Salsha menguap sembari membuka matanya perlahan. Tadi, sehabis menangis Salsha ketiduran. Dan sekarang Salsha yakin jika matanya akan bengkak seperti panda.
Salsha meraih tasnya di atas nakas dan mengambil ponselnya di dalam. Sejak tadi, ia sama sekali tak membuka benda pipih itu. Ia takut jika Aldi mencarinya.
Salsha membelalakkan matanya saat melihat lima puluh enam panggilan tak terjawab dari Aldi. Salsha memang sengaja mematikan nada ponselnya jika sedang di sekolah. Makanya Salsha tak tahu jika Aldi menelfonnya sesering itu.
Seumur-umur berpacaran dengan Aldi, baru kali ini Aldi menghubunginya sesering ini. Biasanya jika tak ada kabar lelaki itu hanya menelfonnya paling banyak lima kali. Tapi kali ini berbeda. Dan Salsha merasakan hatinya menghangat. Ia merasa begitu di cintai dan begitu di pedulikan keberadaannya.