Karena jarak dari kafe ke kota X sangat jauh, Zandri memutuskan untuk menginap di villa pribadi miliknya yang berada di bagian Barat kota N.
Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk. Zandri tidak berencana untuk segera menutup matanya dan memilih mengingat-ingat kembali kejadian dari pagi sampai sore tadi, Ia tertawa lepas ketika wajah ganas Rizky melintas dingatannya.
Tuut... Tuut... Tuut...
Tawa bahagianya berubah menjadi datar, Lalu bangkit dan duduk di tepi ranjang untuk mengambil Hp yang terletak di meja. Rasa malas membuatnya hanya melirik sekilas nama penelepon dan mengangkatnya.
"Akhirnya kamu angkat juga! Apa kamu menganggap Aku dan Ayahmu sudah mati sehingga kamu tidak pulang selama hampir 2 Minggu!!!?" Omel seseorang itu membuat Zandri sontak menjauhkan Hp dan terkejut serta takut saat melihat nama "Mama" tertera di layar HP-nya.
Ia menghela nafas lega, Untunglah itu bukan panggilan video. Jika tidak dia tidak tahu harus berekspresi senang atau sedih saat ini.
Zandri memijat pangkal hidungnya dan menjawab, "Ma...Maaf ma, Tapi Aku memang sangat sibuk" Jawabnya seadanya.
Memang tadi pagi dia menjemput keponakannya di rumah utama, Tapi saat itu sepertinya kedua orang tuanya sedang tidak berada di rumah.
Meskipun di kenal sebagai CEO yang dingin dan kejam, Bagaimanapun juga Zandri pada dasarnya adalah manusia biasa. Dia bisa merasa takut, sedih dan bahagia. Seperti sekarang dia sedang dilanda oleh ketakutan.
"Sibuk apa yang kamu bicarakan?! Kamu pikir Mamamu ini orang bodoh yang hanya tau dapur dan mengurus anak?! Bila besok pagi kamu tidak berada di rumah mama pastikan papamu akan menjadi duda!" Teriaknya mengancam.
"Jangan sayang! Zandri! Besok kamu harus segera pulang! Papa tidak mau tau!" Dahlan dengan cepat mengambil alih telepon dan meneriaki anak bungsunya, Nada ketakutan terdengar jelas dari seberang.
Zandri bergidik membayangkan bila nanti menikah, Rizky akan berubah menjadi mamanya yang cerewet. Bila itu terjadi, Dia dan anaknya pasti akan tertekan.
"Oke, Iya, Iya aku pulang besok" Akhirnya dia menjawab berat hati.
"Hum! Baik, Mama tunggu!" Wanita itu mematikan teleponnya sepihak.
Zandri membuang nafas lega. Dengan asal dia membuang hp dan kembali merebahkan dirinya di atas kasur.
"Aku bingung, Kenapa hanya aku yang sering dicari oleh wanita tua itu bila tidak pulang berhari-hari? Sedangkan Mbak Ayu sangat enak, Membebankan anaknya kepadaku dan bersenang-senang dengan teman-temannya, juga dia tidak akan dicari oleh Mama atau Papa" Omelnya kemudian diam lagi.
"Rizky... Rizky... I love you" Gumanya sebelum dengan paksa menutup matanya mengingat besok dia harus bangun pagi-pagi.
"Hatchim!!" Rizky menggosok hidungnya dan mengusap tengkuknya yang tiba-tiba bergidik. Dia melirik dapurnya sana sini tapi tidak menemukan sesuatu yang menakutkan.
Rizky tidak peduli, Mengangkat bahu acuh kemudian melanjutkan pekerjaannya membuat Roti yang berbahan dasar susu bubuk untuknya dan Bayinnya. Tadi dia terbangun saat jam 10 malam, dan setelahnya tidak bisa tidur jadi dia memutuskan mandi kemudian membuat adonan roti agar besok bisa langsung memanggangnya di oven.
Sesekali dia akan memegang dadanya yang mengembang setelah disusui oleh Alfik. Mungkin saat umur bayinya 4 tahun Rizky akan menghentikan pemberian ASI langsung karena dadanya yang sangat sakit setelah menyusui.
Dia sebenarnya memiliki rahasia, Dimana dadanya sangat sensitif setelah pergumulan panasnya dengan Zandri 4 tahun yang lalu. Sesekali dia harus menjaga agar dadanya tidak sering bergesekan dengan kain bajunya. Bila tidak, Maka dengan otomatis dadanya akan menegang dan jika di sentuh tubuhnya akan bereaksi berupa 'Adiknya' yang berdiri gemetar menahan nikmat.
Oleh karena itulah setelah tahu dia bisa menyusui, Rizky membiasakan Alfik untuk menyusu padanya demi mengurangi keanehan di tubuhnya. Rupanya metode itu sangat ampuh dimana 'adiknya' tidak akan tegang lagi dan Jika sakit, Itu hanya akan terjadi pada dadanya saja.
