Pagi ini seperti biasa
aktivitas ku menyiapkan
sarapaan" dan keperluan sekolah"
anak ku sematang wayang " tunggu dulu "
biar ku perkenalkan diri dulu" aku Riri seorang ibu rumah tangga " memiliki putra semata wayang berumur 7 tahun " bernama Reno
Aku menikah 11 tahun yang lalu
menikah dengan Pria yang
Alhamdulillah sangat baik
Pagi ini" mas Ari suamiku ini
sedang ada di rumah "
dia sedang menghabiskan masa liburnya
mas Ari bekerja di salah satu
Kantor ternama di kota..
Ya kami Tinggal dan menetap di desa "
semua keluarga besar kami tinggal di desa
hanya mas Ari yang bekerja di kota
jarak tempuh dari desa ke kota
cukup jauh " menghabiskan waktu
sekiranya 12 jam perjalanan
yang membuat Mas Ari jarang
bisa pulang " dan memilih tinggal di sana
dan hanya bisa pulang
beberapa bulan sekali
" sayang masak apa ?'' tanyanya dengan senyum yang sangat manis
" Ayo makan q sudah buatkan sarapan "
.." sambut ku dengan senyum terbaik"
ayo Reno kita sarapan bersama " Reno mengangguk patuh ,, mendengar
ucapan ku " suasana hangat yang sangat wajib di syukuri,,
percakapan-percakapan ringan di meja makan seolah penyempurna hidangan "
kebahagiaan yang harus
selalu aku syukuri..
setelah sarapan" mas Ari sudah siap untuk mengantarkan Reno
" Mah ayah anter Reno sekolah dulu ''
lalu mas ari mengecup kening ku "
seolah dia akan pergi jauh "
padahal jarak sekolah Reno hanya butuh
10 Menit perjalanan "
Ya tapi dia memang seperti itu
" Ya sayang" jawab ku singkat "
setelah mereka berpamitan "
aku lalu melanjutkan tugasku
membersihkan rumah
tiba-tiba ponsel mas Ari berdering '' pertanda ada panggilan masuk "
deringnya yang berulang "
cukup membuat ku penasaran...
namun ku urungkan niat ku
untuk menjawab panggilan itu"
Dari dulu aku tidak pernah
membuka atau memeriksa ponsel mas Ari
bagi ku ponsel adalah barang pribadi
yang bersifat privasi seseorang.
tak berselang lama Mas Ari
sudah kembali"
Pria yang tidak pernah lupa mengucap salam..
" Assalamualaikum "
dengan suaranya yang sangat lembut"
oh sungguh Pria di balik pintu itu
Pesonanya "kelembutan sifatnya " kedewasaannya , tanggung jawabnya " sungguh aku mengagumi seluruhnya
tentang dia.
Ya dia " suami ku.. pria kesayangan ku.
Beruntung adalah kata yang tepat " bisa menikah dengannya
" walaikumslm " sambut ku
membukakan pintu
" sayang kamu tau ponsel mas di mana?
" ow itu mas di kamar..oh ya
tadi ada panggilan masuk.
tapi aku tidak angkat.. jawab ku''
coba di lihat mungkin penting mas ''
sambung ku..
"ya mungkin orang kantor"
dan dia langsung memeriksa
ponselnya tersebut
" siapa"? tanya ku penasaran..
" orang kantor " balas' ya cepat"
" kenapa tidak telfon balik kalo begitu " ?
" tidak usah sayang " jawabannya
Ya udah ayo kita nonton tv !!
" Ya sayang aku ganti baju dulu " sahutnya
yang langsung memasuki kamar "
aku menunggu mas Ari cukup lama
sesekali membuka ponselku .. melihat pesan atau sekedar sosial media ..
namun mas Ari masih saja di kamar "
bosan " lau aku memutuskan
menyusulnya ke kamar...
