" Apa Mah?? "
Mas Ari menyadarkan ku
dari Lamunan"
" gak yah " rupanya bibir ku masih belum sanggup menanyakan tentang wanita itu
atau entah aku takut menerima
kenyataan dari jawabannya "
Mas Ari sepertinya merasakan perubahan sikap ku pagi ini
" ya sudah mas mau Nonton tv saja " ucapnya
_aku masih saja terdiam ,, tidak berniat untuk
berpindah posisi atau melakukan apapun
aku seolah kehilangan arah"
Namun aku hanya bisa terdiam''
sungguh Rasa sayang ku
pada mas Ari sangat besar"
aku tidak ingin merusak
suasana hangat di rumah
kenyamanan yang aku bangun ini
tidak aku tidak ingin kehilangannya"
" tenang Riri ini bukan masalah besar
kamu mampu mengatasinya "
aku meyakinkan diri ku sendiri
" seolah meyakinkan bahwa semuanya
baik-baik saja "
sore ini Reno meminta untuk pergi
jalan-jalan .." sebisa mungkin ku tutupi
semua kemelut pemikiran ku "
tak lama kami sudah sampai di
salah satu Mall yang ada di desa kami,,
jangan berfikir ini Mall besar" tentu
tidak sebesar Mall- Mall di kota ,, setelah
cape berkeliling kami memutuskan
untuk Makan "
Saat semua makanan tersaji
" Tunggu sayang aku mau foto dulu "
aku yang mendengar permintaan
mas Ari cukup kaget"
Suamiku ini bahkan tidak pernah
memposting apa pun sebelumnya ..
apalagi di sosial media "
" ow silahkan " ucapku yang langsung meletakkan kembali piring yang tadi sudah terlanjur ku pegang"
ku perhatikan lagi Pria di depan ku ini..
" Ya pria ku" dan apa dia milik ku utuh?
apa aku wanitanya
dan hanya aku??
muncul lagi di pikiranku
sakit sekali rasanya" mas Ari ku apa dia?
" sayang hey _ ayo makan ''
mas Ari dengan suaranya yang lembut
, " membuyarkan lamunanku
" yaa mas "
ayo Reno habiskan makanan mu!! "
perintah ku "
ku perhatikan kedua orang di
hadapan ku ini
" apa sebenarnya yang harus aku lakukan?
Apa dengan aku diam " menjadikan
semuanya lebih baik?
apa dengan pura - pura ini adalah keputusan terbaik?
" sayang makan " mas Ari menegur ku
yang lagi-lagi melamun..
" Ya aku makan " jawabku pelan
" sesudah selesai makan
kami langsung pulang ..
dan di sinilah aku sekarang"
RUMAH ..
Rumah yang kami bangun
beberapa tahun lalu "Rumah dengan
begitu banyak proses suka duka ,,"
membangunnya tidak mudah"
Dulu "
kami menikah di usia muda "
dengan ekonomi yang cukup sulit..
melalui banyak hinaan''
Sekarang
Saat semua terasa
Alhamdulillah..
hidup cukup tidak kekurangan''
bahkan menjadi kebanggaan
keluarga besar kami
dengan semua pencapaian
lalu hari ini
tidak pernah terbayangkan"
"pesan-pesan itu seperti menari
memenuhi semua ruang di kepala ku
Siapa dia ? siapa Rania itu
aku harus apa ? aku perlu bagaimana?
aku kalut dan bingung
tak terasa air mata ku kembali menetes
Masalah yang tidak pernah
aku prediksikan "
tidak pernah " dalam mimpi pun,
" Assalamualaikum " suara yang
sangat ku kenali
" walaikumslm "
Ya ibu Mertua ku ,, beliau berkunjung tanpa memberi kabar lebih dulu "
" Eh ibu ayo masuk bu " kenapa tidak bilang mau ke sini ,, Riri bisa jemput kalo bilang
aku khawatir karena beliau
usianya tidak lagi muda.,
Beliau hanya menjawab dengan senyum
" kemana cucu kesayangan ku nak "?
" di kamar bu " ayo ibu istirahat dulu
pasti lelah,, ibu menginap saja
ini sudah sore " pinta ku ,, dan beliau hanya menganggukkan kepalanya ..
Malam harinya kami semua
sedang menonton TV,,
aku memutuskan memasak untuk makan malam " sesekali ku lihat
mas Ari lebih sibuk dengan ponselnya ..
aku menghela nafas panjang "
tidak boleh banyak berpikir "
apalagi ada ibu mertua ku" ..