Tiba-tiba urat di dahi Rizky sangat mencolok menunjukkan amarahnya, Dan Pria brengsek itu... Dengan gampangnya membawa kembali keanehan pada tubuhnya!!
Mungkin Zandri tidak sadar dengan kesensitifan Rizky jadi dengan tidak sengaja dia menggesek dadanya dan membuat 'Adiknya' bangun!
Dia saat itu sebenarnya sedang menahan diri untuk tidak mendesah dan buru-buru pergi. Padahal dia sangat menginginkan seks kala itu setelah melihat bumbungan di celana Zandri.
"Tunggu! Tidak, Tidak! Aku tidak boleh memikirkan pria brengsek itu lagi, Terlebih lagi sampai melakukan seks dengannya!" Gumanya menggelengkan kasar kepalanya.
Adonan itu jadi di sela-sela otak mesumnya. Rizky mengambil dan meletakkannya di loyang kecil lalu membawa dan memasukannya ke dalam kulkas.
Pagi hari di Rumah utama...
"Hum! Ini masih jam 8 pagi jadi aku akan menarik ancamanku" Wanita paruh baya itu bersedekap dada memandang sinis anaknya yang duduk di sofa ruang tamu mereka.
Dahlan dengan lega menghela nafasnya, Lalu melirik putranya tanpa ekspresi dan berhenti di rambut Zandri.
"Aku heran, Kenapa hanya kamu dan cucuku Brian yang mewarisi rambut pirang dan sifat keras kepala kakekmu? Padahal saudara ayah, sepupu-sepupumu, bahkan anak-anak paman dan bibimu sama sekali tidak memiliki rambut pirang itu dan aku sendiri pun tidak memilikinya"
Arisa memutar bola matanya, "Memang benar kamu tidak berambut pirang, Tapi kurasa sifat keras kepalamu juga menurun dari ayah" Cibirnya kepada suaminya. Dahlan terkekeh mendengarnya, Karena yang dikatakan istrinya memang benar.
Zandri tersenyum kepada orang tuanya, "Tapi mulai sekarang akan ada 1 orang lagi yang mewarisi rambut dari kakek" Ujarnya bersemangat.
Dahlan dan Arisa terkejut menatap penasaran kepada Zandri.
"Benarkah?! Siapa itu? Sepupumu?" Arisa juga menganggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan suaminya.
"Kalau sepupu kurasa tidak mungkin, Memangnya siapa dari mereka yang memiliki anak dengan rambut sepertimu? Memang benar lain dari mereka sudah menikah, tapi anak-anak mereka berambut hitam" Ujar Arisa.
Kakek Thompson total memiliki 3 anak, Dan semuanya anak laki-laki. Dahlan adalah anak pertama dengan memiliki 2 anak. Yang ke dua memiliki 3 anak, Dan anak terakhir memiliki 5 orang anak. Jadi jumlah cucu kakek Thompson adalah 10 orang.
Ayu D. Thompson adalah cucu pertama sekaligus kesayangan kakek Thompson, Oleh sebab itulah dia merupakan seseorang yang manja dan sedikit pemalas namun sangat menyayangi suami serta anak-anaknya termasuk adik keras kepalanya.
Sedangkan Zandri yang juga merupakan cucu kesayangan Kakek. Namun dia berbeda dengan Ayu. Sejak kecil dia pintar dan berprestasi, Karena itulah kakek sangat menyayanginya sebagai penerusnya nanti, Namun bukan berarti dia tidak menyayangi cucu-cucu lainnya.
Zandri menyeringai, Menggelengkan kepalanya, "Yang pasti bukan anak-anak dari sepupu-sepupuku" Jawabnya. Dia sengaja membuat orang tuanya penasaran.
Dahlan dan Arisa mengerutkan kening mereka.
"Bukan? Lalu siapa? Anakmu?" Tebak Dahlan.
Arisa "Anak dari siapa? Tidak mungkin dengan wanita itu! Kalau iya itu anak darinya mama tidak akan sudih mengakuinya sebagai cucuku" Cibirnya.
Zandri menggeleng cepat, "Bukan dari putri! Mana sudih aku memiliki anak dengan wanita murahan sepertinya?" Jawabnya dengan ekspresi jijik.
Dahlan dan Arisa saling melirik satu sama lain. Lantas kalau bukan Putri lalu siapa?
"Sudahlah, tidak usah membuat teka-teki membingungkan seperti ini, Kamu tahu bahwa Aku dan Ibumu sudah tua jadi kami tidak bisa meladeni permainanmu" Ucapnya menghela nafas bersama istrinya.
Zandri tertawa kecil mendengar keluhan mereka, "Dia memang anakku, Tapi seseorang yang melahirkannya sangat spesial, dia adalah menantu kalian yang dulu, namanya Rizky Kurniawan" Jelasnya dengan gembira.
BRAK!
"APA?!!!" Zandri terlonjak kaget mendengar pekikan disertai gebrakan meja ala kedua orang tuanya.