Chereads / Aku Cerai Setelah Hamil Anaknya (BL) / Chapter 12 - 12. Kamu Tidak Mengenalku?

Chapter 12 - 12. Kamu Tidak Mengenalku?

Rizky menyadari kebodohannya dan segera mengubah ekspresi wajahnya menjadi senyuman pekerjaan.

"Oh maafkan saya tuan, saya tidak becus" Katanya sambil membungkukkan tubuhnya meminta maaf lalu berdiri tegak lagi.

Zandri membeku, Dia bingung ingin menjawab apa pada pria yang sangat dirindukannya ini. Diliriknya Rizky diam-diam. Sekarang Rizky bertambah tinggi, tubuhnya makin berisi namun bukan lemak melainkan otot yang samar-samar terlihat dari balik bajunya, Bokong dan pinggangnya Eee... Sulit di jelaskan, Wajahnya juga lebih tampan namun dengan aksen dewasa. Zandri benar-benar kagum, Menyesal sebelumnya telah melepaskan pria tampan ini.

"Maaf tuan, bisakah anda tidak melihat saya seperti itu? Rasanya menjijikkan, Izinkan saya untuk memunguti kekacauan yang saya buat" Ucapnya ketus. Tidak peduli dengan perkataan Aulia tadi.

Rizky mendengus melihat tatapan mesum itu. Lalu dia berjongkok untuk memunguti pecahan benda di lantai.

Lipatan jidat Zandri bersusun secara bersamaan. Panggilan 'Tuan' yang digunakan Rizky sangat terasa asing baginya. Sebenci itukah Rizky padanya? Tapi setelah dia pikir-pikir lagi hal itu wajar saja bila Rizky melakukannya.

"Riz, Kamu tidak ingat denganku?" Zandri menekan kata 'Ku'. Dia tidak ingin lagi menggunakan kata 'Saya'.

Rizky bereaksi seolah-olah dia sedang bingung, Setelah meletakkan pecahan di nampan dia kembali berdiri.

"Hahaha... Apa maksud anda tuan? Saya tidak mengenal tuan, Maaf tapi itu memang kenyataannya" Jawabnya singkat dengan nada dingin.

JLEB!

Rasanya hati Zandri bagai di tikam ribuan pisau mendengar ucapan pedas Rizky. Melupakan sifatnya yang dingin dia segera berdiri memeluk tubuh Rizky erat-erat.

PRANG!

Nampan itu kembali jatuh ke lantai. Rizky benar-benar terkejut dengan kenyataan bahwa dia tengah di peluk oleh Zandri. Mereka benar-benar melupakan para pelanggan dan pelayan, kasir, dan koki yang diam-diam keluar untuk mengintip, menatap keduanya dengan mulut menganga.

"Bu... bukankah itu CEO dari... perusahaan T?!" Tunjuk Aufa dengan tangan gemetar. Dia bahkan tidak menyadari teman-temannya mengangguk diam di tempat membenarkan ucapannya.

Tahu tatapan teman-teman dan pelanggan, Rizky dengan kasar mendorong tubuh Zandri hingga tersandung untungnya dia terduduk ke kursi kembali.

"Tuan sangat tidak sopan!" Kata Rizky tiba-tiba. Sebenarnya dia sedang takut.

"Hentikan kepura-puraan ini, Aku tahu kamu masih mengingatku! Kalau tidak lantas kenapa kamu diam saat aku memelukmu?" Tanya Zandri.

Rizky diam, "Itu... Itu karena tuan tiba-tiba memeluk saya!" Belanya sedikit gugup.

Zandri geram dengan tingkah Rizky. Tanpa aba-aba dia berdiri dan menggendong Rizky bagai karung beras.

Mulut mereka rasanya akan segera terpisah tapi kejadian ini benar-benar membuat penonton terkejut.

"Tuan gila!! Turunkan saya! Saya tidak mengenalmu!!" Pekiknya menyadarkan beberapa temannya, Namun mereka tidak bisa membantu bila berurusan dengan CEO atau pekerjaan mereka jadi taruhannya!!

Mereka bahkan menghindar kala Rizky melirik mereka dengan tatapan menyedihkan.

Zandri membuangnya dalam mobil dan mencium lehernya dengan brutal. Dengan sekuat tenaga Rizky berusaha mendorong tubuhnya.

"Ah... Lepas!! Mas lepas!" Teriaknya meronta melepaskan Zandri dari lehernya. Matanya melebar sebentar menyadari kebodohannya.

Zandri menyeringai kecil dan mengangkat kepalanya berhadapan dengan wajah Rizky.

"Mas? Baguslah kalau kamu tidak melupakanku" Ejeknya. Rizky tersenyum sedetik kemudian berubah menjadi datar dan...

PLAK!

"Oke! Maaf saya berpura-pura tidak mengenalmu, Tapi saya berharap lebih baik kepura-puraan saya adalah sebuah kenyataan bahwa saya memang tidak ingin mengenalmu!!" Teriaknya memenuhi mobil, Untunglah mobil itu kedap suara.