" ayo semua ya makan " aku yang sudah selesai memasak ,, mengajak
semuanya makan
" sayang masak apa? ''
suara manja dan sangat lembut milik
mas Ari .. yang entah kenapa
tidak sanggup ku jawab "
aku pun hanya bisa tersenyum tipis "
Reno yang sedang asik bermain dengan
ibu mertuaku pun, kini bergabung dengan kami di meja makan "
Reno yang senang bisa di suapi neneknya
Ya Reno memang sangat dekat dengan
ibu mertua ku..
dering ponsel mas Ari berbunyi di
tengah-tengah kegiatan makan kami''
" aku memejamkan mata dan menarik nafas pelan.. entahlah kini setiap dering ponsel mas Ari berbunyi ,, ada cubitan yang
terasa sangat sakit di hatiku
lagi-lagi ponselnya berdering " sedikit kesal
namun memilih diam.
"siapa Ar malam-malam begini" tanya ibu mertua ku penasaran ''
" biar Ari angkat dulu di luar bu"
ini teman kantor _ mas Ari pun pergi
meninggalkan meja makan "
aku masih diam " tidak sanggup
berkata apapun" takut jika aku tidak bisa mengendalikan ucapan ku "
aku memilih berpura-pura tidak
mengetahui apapun "
silahkan kalian menyebut ku bodoh
aku memang wanita bodoh "
suasana malam sudah cukup hening..
Reno pun sudah tertidur dia
memilih tidur dengan neneknya
mas Ari pun masih menonton TV..
aku duduk di sofa , menemani mas Ari
sesekali ku buka ponsel ku" melihat
teman-teman ku di sosial media,, membalas beberapa pesan' dari sahabat ku..
ku lirik mas Ari yang masih saja dengan
acara TV kesukaannya _
aku pun memutuskan tidur "
aku terbangun " Ya aku sering terbangun di malam hari karena, ingin buang air kecil
"melihat ke samping kasur ku kosong dan mas Ari tidak ada "
kemana dia " apa masih di ruang tengah menonton tv?
aku keluar dari kamar dan " Ya dia di sana ,
dengan langkah kaki yang pelan,,
sepertinya mas Ari tidak sadar
ada aku di belakangnya
" Ya sayang Mas juga kangen sayang"
kata lembut dengan nada yang sangat pelan
"suara khas suamiku ,,
sakit ini lebih dari kemarin..
bibirnya yang selama ini ku pikir hanya mengucap kata cinta pada ku saja..
di depan ku ,, sedang di ucapkannya pada wanita lain ,, wanita asing!!
" Mas sedang apa? '' getir suara ku yang bahkan hampir tidak terdengar ..
suara yang sangat pelan ,, sakitnya membuat ku tidak mampu bersuara lagi
menahan air mata agar tidak serta keluar"
Mas Ari yang nampaknya kaget..
Namun pandai menguasai diri
" hey sayang ko bangun" dia berucap
dengan cepat memasukkan ponselnya
ke saku celana
aku diam tanpa sepatah kata pun"
aku menatap wajahnya"
Apa dia benar-benar suami ku??
Pria yang ku cintai belasan tahun
apa di hadapan ku sekarang benar
mas Ari ku , pria sederhana ku ,
yang tidak pernah aku bayangkan
mampu menduakan ku''
" sayang " ucapnya lagi..
" ayo sayang tidur " maaf mas barusan ada panggilan masuk dari teman kantor''
ada kerjaan yang tidak mereka pahami ,,
" BODOH
apa aku sebodoh itu mas''?
Ingin sekali ku teriakan kata itu di depan wajahnya ..
namun yang mampu ku lakukan hanya diam
mas Ari seperti ketakutan melihat ku yang bahkan tidak bersuara''
dia mendekati ku ,, mengusap pipi ku dengan
sangat halus " mengecup bibirku singkat "
" beku " badan ku tidak bisa
melakukan apapun, aku memejamkan
mata sesaat , menarik nafas dalam-dalam"
diam aku masih diam "
" ayo sayang bobo yuh '' ucapnya dengan suara lembut yang dulu selalu membuat ku mabuk oleh pesonanya.. " sayang "
ucapnya lagi kini dengan kecupan
di kening ku"
CUKUP ,, aku tidak bisa diam lagi ''
dia sudah menghianati mu ,,
" MAS '' ucapku sambil menatap manik matanya ....