"Aku dengar ayahmu datang kemari dan menyelesaikan permasalahan hukuman berat yang hampir dijatuhkan kepadamu. Bisakah kau menjelaskannya kepadaku mengenai hal ini barang sedikit pun Kirana?"
Baru saja hendak menutup pintu gerbang, suara berat yang berada di belakangnya membuat Kirana tersentak. Saat ia menoleh ke belakang, sosok Arja ternyata tengah menatapnya dengan tampang yang begitu datar dan dingin.
"K-kau? Bagaimana kau bisa ada di sini? Bukankah kau mengatakan hari ini kau harus pergi ke luar kota untuk menemui ayahmu yang sedang sakit?"
Arja hanya tersenyum tipis tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun membuat Kirana mengernyit heran.
"Aku sedang bertanya kepadamu kenapa kau malah tersenyum? Apa kau kira aku sedang bercanda?" Kirana terdiam sejenak kemudian memutar bola matanya jengah.