"Maafkan Mas, Riz, Mas minta maaf soal 4 tahun lalu" Lirihnya. Bekas tamparan Rizky sangat menohok pipi dan juga hatinya seakan-akan itu adalah sebuah palu yang menghantam.

Rizky mencibir seraya menjawab, "Bila kamu ingin meminta maaf, Maka jangan muncul dihadapan ku" Dia memalingkan wajahnya ke samping saat mengatakan itu.

Zandri sakit hati mendengar ucapan Rizky. Tapi sedetik kemudian dia langsung tersenyum kecil mengingat bahwa dia masih memiliki kartu AS terakhir.

"Baiklah, Mas akan menjauh, Tapi Mas akan membawa Alfik ke keluarga Thompson" Katanya dengan seringai serigalanya, Tidak peduli bila sekarang Rizky melotot kepadanya.

"Da... Darimana kamu tahu!?" Tanya Rizky ketakutan.

"Mas sudah menduga bila kamu meremehkanku, Mudah bagiku untuk menemukan kalian sekalipun bersembunyi di dalam batu Mas akan tetap menemukanmu" Jawabnya santai.

Dia sangat bahagia melihat lawanya tidak berdaya, Kemudian dengan nakal mencuri pipi Rizky dengan ciuman lalu membelainya sayang. Setelah sadar Rizky dengan cepat menepis tangan itu dari wajahnya.

"Jangan coba-coba! Akan kubunuh kau bila berani mengambilnya dariku! Aku yang mengandung dan melahirkannya dan aku juga yang merawatnya!" Marahnya. Seringai di wajah Zandri makin lebar, Mangsanya sudah terpancing.

"Maka dari itu, Kau tidak boleh melarangku untuk bertemu kalian" Rupanya sang Serigala ini tengah meminta negosiasi dengan Rubah ganas di kungkunganya sekarang.

Rizky diam. Dia bingung ingin menjawab apa, Bila berkata tidak Serigala ini akan mencuri bayi Rubahnya! Tapi jika dia menjawab iya, Maka kerja kerasnya selama 5 tahun ini akan sia-sia begitu saja!

"Cepat jawab, Atau tidak Mas akan menelepon anak buahku untuk membawa anak kita ke Rumah Utama" Desaknya ditengah diamnya Rizky.

"...Baiklah! Aku tidak akan melarangmu bertemu dengan kami, Tapi aku juga punya syarat, Bila kau tidak mau maka lupakanlah" Jawabnya sambil memberi tatapan tajam kepada serigala licik ini.

Zandri tersenyum, "Oke, Apa syaratnya?" Desaknya tidak sabar.

"Hak asuh anak akan tetap jatuh kepadaku, Bila orang tuamu berani mengambil Bayiku dariku maka jangan salahkan aku bila mereka harus berhubungan dengan polisi" Rizky mengancam.

"Hmm... Oke...Oke, Hanya itu?" Tanyanya lagi.

"Benar, Hanya itu, Aku bukan seseorang yang licik sepertimu, Yang beraninya cuma mengancam pria sepertiku dengan kekuasaanmu" Sarkasnya dengan nada sinis.

Zandri tertawa lepas, Pria di kungkunganya ini sangat berbeda dengan 4 tahun lalu. Rizky yang dulu adalah remaja yang menggemaskan, lemah serta penurut, Sangat beda dengan saat ini dimana pria ini berani mengancamnya.

Rizky melirik malas Zandri, "Tuan kaya yang gila, Sekarang tolong lepaskan aku dan..." Dia melirik ke bawah dan berkata, "Tolong urus 'Adikmu' itu, Sungguh sangat tidak sopan 'berdiri' di sembarang tempat" Cibirnya mengejek kejantanan Zandri.

Pria itu menghentikan tawanya, Mengikuti arah mata Rizky. Dia tertawa lagi dan bangkit kemudian duduk di kursi mobil.

"Dia senang akhirnya dia menemukan tempat 'bersemayamnya' setelah 4 tahun di luar" Ucapnya Santai sembari mengelus-elus kejantanannya yang terbungkus celana, Tapi berhasil membuat Rizky bergidik ngeri dan bangun dari posisi tidurnya.

"Gila! Psikopat!" Makinya. Saat hendak membuka pintu mobil tangannya di tahan oleh Zandri lagi.

Dia menoleh dengan pandangan sinis, "Apa lagi?"

Ragu-ragu sebentar sebelum Zandri berkata, "Ehm... Bo-bolehkah Mas meminta bantuanmu?" Dia menunjuk ke bagian celananya yang membumbung tinggi tanpa rasa malu kepada Rizky.

PLAK!

Rizky menatap horor Zandri, "MIMPI!!" Teriaknya seraya membuka pintu mobil dan menutupnya dengan cara membanting.

Zandri menatap menyedihkan kepergian Rizky sambil memegang pipi dan kejantanannya yang kini kembali tidur. Tapi beberapa menit kemudian dia tersenyum bahagia memikirkan masa depannya dengan Rizky dan anak mereka kelak tanpa menyadari bahwa dia telah membuat janji dengan Putri.