Chereads / Aku Cerai Setelah Hamil Anaknya (BL) / Chapter 16 - 16. 2 Pria Dewasa Dan 1 Bayi

Chapter 16 - 16. 2 Pria Dewasa Dan 1 Bayi

Rizky segera membenahi handuknya lalu berjalan menghampiri Alfik yang berdiri di depan pintu.

Melirik jam dinding, Rizky membuka pertanyaan "Kenapa bangun sepagi ini?"

Alfik mendongakkan kepalanya dan mengucek matanya, "Kenapa belisik?" Tanyanya balik, tidak menjawab pertanyaan dari Rizky.

"... Itu..." Ucapannya tersendat ketika sebuah suara dari belakang menghentikannya.

"Halo Al! Masih ingat paman tidak?" Sahutnya datang dari belakang tubuh Rizky. Mata bulat si bayi melebar seketika begitu melihat wajah paman tampannya.

"Ah, Paman tampan!" Serunya bersemangat.

Kening Rizky berkerut, Paman Tampan? Panggilan akrab itu menandakan bahwa keduanya sepertinya sangat dekat. Dia melirik Zandri dan Alfik bergantian, ia Menghela nafas, Sangat mirip! Bahkan tidak perlu tes DNA lagi untuk membuktikannya.

Menyadari tatapan itu, Zandri dengan cepat menoleh dan bertanya, "Ada apa dengan tatapan itu?"

Rizky menggeleng, "Bukan apa-apa, Al kalau begitu papa akan ganti baju dulu, Lagipula ini sudah hampir jam 6, Sebaiknya kamu segera mandi dan papa akan menunggumu di kamar" Usai mengatakan itu dia bergegas menuju kamar dengan wajah murung. Dia bahkan tidak mendengar jawaban dari Bayi.

Bayi menggaruk kepalanya, "Papa kenapa?" Sebagai anak kecil, Bayi tentu saja belum bisa menebak penyebab papa kesayangannya menjadi seperti itu.

Berbeda dengan orang dewasa seperti Zandri, Dia sangat mengerti suasana hati Rizky sekarang. Dia menebak bila itu terjadi akibat karena keakrabannya dengan sang anak.

Tujuan awalnya adalah jika Rizky benar-benar telah menikah maka dia akan merebutnya kembali tanpa mengikut sertakan anak. Tapi sekarang tidak hanya Rizky belum menikah, Tetapi dia juga memiliki anak dengannya.

Melirik Alfik lagi, Zandri berjongkok kemudian berkata, "Kamu dengarkan kata papamu dan segera mandi, Nanti paman akan mengantar kalian dengan mobil"

Mata bayi berbinar mendengarnya, "Benalkah? Kalau begitu paman tunggu dan Al akan segela mandi!"

Dia berlari meninggalkan Zandri yang berjongkok di depan pintu, kembali masuk ke kamarnya. Sesaat kemudian dia kembali lagi dengan menyeret handuk kecil ke kamar mandi yang ada di dapur.

Beberapa menit setelah itu Alfik keluar dengan tubuh telanjang yang segar tanpa handuk. Zandri duduk lagi di sofa, Cekikikan melihat Bayi gembul itu sangat buru-buru masuk ke kamarnya.

"Papa! Ayo cepat ganti baju! Paman bilang dia akan mengantal kita dengan mobilnya!" Sang bayi mendesak papanya.

Rizky terkejut, "Apa? Dengan mobil?" Alfik menjawabnya dengan anggukan kepala. Dia menggertakkan gigi, Kemudian membantu Alfik dengan pakaian.

Selesai berganti, Rizky berjongkok dan memegang pundak bayinya, "Kamu sayang papa?" Si Bayi terkejut mendengar pertanyaan yang tidak terduga dari papanya.

Dia mengangguk-angguk, "Sayang! Al sangat sayang dengan papa! Kenapa papa beltanya sepelti itu?" Menatap papanya dengan ekspresi bingung di wajah kecilnya.

Rizky menarik Alfik dalam pelukannya, "Tidak, Papa hanya khawatir suatu hari nanti kamu akan menemukan kebahagiaan lebih dan melupakanku"

Sang bayi balas memeluknya erat dan segera menghibur kegundahan hati sang papa dengan suara khas bayi miliknya, "Al janji tidak akan melupakan papa, Al sangat sayang padamu, Papa yang membuat Al lahil ke dunia, Mana mungkin Al bisa melupakan papa?!" Dia berteriak tegas.

Kamar itu secara tidak langsung menjadi saksi janji sang anak dan senyuman tulus Rizky untuk pertama kalinya. Di celah pintu yang terbuka, Zandri menatap haru adegan itu dan rasa bersalah semakin menekan hatinya.

"Maaf, Tapi aku tidak akan menyerah pada kalian" Lirihnya.

