini benar-benar menjengkelkan!