"Kirana ...."
Suara Amira yang terdengar lirih membuat tubuh Kirana lantas menegang. Perempuan itu dengan segera menatap Amira kemudian memukul dahinya pelan saat sadar dengan apa yang baru saja ia.
Sial! Ya kebablasan dan malah mengatakan sesuatu yang mungkin akan membuat Amira kembali berpikir ulang untuk menggapai mimpi indah yang selalu menjadi bayang-bayang untuknya.
"Apa kau sebenarnya tidak menyetujui pernikahan yang akan Mommy berlangsungkan dengan Angga beberapa hari lagi?"
Kirana meminjamkan mata kemudian menggigit bibir bawahnya sembari meringis pelan dalam hati. Apa semuanya harus terbongkar secepat ini? Oh, ayolah, Kirana tidak ingin menghancurkan kebahagiaan Amira hanya karena hal sesederhana ini.
Terlebih hal sederhana ini timbul dari kecerobohannya. Amira telah begitu banyak mengorbankan sesuatu untuk Kirana, dan untuk itu Kirana dibuat berpikir bahwa ia tidak seharusnya melakukan hal tersebut.