" mas lagi apa kenapa lama banget " ucapku dengan sedikit manja "
" ini sayang mas lagi balas pesan
dari anak kantor " mas Ari
menjawab ku ,, namun masih sibuk
dengan ponselnya
" jangan main hp terus ayo
katanya mau nonton tv " aku yang sudah mulai merajuk ,, kesal dengan dia yang
masih saja sibuk membalas pesan
" ya ayo sayang ini udh selesai " ajak nya dengan suara lembut dan senyum yang selalu berhasil membuat ku jatuh hati "
waktu berputar begitu cepat..
jam dinding menunjukkan
pukul 15.30 wib ,, aku memutuskan untuk mandi " selesai mandi _
aku menggelengkan kepala
melihat pria ku yang tertidur
pulas di sofa ,,
karena ini sudah cukup sore
aku membangunkannya
dengan usapan lembut di pipinya"
tak tertinggal kecupan manis
di bibirnya " dia menggeliat '' membuka matanya perlahan dan tersenyum "
" sayang mandi sana " !!!
" Ya sayang " jawabnya yang langsung bangun " menguji kamar mandi..
dia yang sedang mandi tiba-tiba berteriak..
sayang tolong ponsel mas lowbet ,,
aku menggelengkan kepala
bisa-bisanya dia masih mengingat
ponselnya saat mandi
" ya sayang " sahut ku
baru saja " aku pegang ponsel itu
berbunyi pertanda ada notifikasi pesan masuk yang tidak sengaja dapat
terlihat di layarnya "
" mas nanti jam berapa "
Rania... nama kontak wanita yang
aku tidak tau siapa
hem aku penasaran dengan
kontak asing itu"
aku berfikir untuk membuka pesannya
namun aku urungkan..
mungkin staf kantor " pikirku
tidak sopan rasanya jika aku membukanya
tapi sebagai wanita " aku memiliki naluri ..
kecurigaan .. namun cepat ku tepis "
pikiran negatif itu
oh Ya kami berencana makan malam
di restoran yang jaraknya tidak
jauh dari rumah " dan
Di sinilah kami duduk " di tempat
makan favorit kami
menunggu pesanan kami di sajikan
" Ayah eno mau pipis " ucap Reno yang ingin di temani ke kamar mandi..
" Ayo sayang sama ayah "
sahut mas Ari dengan suaranya yang lembut
dering ponsel mas Ari berbunyi ..
kontak bernama Rania lagi!!
panggilannya berdering cukup lama "
aku tidak tertarik mengangkatnya "
setelah panggilannya berhenti .. notifikasi
pesan masuk yang terlihat di layar_
" mas Ari lagi di mana" ?
aku tanpa sengaja membaca pesan itu..
pesan yang otomatis muncul di layar depan "
aku mulai curiga " namun tetap berusaha tenang " cukup wajar rasanya wanita memiliki kecemasan dan kecemburuan namun aku tidak mau sembarangan menuduh "
Reno dan ayahnya sudah kembali ke meja "
makanan pun sudah siap " aku bersiap makan
sambil ku perhatikan mas Ari yang sedang membuka ponselnya
mimik wajahnya berbeda "
dia fokus pada ponselnya " seperti lupa
tujuannya ke sini untuk makan
" mas makan " tegur ku..
" sayang nanti " ini ada orang kantor
bahas kerjaan ucapnya cepat.
aku menghela nafas pelan
mencoba mempercayai ucapannya ''
selesai makan kami
langsung pulang " namun tiba-tiba terbersit
di pikiran ku ,, aku mendadak meragukannya
meragukan mas Ari ku ,, pria yang hidup dengan ku 11 tahun "
sesampainya di rumah .. Reno yang memang sudah mengantuk langsung tertidur.
mas Ari masih saja dengan ponselnya
Sibuk .. aku lihat sesekali dia
tersenyum "
dengan siapa dia berbagi pesan '' aku bertanya pada hati ku sendiri..
waktu yang sudah cukup malam
aku pun izin tidur lebih awal ,,
aku terbiasa menghidupkan alarm
dini hari " pukul 02-30 wib untuk
sholat tahajud ,,dan selesai sholat ,, aku kembali ke kamar " ku lihat suami
dan anak ku yang masih terlelap..
entah naluri ku sebagai wanita atau
pikiran ku yang curiga dengan
pesan-pesan yang tidak sengaja ku lihat tadi siang mengganggu ku
tanpa pikir panjang dan dengan
lancangnya aku membuka ponsel mas Ari..
tidak terkunci "
" kejutan di malam ini sungguh tidak akan ku lupakan seumur hidup "
SAKIT .. lebih sakit dari luka sayatan ..
pesan penuh ucapan Rindu ,cinta dan pujian Pria yang hidup dengan ku belasan tahun "
Pria semanis itu menorehkan
luka sepahit ini "