Disisi lainnya, Putri benar-benar marah ketika melihat barang-barang kantornya benar-benar berada di tempat sampah di luar perusahaan T.

Para karyawan juga sama sekali tidak peduli dengannya. Mereka hanya melirik wanita itu sekilas kemudian berlalu entah keluar atau masuk perusahaan, Bahkan beberapa dari mereka mulai menggunjing tentangnya.

"Hei, lihat Mbak Putri... Sudah ketahuan selingkuh, Eh dia malah gak tau malu datang ke sini lagi" Bisik seorang karyawan.

"Benar, Rumor itu menyebar dengan cepat, Aku heran kenapa dia membuang Berlian demi Sampah" Balas temannya sarkas.

"Aku bahkan tidak bisa membayangkan untuk menjadi pacar Pak Zandri, tapi wanita itu dengan gampangnya membuang pria setampan dan setajir Pak Zandri, Sayang sekali..." Ejeknya.

Telinga Putri rasanya akan terbakar dan Amarahnya semakin memuncak tapi dia tidak bisa melakukan sesuatu untuk sekarang, Jika dia bertindak bodoh kemungkinan namanya akan di blacklist oleh Zandri di perusahaan lainnya. Jadi dengan kesal dia berbalik meninggalkan halaman Perusahaan dengan wajah sombong dan angkuhnya.

Begitu tiba di parkiran dia teringat sesuatu dan tiba-tiba seringai jahat muncul di wajahnya yang cantik.

"Aku tidak akan menyerah Mas! Kita lihat saja aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku" Dengan tekad besarnya dia menghentikan taksi dan berjalan menuju ke suatu tempat.

Di samping sebuah mobil, Dua orang pria dewasa sedang berdebat tentang siapa yang akan dipilih oleh bayi.

Pria 23 tahun itu berkata, "Kenapa kami harus diantar olehmu jika kami memiliki kaki?"

"Aku ingin mengantar kalian, dan Alfik setuju dengan usulku" Jawabnya menaik turunkan alisnya.

Dia melirik kartu ASnya, Tapi kemudian dia menemukan keraguan di wajah gembul itu dan dia terdiam. Rizky melirik Alfik yang ragu-ragu lalu tersenyum mengejek kepada Zandri. Dia yakin bayinya pasti akan memilih papanya! Batinnya mengangkat kepalanya tinggi.

"..." Zandri harus segera melakukan sesuatu.

Berjalan mendekat dan berjongkok tepat di depan Alfik, "Apakah kamu ikut dengan paman atau ikut Papamu berjalan kaki?"

Bayi bingung, Haruskah dia mengikuti keinginan papanya untuk berjalan kaki? Tapi jujur saja dia sangat ingin naik mobil yang tidak pernah dirasakannya selama ini. Dia bosan dengan taksi, Jadi dengan sedikit perasaan enggan dan ragu melirik papanya dengan mata bulat memohon.

Wajah Rizky gelap, Dan bertambah kesal ketika Zandri membuat senyum liciknya dan memberikannya flying kiss dengan kedipan mata seksi dari bawah. Rizky bergidik jijik, Sejak kapan pria itu menjadi sangat cabul dan tidak berkelas seperti ini?!

Dia pun ikut berjongkok, "Al, Berjalan lebih menyehatkan tubuh daripada naik mobil, Papa tidak masalah bila kamu ingin ikut dengan paman... Tapi papa tidak akan ikut" Zandri terkejut dan tidak menyangka bila Rizky lebih memilih berjalan kaki daripada semobil dengannya.

Alfik menggeleng kasar, "Al ikut papa!" Dia berbalik dan berkata, "Paman, Al minta maaf tapi Al halus ikut papa untuk menjaganya" Matanya dipenuhi oleh penyesalan tapi itu lebih baik daripada pergi tanpa papanya.

Zandri tiba-tiba merasa bangga dan mengusak surai pirang Alfik, "Tidak mengapa, Paman mengerti mungkin Papamu memang benar, Jadi paman akan pergi dulu" Rizky diam dan Al mengangguk.

"Aah~" Desah Rizky lolos.

Zandri "Pantatmu sangat kenyal, Aku tidak tahu apa yang kamu makan tapi aku benar-benar berterima kasih kepadanya (Yang dimaksud adalah makanan)!" Dia berbisik dan masuk ke mobilnya dan melambai sebelum pergi.

Rizky gemetar menahan api di tubuhnya. Dia menatap tajam mobil yang berjalan jauh itu. Meraba pantatnya lagi, Rizky mengepalkan tangannya. Sial!

"Kenapa papa mengelualkan suala sepelti itu?" Dia bertanya.

"Papa menggigit seekor nyamuk" Jawabnya asal.

"..."

Bayi dengan bodoh mengangguk dan menyimpan kata-kata sang papa di hatinya.