Wajah perempuan yang namanya terus saja disebut-sebut sejak tadi itu nampak kian mulai menunduk. Sebenarnya ada begitu banyak hal alasan yang terus di benaknya, tai beberapa alasan membuat ia enggan meminta izin di setiap pertemuan.
Salah satunya adalah pertemuan kali ini. Jika saja bukan karena Kirana dinyatakan akan mendapatkan hukuman beratnya hari ini, mungkin ia tidak akan pernah sudi untuk masuk dan melaporkan kakinya sebagai bagus sekolah lagi.
"Kenapa wajahmu semakin pucat? Apa kau nilai tujuan apa yang kukatakan? Kau menyerah dan mengakui semua kesalahan yang berusaha kau tutupi itu?"
Diam-diam Mentari dibuat menghafalkan kedua tangannya saat mendengar suara langkah yang terdengar sebagai ejekan di telinganya itu. Ingin sekali rasanya ia menampar Angga, tapi jika ia sampai melakukan hal itu maka reputasinya akan semakin buruk.
Lepas dari tanggung jawab dan tiba-tiba pergi tanpa kabar meninggalkan anggota padahal ia adalah seorang koordinator merupakan kesalahan besar.