"Semena-mena." Bayu memandang jijik punggung Aldi, kemudian beralih menatap Salsha. "Lo ngerasa gitu, nggak, sih?"
"Iya." Salsha jujur. "Tapi gue coba memaklumi."
Bayu semakin mengepalkan tangannya. "Gue pulang dulu. Udah sore."
Salsha mengangguk. Ia juga menyadari jika suasananya sedang tak baik. Setelah kepergian Bayu, Salsha menutup pintu dan berjalan menuju dapurnya.
Salsha melihat Aldi yang sedang duduk sembari menutup matanya di kursi meja makan. Salsha menghampiri dan duduk di samping lelaki itu, "Kamu kenapa nggak bilang kalo rumah Iqbaal dekatan sama rumah aku?"
"Nggak penting," ketus Aldi masih menutup mata. "Kamu senang tetanggaan sama dia. Biar sering ketemu gitu?"
Salsha mengerucutkan bibirnya. "Kamu masih curiga sama Iqbaal?"
Aldi menghela nafasnya dan membuka kedua matanya. "Aku percaya apa kata kamu. Jadi, jangan sia-siain kepercayaan aku. Jangan main api sama Bayu."
